Sriwijaya FC Tunjuk Pelatih Baru

Monday, September 30, 2013

InfoSriwijayaFC - Manajemen SriwijayaFC (SFC) memutuskan nama Subangkit sebagai pelatih SFC musim depan. Keputusan manajemen SFC ini menjawab teka-teki yang selama ini bermunculan dimedia. Beberapa nama yang sempat digadang untuk menjadi pelatih anyar SFC diantaranya adalah Salahudin (Barito Putera) dan Widodo C. Putro (Gresik United).

Dilansir laman Sriwijaya Post (29/09), Presiden SFC, Dodi Reza menyebutkan jika penunjukkan Subangkit sebagai pelatih SFC musim depan disebabkan beberapa faktor, diantaranya adalah keberanian Subangkit untuk memadukan pemain muda dan pemain senior. Dodi menambahkan kemampuan Subangkit meracik tim perpanduan pemain senior dan junior tentunya akan memberdayakan pemain muda SFC. Sedikitnya sembilan nama pemain SFC U-21 siap diorbitkan ke tim senior SFC, yakni Teja Paku Alam, Alan Martha, Novri Setiawan, Ichsan Kurniawan, Hapit Ibrahim, Riszki Dwi Ramadhana, Vava Mario Yagalo, Mahrus Avif, dan Dere Malman.

Bukan tugas yang mudah bagi Subangkit tentunya, ia akan membuat tim dengan mayoritas pemain baru setelah sebagian besar punggawa SFC musim lalu dilepas oleh manajemen SFC. Bahkan nama macam Ferry Rotinsulu, Mahyadi Panggabean, dan Ahmad Jufriyanto yang kerap menghiasi daftar nama pemain SFC pun belum jelas nasibnya kedepan.

Suatu perjudian besar dilakukan oleh manajemen SFC dengan melakukan perombakan pemain secara besar-besaran. Ada hal positif dan negatif dari perombakan yang dilakukan oleh manajemen SFC tersebut. Negatifnya adalah pemain akan mengasah kekompakan tim dari awal. Sedangkan dilain sisi, positifnya SFC akan dihuni oleh wajah-wajah baru, segar, dan tentu saja muda. Calon lawan SFC pun tentunya akan sulit menebak akan seperti apa SFC musim depan dengan skuad anyarnya.

Tentunya harapan kita bersama, Subangkit dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan memenuhi target yang dibebankan kepadanya, yakni menjadi juara Indonesia Super League 2013/2014 dan mengorbitkan pemain muda. Suatu kebanggaan bagi publik SFC jika pemain muda hasil produk tim SFC U21 benar-benar menjadi tulang punggung bagi tim SFC musim depan. Layak kita ketahui bersama nama Dere Malman, Riszki Dwi Ramadhana, Hapit Ibrahim, dan Ichsan Kurniawan merupakan putra daerah asli Sumatera Selatan. Harapan dan cita-cita publik SFC untuk melihat SFC diisi oleh putra daerah sebentar lagi akan tercapai.

Empat Calon Pelatih SFC Musim Depan

Thursday, September 26, 2013

InfoSriwijayaFC - Persaingan menuju kursi panas pelatih Sriwijaya FC (SFC) semakin memanas. Sedikitnya ada empat nama kandidat calon pelatih SFC musim depan. Keempat nama tersebut adalah Kas Hartadi, Salahudin (Barito Putera), Subangkit (SFC U-21), dan Widodo C. Putro (Gresik United).

Dilansir laman Sriwijaya Post (26/09), Subangkit menjadi calon kuat pelatih yang akan menukangi SFC musim depan. Hal tersebut terungkap dari pernyataan asisten manajer SFC, Muchendi yang menyebutkan jika salah satu syarat pelatih SFC musim depan adalah pelatih tersebut mengetahui kondisi dan permasalahan yang ada di SFC.

Jika dianalisis dari empat nama tersebut, Widodo C. Putro kemungkinan besar akan keluar pertama kali dari kandidat calon pelatih SFC karena kemungkinan besar Widodo akan dipertahankan oleh klubnya, Gresik United. Demikian pula dengan Salahudin yang berhasil mengantarkan tim promosi Barito Putera ke peringkat enam klasemen Indonesia Super League (ISL) 2012/2013 kemungkinan besar akan dipertahankan Barito.

Tersisa dua nama lagi, yakni Kas Hartadi dan Subangkit. Kas Hartadi yang merupakan pelatih SFC musim lalu dan berhasil mengantarkan SFC juara ISL musim 2011/2012 tetap menjadi calon kuat pelatih SFC musim depan. Namun begitu, insiden mogok pemain yang juga melibatkan Kas Hartadi tentu saja telah mengganggu hubungan harmonis manajemen SFC dengan pelatih asal Solo tersebut.

