SFC Incar Dua Gelandang Bertahan Lagi

Monday, October 28, 2013

InfoSriwijayaFC - Manajemen Sriwijaya FC (SFC) berencana menumpuk pemain dengan posisi gelandang bertahan. Hal tersebut dilakukan karena posisi gelandang bertahan dianggap sebagai posisi yang vital. Dua nama pemain, yakni Legimin Raharjo dan Gerard Pangkali muncul sebagai incaran SFC. Sebelumnya SFC sendiri sudah memiliki dua pemain dengan posisi geladang bertahan, yaitu Ponaryo Astaman dan Asri Akbar.

Dilansir laman Palembang Pos (27/10), Manajer SFC, RObert Heri membenarkan jika manajemen SFC sedang berusaha mendekati Legimin Raharjo. Menurut Robert Heri, pengalaman Legimin yang pernah memperkuat klub besar di Indonesia akan memperkuat lini tengah SFC. Beberapa klub yang pernah diperkuat oleh Legimin adalah Persik Kediri, PSMS Medan, dan Arema IPL.

DIlain pihak, Asisten Manajer SFC, Muchendi Mahzareki menyebutkan jika manajemen SFC juga sedang mendekati pemain tengah Persipura, Gerard Pangkali. Namun usaha untuk mendapatkan Gerard Pangkali cukup berat karena Gerard Pangkali saat ini statusnya sebagai pemain inti Persipura. Tentunya Gerard Pangkali ingin mendapatkan garansi sebagai pemain inti di SFC.

Refleksi Sembilan Tahun Sriwijaya FC

Thursday, October 24, 2013

InfoSriwijayaFC - Sriwijaya FC (SFC) resmi berusia sembilan tahun pada 23 Oktober 2013. Berdiri sejak 23 Oktober 2004, klub berjuluk Laskar Wong Kito tersebut telah mengoleksi banyak gelar juara, diantaranya adalah dua gelar juara Liga Indonesia, tiga gelar juara Piala Indonesia, juara Comunity Shield, juara Inter Island Cup, dan juara Liga Indonesia U-21.

Pasang surut prestasi dan dinamika dalam seluruh elemen di SFC menjadi kisah perjalanan panjang untuk diceritakan. Berawal dari takeover Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) terhadap klub Persijatim FC, Provinsi Sumsel resmi memiliki klub kebanggaan untuk berlaga di kompetisi sepakbola tertinggi di Indonesia. SFC yang dulu perjalanannya berawal dengan perjuangan yang berat, pertandingan di kandang sendiri bukanlah jaminan untuk memenangkan pertandingan dengan mudah. Kekalahan telak atau kemenangan tipis yang diraih dengan susah payah menjadi kisah yang kerap terjadi dalam laga SFC ketika itu. Dua kali terancam terdegradasi, dua kali pula SFC selamat.

Kisah perjalanan SFC mulai berubah pada musim kompetisi 2007/2008. SFC yang pada tiga musim sebelumnya masih dianggap anak bawang dan dianggap sebelah mata langsung menggebrak. Tidak tanggung-tanggung, SFC langsung menciptakan rekor sebagai klub pertama di Indonesia yang berhasil meraih gelar ganda dalam satu musim. Ketika itu kondisi seluruh elemen di SFC terlihat sangat kondusif dan SFC belum menjadi perhatian banyak media seperti sekarang, sehingga akalaupun ada permasalahan tidak menjadi konsumsi orang banyak. Keuangan SFC pun relatif lancar karena ketika itu klub sepakbola masih diperkenankan menggunakan dana APBD.

Seiring perjalanan waktu, kini SFC harus mandiri tanpa menggunakan APBD. Sebuah tantangan bagi manajemen SFC. Dalam tiap musim SFC rata-rata SFC menghabiskan dana 35 miliar untuk satu musim kompetisi. Dana yang tidak kecil untuk sebuah klub yang jumlah pendukungnya naik turun dalam setiap laga kandang. Kembali tantangan bagi manajemen SFC untuk meningkatkan animo pendukung SFC untuk datang langsung. Beberapa penyebab animo penonton rendah untuk datang langsung ke stadion adalah sulitnya angkutan umum menuju Stadion Gelora Sriwijaya dan masalah keamanan karena sering terjadi kriminalitas.

