SriwijayaFC.info - Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) mengeluarkan rilis hasil verifikasi sementara terhadap kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015. Berdasarkan rilis tertanggal 22 Februari 2015 yang dikeluarkan oleh BOPI, beberapa masalah yang menyangkut mayoritas klub peserta ISL 2015 adalah mengenai pajak, kontrak pemain dan pelatih, serta kegiatan sosial. Terkait dengan kegiatan sosial, seluruh klub peserta ISL 2015 disebutkan belum melakukan melaporkan kegiatan sosial yang dilakukan.
Sriwijaya FC (SFC) sebagai salah satu klub peserta kompetisi ISL 2015 ternyata dianggap BOPI memiliki beberapa kekurangan. Kekurangan tersebut adalah mengenai laporan pajak, kontrak pemain dan pelatih, serta laporan kegiatan sosial yang dilakukan oleh SFC. Sebelumnya manajemen SFC menyatakan bahwa SFC merupakan klub yang taat pajak. "Kita adalah tim yang paling taat pajak jadi kami pikir tidak benar jika Sriwijaya FC belum bayar pajak," ungkap Muchendi Mahzareki dilansir laman Sriwijaya Post (17/02).
Berikut hasil verifikasi sementara BOPI terhadap klub peserta ISL 2015 dilansir Bola News:
1. Semen Padang (PT Kabau Sirah Semen Padang)
Kekurangan: SIUP, laporan keuangan, laporan pajak, kegiatan sosial
2. Sriwijaya FC (PT Sriwijaya Optimis Mandiri)
Kekurangan: Laporan pajak, kontrak pemain dan pelatih, kegiatan sosial
3. Persija Jakarta (PT Persija Jaya Jakarta)
Kekurangan: Laporan pajak, kontrak stadion, kontrak pemain dan pelatih, kegiatan sosial
4. Persib Bandung (PT Persib Bandung Bermartabat)
Kekurangan: Laporan keuangan, laporan pajak, kontrak stadion, kegiatan sosial
5. Pelita Bandung Raya (PT Kreasi Performa Pasundan)
Kekurangan: Laporan keuangan, laporan pajak, kontrak stadion, kontrak pemain dan pelatih, kegiatan sosial
6. Arema Malang (PT Arema Indonesia)
Kekurangan: Akta pendirian, pemegang saham, laporan keuangan, laporan pajak, kontrak pemain dan pelatih, kegiatan sosial
7. Persela Lamongan (PT Persela Jaya)
Kekurangan: SIUP, laporan pajak, kontrak pemain dan pelatih, pembinaan usia muda, kegiatan sosial
8. Persebaya Surabaya (PT Mitra Muda Inti Berlian)
Kekurangan: Laporan pajak, kontrak stadion, kontrak pemain dan pelatih, kegiatan sosial
9. Gresik United (PT Persegres Jaka Samudra Gresik)
Kekurangan: SIUP, laporan pajak, kontrak pemain dan pelatih, pembinaan usia dini, kegiatan sosial
10. Persiba Balikpapan (PT Balikpapan Kick Off)
Kekurangan: Laporan keuangan, laporan pajak, kontrak stadion, kontrak pemain (harus direvisi), kontrak pelatih, pembinaan usia muda, kegiatan sosial
11. Pusamania Borneo FC (PT Nahusam Pratama Indonesia)
Kekurangan: Laporan keuangan, laporan pajak, kontrak pemain dan pelatih, pembinaan usia muda, kegiatan sosial
12. Mitra Kukar (PT Kutai Kartanegara Sport Mandiri)
Kekurangan: Laporan pajak, kontrak stadion, kontrak pemain dan pelatih, kegiatan sosial
13. Barito Putra (PT Putra Barito Berbakti)
Kekurangan: SIUP, laporan keuangan, laporan pajak, pernyataan lunas tunggakan, kontrak pemain dan pelatih, pembinaan usia muda, kegiatan sosial
14. Bali United (PT Bali Bintang Sejahtera)
Kekurangan: SIUP, NPWP, laporan keuangan, laporan pajak, kontrak stadion, kontrak pemain dan pelatih, pembinaan usia muda, kegiatan sosial
15. PSM Makassar (PT Pagolona Sulawesi Mandiri)
Kekurangan: Laporan keuangan, laporan pajak, kontrak pemain dan pelatih, pembinaan usia muda, kegiatan sosial
16. Persipura Jayapura (PT Persipura Papua)
Kekurangan: Akte pendirian, SIUP, laporan pajak, kontrak pemain (harus direvisi), kontrak pelatih, pembinaan usia muda, kegiatan sosial
17. Perseru Serui (PT Perseru Serui)
Kekurangan: SIUP, laporan pajak, kontrak pemain (harus direvisi), kontrak pelatih, pembinaan usia muda, kegiatan sosial
18. Persiram Raja Ampat (PT Persiram Makmur Madani)
Kekurangan: SIUP, laporan pajak, kontrak pemain dan pelatih, pembinaan usia muda, kegiatan sosial
Source: Bolanews