Nama terakhir, Subangkit merupakan calon terkuat karena dianggap mengetahui kondisi tim SFC saat ini. Subangkit yang pernah melatih Persiwa Wamena berhasil mengantarkan SFC U-21 menjadi juara ISL U-21 musim 2012/2013 untuk pertama kalinya. Secara kualitas Subangkit bukanlah pelatih kemarin sore, ia pernah mengantarkan Persekabpas Pasuruan menjadi salah satu tim kuat di Liga Indonesia dieranya. Beberapa nama pemain macam Zah Rahan dan Siswanto adalah nama yang pernah diorbitkan oleh Subangkit.

Muchendi sendiri enggan terlalu berspekulasi siapa yang akan terpilih karena masih menunggu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) selaku pengelola SFC. RUPS sendiri akan digelar pada bulan Oktober dengan agenda evaluasi terhadap tim dan manajemen SFC. "Saya tidak bisa berandai-andai dan berkata mungkin si A atau si B yang akan menjadi pelatih SFC," tutur Muchendi.

Sisakan Diogo dan Popon, SFC Lepas Empat Pemain Asing

Wednesday, September 25, 2013

InfoSriwijayaFC – Sriwijaya FC (SFC) melepas empat pemain asing yang kini terikat kontrak bersama SFC, yakni Erick Weeks Lewis, Herman Dzumafo Epandi, Boakay Eddy Foday, dan Lee Dong Won. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh asisten manajer SFC, Muchensi Mahzareki.

Dilansir laman Sriwijaya Post (25/09), Muchendi menyebutkan jika SFC telah melepas empat pemain asingnya. Muchendi mengklaim telah mendapatkan pengganti yang lebih baik. Pemain asing yang dimaksudkan oleh Muchendi berposisikan sebagai pemain tengah dan pemain belakang.

Menurut Muchendi, dengan adanya amunisi baru tersebut, kini SFC tinggal mencari satu pemain asing lagi karena regulasi terbaru PT Liga Indonesia, musim depan ISL hanya menggunakan tiga pemain asing. “Kita masih mencari pemain posisi depan,” ungakp Muchendi kepada Sriwijaya Post.

Ketika dimintai keterangan lebih lanjut mengenai identitas dua pemain anyar tersebut, Muchendi enggan menyebutkannya. Menurut Muchendi kedua pemain tersebut masih terikat kontrak dengan klub lain.

Dengan dilepasnya empat pemain asing tersebut, praktis kini SFC menyisakan dua pemain yang masih terikat kontrak, yakni Diogo Rangel Santos dan Ponaryo Astaman. Ponaryo masih terikat kontrak satu musim lagi. Sedangkan Diogo masih terikat kontrak dua musim lagi. Selain kedua pemain tersebut, pemain SFC lainnya dalam keadaan free transfer karena sudah habis kontrak.

Beberapa nama macam Rivki Mokodompit, Mahyadi Panggabean, Tantan, hingga Ferry Rotinsulu pun tidak mendapatkan jaminan akan diperpanjang kontraknya musim depan. Seperti yang disebutkan oleh Dodi Reza, Presiden SFC, SFC akan memaksimalkan tenaga pemain muda pada musim depan. Kouta 30% disiapkan untuk pemain muda SFC bermain ditim senior.

SFC Kantongi Nama Pelatih Musim Depan

Tuesday, September 24, 2013

InfoSriwijayaFC - Sriwijaya FC (SFC) resmi menelan kekalahan ketiganya dalam Piala Menpora RI setelah ditaklukkan tim nasional U23 Malaysia dengan skor cukup telak 4-2. Sebenarnya tim asuhan Subangkit tersebut sempat mengimbangi tim berjuluk Harimau Malaya tersebut dengan skor 2-2. Dua gol tim Laskar Wongkito dicetak oleh Alan Martha dan Tantan.

Pertandingan yang berlangsung di Stadion Jalak Harupat, Bandung tersebut berlangsung menarik pada babak pertama. Terbukti dengan terciptanya empat gol pada babak pertama. Namun, pada babak kedua SFC cukup kewalahan menghadapi Badrul Hisham dkk. Pertahanan buruk yang digalang lini belakang SFC menjadi bulan-bulanan tim Malaysia U23. Beruntung penampilan cukup baik dari penjaga gawang Teja Paku Alam dan keberuntungan masih berpihak pada SFC, gawang SFC hanya kemasukan empat gol hingga akhir pertandingan.

Seperti yang disebutkan oleh manajemen SFC, tujuan SFC mengikuti Menpora Cup adalah untuk memberikan jam terbang lebih kepada pemain SFC U21 sekaligus melakukan seleksi pemain SFC U21 yang akan dipromosikan ke tim senior SFC musim depan.