Manajemen SFC sebagai pengelola SFC diharapkan dapat meningkatkan prestasi SFC dan membuat Stadion Gelora Sriwijaya nyaman bagi pendukung SFC. Dengan itu dukungan pendukung SFC kepada SFC akan menjadi maksimal dan sedikit banyak akan berbanding lurus dengan prestasi SFC.

Diusia SFC yang kesembilan ini semoga SFC smeakin berprestasi dan makin baik kedepannya. Semoga seluruh elemen di SFC, mulai dari manajemen, pelatih, pemain, hingga pendukung SFC dapat semakin kompak demi kemajuan SFC.

DIRGAHAYU SRIWIJAYA FC !!!

Kisah Ferry dan Gumbs

Friday, October 18, 2013

InfoSriwijayaFC - Status facebook seorang teman menjadi inspirasi dalam penulisan tulisan ini. Ia mempertanyakan mengapa pendukung Sriwijaya FC (SFC) hanya terfokus pada permasalahan Ferry Rotinsulu, padahal masih banyak permasalahan yang lebih besar dan penting demi kemajuan SFC. Masalah keuangan merupakan salah satu masalah yang patut diperhatikan serius oleh seluruh elemen SFC.

Ferry Rotinsulu memang tidak bisa dipungkiri merupakan salah satu pemain dengan banyak kontribusi di SFC. Sebagai satu-satunya pemain yang kini paling lama memperkuat SFC, Ferry bisa dianggap sebagai icon SFC. Banyak prestasi yang telah Ferry Rotinsulu persembahkan kepada SFC, diantaranya adalah dua gelar juara Liga Indonesia, tiga gelar juara Piala Indonesia, juara Comunity Shield, dan juara Inter Island Cup. Tentunya juga tidak lupa diingatan pendukung SFC bagaimana penyelamatan Ferry saat adu penalti pada beberapa laga penting.

Ferry Rotinsulu kerap dianggap sebagai legenda SFC, sama halnya dengan Keith Jerome Gumbs. Namun seperti yang kita ketahui akhirnya Gumbs dilepas oleh manajemen SFC. Alasannya adalah karena tidak bertemunya kesepakatan mengenai nilai kontrak. Dilansir laman Sriwijaya Post (04/09/2012), Kayamba menerima keputusan dari manajemen SFC. Kayamba juga mengaku telah memberikan yang terbaik untuk SFC dan masyarakat Sumatera Selatan. "Saya bangga telah membuat masyarakat tersenyum terus karena telah mempersembahkan sembilan gelar selama lima tahun di SFC," ujar Kayamba ketika itu. Hal tersebut juga dilakukan oleh Ferry yang pasrah dengan nasibnya bersama SFC, bahkan beberapa media menyebutkan jika Ferry telah bergabung dengan salah satu klub di Pulau Jawa. Namun kabar tersebut belum ada kepastian karena belum ada pernyataan resmi dari SFC mengenai nasib Ferry.

Berbeda dengan kisah Ferry, dalam kisah pelepasan Gumbs ketika itu tidak ada perlakuan yang begitu "agresif" dari pendukung SFC terhadap lepasnya Gumbs. Padahal secara kontribusi, Gumbs juga memiliki andil banyak terhadap prestasi SFC. Kala itu  juga manajemen yang melepas Kayamba pun tidak jauh berbeda dengan manajemen SFC yang sekarang. Tentunya kita berharap dukungan pendukung SFC terhadap Ferry merupakan dukungan yang tulus dan pendukung SFC yang mendukung Ferry dipertahankan memiliki argumentasi yang kuat terhadap dukungan yang diberikan. Bukan hanya ikut-ikutan karena emosi buta semata atau provokasi terhadap suatu kepentingan. #SaveSFC

Nasib Ferry dkk Ditentukan Hari Minggu

Saturday, October 12, 2013

InfoSriwijayaFC - Misteri nasib Ferry Rotinsulu dkk pada musim depan akan segera terjawab pada Minggu (13/10). Manajemen PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) sebagai penanggung jawab klub Sriwijaya FC (SFC) akan segera melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Rencananya RUPS akan digelar di Griya Agung Palembang. Dalam RUPS nanti akan dievaluasi tim SFC musim lalu dan persiapan untuk kompetisi musim depan.

