
Salah satu alasan yang membuat ISL tertunda adalah belum adanya klub peserta ISL yang melaporkan bukti pembayaran pajak yang dilakukan oleh klub. Sekretaris Jenderal Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), Heru Nugroho menuturkan bahwa klub peserta ISL 2015 menolak menyerahkan NPWP, SIUP, dan Surat Pemenuhan Pajak Tahunan (SPPT). Hal ini menurut Heru dikarenakan adanya masalah pada klub dan ditenggarai terkait dengan pembayaran pajak. "Besar kemungkinan itu terkait pembayaran pajak yang tidak dilakukan sebagaimana seharusnya," ungkap Heru.
Menanggapi pendapat dari Heru Nugroho, Direktur Teknik PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Muchendi Mahzareki mengklaim bahwa Sriwijaya FC (SFC) adalah klub yang paling taat pajak selama ini. Muchendi membantah jika SFC dianggap belum membayar pajak. "Kita adalah tim yang paling taat pajak jadi kami pikir tidak benar jika Sriwijaya FC belum bayar pajak," ungkap Muchendi. (RiauPos/SRIPO)