Dilansir laman Sriwijaya Post (11/10), Presiden SFC, Dodi Reza menyebutkan dalam RUPS akan dievaluasi kinerja manajemen musim lau, keadaan keuangan tim, dan nasib pemain musim lalu akan dipertahankan atau dilepas. Menurut Dodi, baru akan diketahui akan terjadi perombakan total atau tidak.

Kepastian waktu RUPS sedikit membuka misteri nasib Ferry Rotinsulu dkk, apakah akan dilepas atau tidak. Seperti yang diketahui, beberapa nama seperti Ferry Rotinsulu, Ramdhani Lestaluhu, Ponaryo Astaman, Muhammad Shobran, Diego Michiels, dan Diogo Rangel Santos masuk dalam daftar yang akan dipertahankan oleh manajemen SFC. Namun begitu kepastian status pemain tersebut baru akan diketahui usai RUPS. Beberapa spekulasi muncul dimedia jika dari daftar pemain yang akan dipertahankan tersebut masih bisa berkurang dan bertambah sesuai kebutuhan tim SFC.

Jika memang benar SFC akan melakukan perombakan pemain secara total, maka tugas cukup berat akan menanti pelatih anyar SFC, Subangkit. Subangkit diharuskan untuk segera memadukan pemain baru SFC dan mengejar target manajemen SFC, yakni menjadi juara Indonesia Super League (ISL) musim depan. Namun begitu, Dodi Reza pun jangan sampai melupakan evaluasi terhadap manajemen SFC musim lalu. Beberapa kali Dodi Reza menyebutkan akan melakukan perombakan terhadap manajemen SFC, namun realisasinya belum ada perubahan yang signifikan dalam tubuh manajemen SFC. Harapannya adalah manajemen SFC diisi oleh orang yang benar-benar kompeten dalam mengurus sepakbola dan berani berkorban untuk SFC, bukan hanya mencari muka dan memanfaatkan SFC untuk kepentingan individu dan golongannya saja.

SFC Butuh "Pengangkut Air"

Friday, October 11, 2013

InfoSriwijayaFC - Perombakan total yang dilakukan oleh manajemen Sriwijaya FC (SFC) membuat manajemen harus mengulang dari awal menyusun kekuatan untuk menghadapi kompetisi musim depan. Beberapa nama muali dari posisi penjaga gawang hingga penyerang dibidik oleh manajemen SFC. Sebut saja nama Andritany dan Fauzi Toldo diposisi penjaga gawang, Titus Bonai dan Patrich Wanggai diposisi penyerang. Pada posisi lini belakang SFC sendiri mengklaim telah mengamankan tiga pemain, yakni Firdaus Ramadhan, Sumardi, dan seorang pemain asal Liga Prancis.

Jika dilihat dari daftar pemain bidikan SFC, belum ada pemain yang berposisi sebagai gelandang bertahan atau kerap disebut "pengangkut air" yang dibidik oleh SFC. Gelandang bertahan sendiri merupakan salah satu lini vital dalam skema permainan tim. Perannya yang bertugas menjadi tembok pertama pertahanan dan juga bertugas mengalirkan bola saat transisi dari bertahan ke menyerang sangat dibutuhkan dalam tim.

Sejauh ini baru nama Ponaryo Astaman dan Ichsan Kurniawan yang berposisi sebagai gelandang bertahan. Ponaryo sendiri hingga kini belum ada kepastian akan dipertahankan atau tidak karena masih menunggu rapat evaluasi manajemen SFC. Ichsan yang merupakan pemain jebolan tim SFC U21 masih belum matang untuk diturunkan secara reguler dikompetisi seketat ISL.

Sepeninggal Ahmad Jufriyanto yang dilepas manajemen SFC, SFC masih belum memiliki pengganti yang sepadan untuk posisi gelandang bertahan. Nama yang bisa dimasukkan dalam rekomendasi untuk mengisi posisi "pengangkut air" diantaranya adalah Asri Akbar, Ahmad Bustomi, Hariono, dan Rohit Chand. Asri Akbar dan Hariono menjadi pemain yang cukup berpeluang untuk direkrut karena dengan masuknya Ahmad Jufriyanto ke Persib Bandung, otomatis akan ada pemain yang tergeser. Demikian juga Rohit Chand juga berpeluang untuk direkrut karena belum ada perpanjangan kontrak dari Persija untuk gelandang asal Nepal tersebut. Sedangkan Ahmad Bustomi menjadi pemain dengan peluang terkecil karena sepertinya Mitra Kukar akan tetap menggunakan tenaga pemain asal Malang tersebut.

Bagaimanapun ceritanya, SFC tetaplah membutuhkan pemain dengan posisi gelandang bertahan. Dengan tipikal yang keras, berani beradu fisik, pantang menyerah, stamina yang optimal, dan visi bermain yang bagus maka posisi pemain gelandang bertahan akan menjadi peran yang sangat penting. Dapat kita lihat di luar negeri, Real Madrid yang begitu digdaya kemudian oleng ketika ditinggal pergi oleh Claude Makalele, dapat kita lihat juga Barcelona yang begitu digdaya begitu memperhatikan peran sentral gelandang bertahan yang diisi oleh Sergio Busquets, atau Manchester United yang berjaya bersama Roy Keane di posisi gelandang bertahan. Peran gelandang bertahan begitulah penting, namun begitu tidak jarang terlupakan karena perannya tidak begitu terlihat seperti halnya penyerang yang mencetak gol, penjaga gawang dengan penyelamatan gemilang, ataupun gelandang serang dan pemain sayap dengan kreasi golnya.

Untuk itu manajemen SFC jangan terlena untuk mendatangkan pemain dengan nama besar, namun belum tentu sesuai dengan kebutuhan tim. Jangan sampai lupa mengisi pemain dengan posisi sentral seperti gelandang bertahan dengan pemain yang benar-benar berkualitas.

SFC Amankan Pengganti Abdur Rahman

Thursday, October 10, 2013

InfoSriwijayaFC - Sriwijaya FC (SFC) mengklaim berhasil mengamankan salah satu pemain belakang potensial milik Indonesia, yakni Firdaus Ramadhan. Pemain yang musim lalu bermain bersama Persita Tangerang ini diproyeksikan untuk menggantikan Abdur Rahman yang dilepas oleh manajemen SFC.

Dilansir laman Sriwijaya Post (09/10), asisten manajer SFC, Muchendi Mahzareki menybutkan jika Firdaus dapat dipastikan bergabung dengan SFC musim depan. Rencananya Firdaus akan diduetkan dengan pemain belakang asal Mali yang musim lalu bermain di Liga Perancis. Hingga kini manajemen SFC masih enggan membuka identitas pemain Mali yang dimaksudkan tersebut.

Untuk diketahui, Firdaus merupakan salah satu pemain potensial di Indonesia. Pemain berusia 25 tahun ini juga sempat dipanggil untuk memperkuat tim nasional Indonesia. Memulai karir profesionalnya bersama Persikota Tangerang, Firdaus juga sempat bermain bersama Pelita Jaya hingga akhirnya berlabuh ke Persita Tangerang. Dengan tinggi badan yang mencapai 182 cm, cukup untuk membuat Firdaus untuk berduel udara dengan pemain tim lawan.

Masuknya Firdaus tentunya akan memperkuat lini belakang SFC yang baru saja ditinggal para punggawanya macam Abdur Rahman, Lee Dong Won, dan Ahmad Jufriyanto. Kini SFC baru memiliki tiga pemain belakang, yakni Firdaus, M. Hamzah, dan M. SHobran. Menjadi tantangan bagi Firdaus untuk memperkuat lini belakang SFC yang pada musim lalu kebobolan 61 gol. Rekor yang cukup buruk bagi sebuah tim juara bertahan.


Nasib Ferry Tergantung Andritany

Friday, October 4, 2013

InfoSriwijayaFC - Nasib Ferry Rotinsulu untuk musim depan masih belum mendapatkan kepastian dari manajemen Sriwijaya FC (SFC). Pemain terlama yang memperkuat SFC tersebut sebenarnya masuk dalam daftar pemain yang akan dipertahankan oleh SFC musim depan. Namun begitu hingga saat ini belum ada kepastian apakah Ferry akan diperpanjang kontraknya atau dilepas.

Dilansir laman Sriwijaya Post (03/10), manajer SFC, Robert Heri menyebutkan jika untuk mengarungi kompetisi musim depan SFC hanya membutuhkan tiga orang penjaga gawang. Dilain pihak pula, asisten manajer SFC, Muchendi Mahzareki menyebutkan jika Fauzi Toldo telah sepakat untuk memperkuat SFC musim depan. Jika dihubungkan antara pernyataan Robert Heri dan Muchendi, maka kini SFC hanya menyisakan satu kouta untuk penjaga gawang karena SFC sebelumnya telah memiliki penjaga gawang muda Teja Paku Alam.

Satu slot penjaga gawang yang tersisa kini masih belum diketahui siapa yang akan menempatinya karena manajemen SFC terus melakukan usaha perekrutan terhadap Andritany. Dan jika Andritany berhasil direkrut oleh manajemen SFC, maka hampir dapat dipastikan posisi Ferry akan tergeser.

Berbeda dengan manajemen SFC yang terus agresif menyebutkan nama pemain bidikannya, pelatih SFC, Subangkit justru tidak terlalu banyak memberikan keterangan mengenai pemain bidikannya. Subangkit beralasan jika pemain yang ia bidik masih terikat kontrak dan menurutnya kurang etis jika menyebut nama pemain yang masih terikat kontrak. Selain itu waktu kompetisi yang masih relatif lama membuat Subangkit tidak ingin terburu-buru melakukan perekrutan pemain.

Bayu Gatra Akui Jalin Komunikasi Dengan SFC

InfoSriwijayaFC - Salah satu pemain berbakat Indonesia, Bayu Gatra mengakui jika ia menjalin komunikasi dengan Sriwijaya FC (SFC). Sejak bermain cemerlang bersama Persisam Samarinda musim lalu, nama Bayu Gatra begitu melambung dan digadang untuk menjadi salah satu andalam tim nasional sepakbola Indonesia kelak.

Dilansir laman Sriwijaya Post (03/10), Bayu Gatra menyebutkan jika saat ini banyak klub besar di Indonesia yang menghubunginya. Salah satunya adalah SFC. Namun begitu Bayu Gatra belum memutuskan kemana ia akan berlabuh musim depan karena ia masih menantikan tawaran kontrak baru dari Persisam. Bayu Gatra sendiri berharap kontrak barunya kelak sesuai dengan harapannya. "Kalau kontraknya sesuai, saya sangat senang bisa kembali bermain untuk Persisam," ungkap Bayu Gatra.

Bayu Gatra sendiri merupakan produk binaan Persisam U21 dan pada PON 2012 di Riau berhasil mengantarkan tim sepakbola PON Kalimantan Timur meraih medali emas. Wajar banyak klub yang ingin menggunakan jasa pemain asal Jember tersebut karena penampilannya yang terus meningkat. Kini Bayu Gatra mengikuti seleksi tim nasional sepakbola U23 Indonesia yang sedang dipersiapkan untuk mengikuti SEA Games 2013 di Myanmar akhir tahun ini.

SFC Klaim Dapatkan Dua Pemain Baru

Thursday, October 3, 2013

InfoSriwijayaFC – Ditengah polekmik belum dibayarkannya tunggakan hak pemain, pelatih, dan official tim Sriwijaya FC (SFC) musim lalu. Manajemen SFC melalui asisten manajer, Muchendi Mahzareki berani mengklaim telah sepakat dengan dua pemain baru SFC, yakni Muhammad Hamzah dan Fauzi Toldo. Hamzah berposisikan sebagai bek sayap, sedangkan Fauzi merupakan pemain yang berposisi sebagai penjaga gawang.


Dilansir laman Sriwijaya Post (03/10), Muchendi menyatakan jika manajemen SFC dengan Fauzi serta Hamzah telah menemui kata sepakat secara lisan dan keduany siap untuk memperkuat SFC musim depan. “Kita sudah deal dengan M Hamzah dan dia siap bermain dengan Sriwijaya FC musim depan,” ungkap Muchendi.

Perekrutan Hamzah merupakan salah satu sinyal Subangkit akan membawa pemain andalannya yang pernah ia latih diklub sebelumnya. Hamzah merupakan pemain eks Persiwa Wamena dan pernah dilatih oleh Subangkit. Pada saat Menpora Cup beberapa lalu, Hamzah mengikuti seleksi bersama SFC dan selalu bermain. Hamzah diproyeksikan untuk menggantikan Fandy Mochtar yang dilepas oleh manajemen SFC.

Fauzi Toldo yang musim lalu memperkuat Persisam Samarinda direkrut dengan alasan pertimbangan Fauzi sebagai putra daerah Sumatera Selatan dan usianya yang sudah matang untuk pemain yang berposisi sebagai penjaga gawang. SFC sendiri hingga kini belum memberikan kepastian mengenai nasib kiper utama SFC, Ferry Rotinsulu yang masih berkutat dengan pemulihan pasca operasi cedera lututnya.

Untuk diketahui, Fauzi Toldo merupakan pemain kelahiran Sumatera Selatan dan pada PON 2004 di Sumatera Selatan ia merupakan skuad tim sepakbola Provinsi Sumatera Selatan. Fauzi juga pernah memperkuat SFC ketika SFC dilatih oleh Suimin Diharja dan sempat menjadi andalan SFC ketika Ferry melakukan pemusatan latihan tim nasional di Belanda.

Tentunya sebuah kabar yang cukup menggembirakan melihat gerak cepat manajemen SFC dalam perekrutan pemain. Namun tidak pernah bosan kami mengingatkan jika manajemen SFC masih mempunyai hutang kepada tim SFC musim lalu. Jangan sampai SFC merekrut banyak pemain baru, namun lupa akan kewajiban pemain lama yang belum dibayarkan. Hal yang sangat miris dan memalukan. Semoga tidak terjadi dan manajemen SFC segera melunasi hak pemain, pelatih, dan official SFC musim lalu.

Andritany Tunggu Pinangan Serius SFC

Wednesday, October 2, 2013

InfoSriwijayaFC - Penjaga gawang tim nasional Indonesia U-23, Andritany masuk dalam daftar pemain bidikan Sriwijaya FC (SFC). Pemain jebolan Diklat Ragunan yang musim lalu memperkuat Persija Jakarta ini masih belum menentukan kemana ia akan bermain musim depan. Kini ia masih fokus mempersiapkan diri untuk mengikuti seleksi tim nasional Indonesia U-23 yang dipersiapkan untuk SEA Games Myanmar mendatang.

Dilansir laman Sriwijaya Post (02/10), Andritany menuturkan jika ia menanti keseriusan tim yang ingin menggunakan jasanya. Menurutnya jika Persija yang pertama kali menyodorkan kontrak baru, maka ia akan bertahan dengan Persija, namun jika SFC yang pertama kali menyodorkan tawaran, ia akan memilih SFC. "Tawaran yang datang duluan, yang memberi kepastian kontrak, akan saya ambil. Kalau Sriwijaya FC lebih dulu ya saya pindah ke sana," ungkap Andritany.

Andritany sendiri berharap bisa tetap bertahan dengan Persija, namun hingga kini gajinya selama tiga bulan belum dibayarkan oleh Persija sehingga Andritany membuka peluang untuk pindah ke klub lain, termasuk SFC. Menurutnya keuangan SFC lebih baik dari Persija, namun begitu Andritany menambahkan jika setiap klub tentunya memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Ia sendiri tetap menantikan kepastian dari manajemen Persija apakah akan mempertahankannya atau tidak. Andritany sendiri pernah bermain memperkuat SFC ketika SFC ditangani oleh Rahmad Darmawan

Rumor perekrutan kembali Andritany mencuat setelah SFC tidak memperpanjang kontrak Rivky Mokodompit yang pada musim lalu kerap menjadi langganan kiper utama SFC setelah Ferry Rotinsulu cedera. Selain Rivky, SFC juga tidak memperpanjang kiper Andi Irawan. Sedangkan untuk nasib Ferry Rotinsulu belum ada kepastian walaupun Ferry Rotinsulu masuk dalam daftar pemain yang dipertahankan oleh manajemen SFC.

Praktis kini SFC hanya memiliki satu kiper, yakni Teja Paku Alam yang berhasil promosi dari tim SFC U21. Andritany sendiri bukanlah satu-satunya kiper bidikan SFC karena SFC juga berkeinginan untuk membawa pulang "anak hilang" Fauzi Toldo yang musim lalu bermain bersama Persisam Samarinda. Fauzi Toldo merupakan putra daerah Sumatera Selatan dan pernah memperkuat tim PON Sumatera Selatan 2004 dan bermain bersama SFC sebelum akhirnya hengkang ke klub lain dan musim lalu bermain bersama Persisam.

Tujuh Pemain Masuk Daftar Yang Dipertahankan

InfoSriwijayaFC - Tujuh nama pemain Sriwijaya FC (SFC) musim lalu masuk dalam daftar pemain yang dipertahankan. Ketujuh pemain tersebut, yakni Ferry Rotinsulu, Ramdhani Lestaluhu, Tantan, Muhammad Shobran, Ponaryo Astaman, Diego Michiels, dan Diogo Rangel Santos. Namun begitu peluang tujuh nama tersebut untuk bertahan tidaklah mutlak karena masih menunggu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) selaku pengelola SFC.

Dilansir laman Sriwijaya Post (01/10), asisten manajer SFC, Muchendi Mahzareki menuturkan hal tersebut. Menurut Muchendi, daftar pemain yang akan dipertahankan bisa bertambah dan bisa juga berkurang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan tim.

Dari daftar pemain yang disebutkan oleh Muchendi tersebut, sebenarnya terdapat nama yang pada musim lalu tidak bisa tampil maksimal. Ferry Rotinsulu dan Muhammad Shobran musim lalu tidak bisa tampil maksimal karena cedera yang membelitnya. Demikian juga Diego Michiels yang penampilannya kurang maksimal dibandingkan ketika sebelum ia terkena kasus penganiayaan. Dua nama lain Tantan dan Ramdhani Lestaluhu yang terbukti bermain impresif memberikan sinyal enggan memperkuat SFC lagi.

Sedangkan nama Ponaryo Astaman yang begitu perannya begitu vital musim lalu kemungkinan besar akan tetap bermain untuk SFC musim depan. Sedangkan Diogo Rangel yang bermain cukup impresif saat masa peminjaman di Gresik United malah dikabarkan akan dilelang oleh manajemen SFC. Nama pemain SFC musim lalu yang sebenarnya, perannya begitu penting, seperti Mahyadi Panggabean, Ahmad Jufriyanto, dan Erick Weeks Lewis tidak ada kabar mengenai kelanjutan nasib mereka di SFC musim depan. Mahyadi dan Jufriyanto sendiri sudah habis kontraknya sejak September lalu.

Patut kita tunggu seperti apa hasil perombakan dan perekrutan pemain anyar yang akan dilakukan oleh manajemen SFC. Harapan kita bersama perekrutan pemain SFC tidak hanya sekedar pemain yang mempunyai nama besar saja, namun juga kualitas, kebutuhan, dan kondisi keuangan tim. Jangan sampai perekrutan pemain yang menghabiskan banyak dana justru membuat masalah ditenagh musim. Begitu pula jangan sampai nafsu untuk melakukan perombakan justru malah merusak tim dan mebuat cita-cita yang diharapkan tercapai malah gagal tercapai hanya karena nafsu dan emosi. Tidak lepas dari itu semua, manajemen SFC jangan sampai lupa kewajiban mebayarkan hak pemain, pelatih,dan official tim musim lalu.

Manajemen SFC Jangan Lupa Kewajiban

Tuesday, October 1, 2013

InfoSriwijayaFC - Kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2012/2013 telah berakhir. Sriwijaya FC (SFC) sebagai salah satu kontestan hanya berada diurutan kelima klasemen akhir ISL 2012/2013. Menuju kompetisi ISL musim 2013/2014, jajaran manajemen SFC langsung bersiap diri untuk mempersiapkan tim. Target juara dimusim depan sudah dipasang, demikian juga nahkoda anyar tim berjuluk Laskar Wong Kito tersebut telah ditunjuk, yakni Subangkit. Pemain incaran mulai didekati untuk bergabung memperkuat SFC musim depan.

Suatu rencana dan harapan yang bagus telah dilaksanakan oleh manajemen SFC untuk menyongsong musim depan. Namun sebagai pendukung setia SFC, kita patut bertanya apakah persoalan klasik SFC mengenai tunggakan sisa down payment (DP) dan gaji pemain yang belum dibayar telah selesai dan dibayarkan?

Manajemen SFC hendaknya tidak terlena dengan persiapan untuk musim depan, demikian pula pendukung SFC jangan terbuai dengan harapan manis juara, nama besar pemain incaran, dan hal-hal manis lainnya. Masih banyak yang perlu diperbaiki dari SFC musim depan, terutama permasalahan kewajiban manajemen SFC untuk membayarkan hutang kepada jajaran tim SFC musim lalu.

Sangat miris rasanya mendengar jika beberapa nama pemain besar di ISL berhasil diboyong ke Palembang, namun hak pemain SFC musim lalu belumlah dibayarkan, padahal secara administrasi kontrak mereka sudah berakhir. Sangat lucunya lagi adalah, DP yang harusnya dibayarkan pada awal musim hingga akhir musim belum dibayarkan. Dalam kehidupan masyarakat, DP yang kerap disebut uang panjar merupakan uang tanda jadi dan harus lunas sebelum seseorang melakukan kewajibannya. Dalam hal ini adalah kewajiban sebagai pemain, bermain dengan maksimal.

Harapan kita bersama SFC tidak lupa akan kewajiban sebagai klub yang harus membayar hak pemain, pelatih, dan official. Percuma rasanya ketika klub mempunyai banyak prestasi dan mengklaim sebagai klub yang profesional, namun tidak memenuhi hak pemain, pelatih, dan official sesuai dengan ketentuan kontrak. Dimanakah letak klaim sebagai klub profesional tersebut jika melakukan pembayaran gajipun belum profesional.

SFC butuh orang yang mengerti bola, peduli, dan rela berkorban. Bukan hanya peduli tetapi tidak mengerti apa itu sepakbola. Bukan hanya hanya berani berkorban tetapi tidak sadar jika sepakbola adalah olahraga yang menjunjung sportifitas. Sportifitas dalam pembayaran hak dan kewajiban adalah salah satunya!
 

© 2014 INFO SRIWIJAYA FC - All Rights Reserved | Supported by : Blogger | Presented by : Info Sriwijaya FC | Desain by : Andrean Wahyu Effendy