Beberapa nama seperti Makhrus Avif, Teja Paku Alam, Hapit Ibrahim, Ichsan Kurniawan, Novri Setiawan, Alan Martha, dan Riszki Dwi Ramadha menjadi nominasi kuat pemain SFC U21 yang akan dipromosikan ke tim senior SFC musim depan.

Mengenai siapa pelatih SFC musim depan, tim manajer SFC mengakui telah mengantongi nama calon kuat pelatih SFC musim depan. Hal tersebut terungkap melalui kicauan Asisten Manajer SFC, Muchendi Mahzareki ditwitter. "Tim manajer sudah menyiapkan nama pelatih untuk ditunjuk sbg headcoach musim dpn.Pelatih tsb akan ditetapkan melalui rapat besar manajemen," kicau Muchendi melalui akunnya @muchendi.

Keputusan siapa pelatih SFC musim depan akan diputuskan melalui rapat besar manajemen SFC yang akan melakukan evaluasi terhadap seluruh elemen di SFC, mulai dari pemain, pelatih, official tim, hingga manajemen SFC sendiri. Beberapa nama pelatih dan pemain sudah muncul, diantaranya Salahudin (Pelatih Barito Putera), Subangkit (Pelatih SFC U21), dan fabiano Beltrame (pemain Persija Jakarta).

Doa Ibu Untuk Evan Dimas

InfoSriwijayaFC - Evan Dimas Darmono, kapten tim nasional Indonesia U19 yang berhasil membawa tim Garuda Jaya menjadi juara Piala AFF Cup U19 2013 ternyata merupakan anak yang pendiam dan tidak banyak ulah jika berada di luar lapangan. Berbeda ketika ia berada di lapangan yang terlihat menakutkan bagi tim lawannya. Evan Dimas merupakan pemain yang bisa bermain sebagai playmaker dan breaker bagi timnya. Hal tersebut diungkapkan oleh Indra Syafri, pelatih timnas Indonesia U19 seperti yang dilansir oleh Tribunnews.Com (24/09).

Menurut Indra Syafri, Evan Dimas merupakan salah satu calon bintang masa depan Indonesia jika ia tidak besar kepala dan cepat berpuas diri. Pemain yang berhasil mencetak 5 gol selama pagelaran Piala AFF Cup U19 ini selalu menjadi andalan bagi timnya dan juga panutan bagi pemain lain karena kewibawaannya dan kemampuan komunikasinya sebagai kapten.

Berasal dari keluarga yang sederhana, Evan Dimas mendapatkan sepatu bola pertamanya yang berharga Rp. 20.000 (Kompas.Com). Berawal dari itu Evan Dimas terus berlatih keras hingga akhirnya ia menjadi wakil Indonesia untuk berlatih di Akademi La Masia milik FC Barcelona dan sempat dilatih langsung oleh Pep Guardiola. Kerja keras dan pantang menyerah merupakan kunci keberhasilan anak pasangan Darmono dan Ana ini. Sempat tidak lolos seleksi masuk tim SAD Indonesia di Uruguay, kini Evan Dimas membuktikan jika ia layak untuk diperhitungkan.

Dalam keluarganya, pemain sulung dari empat bersaudara ini juga tidak banyak ulah. Menurut ibundanya, Ny. Ana, Evan Dimas merupakan anak yang pendiam dan jika ketika akan bertanding Evan Dimas selalu meminta restu kepada ibunya. Untuk itu Ny. Ana selalu mendoakan anaknya tersebut agar berprestasi. "Saya selalu berdoa kepada Evan supaya diberi kemudahan. Bisa bermain sepak bola dengan baik dan berprestasi," ungkap Ny. Ana kepada Tribunnews.Com.

Evan Dimas sendiri ketika dimintai tanggapannya mengatakan jika karirnya masih panjang dan ia selalu memperbaiki diri dan mendengarkan instruksi pelatihnya karena itu kuncinya untuk terus berkembang. Pemain jebolan PS Mitra Surabaya ini juga menyebutkan jika ia belajar banyak teknik bermain sepakbola dari banyak pemain sepakbola ternama di dunia, namun ia ingin dikenal dengan cara bermainnya sendiri.

Evan Dimas merupakan salah satu bibit sepakbola terbaik di Indonesia saat ini. Diharapkan Evan Dimas cepat puas dengan apa yang sudah diraihnya dan terus bekerja keras demi tim nasional Indonesia kedepannya karena tentunya Evan Dimas sudah mengerti betapa beratnya memikul beban harapan jutaan rakyat Indonesia yang mengingkan tim nasional Indonesia kembali berjaya.

Pahlawan Tersembunyi Dari Palembang

Monday, September 23, 2013

InfoSriwijayaFC - Saya merasa kesal dengan pernyataan bahwa kami masyarakat Kota Palembang tidak nasionalis hanya karena membiarkan stadion sepi ketika tim nasional sepakbola Indonesia bertanding. Jika kami dinyatakan tidak nasionalis karena tidak mendukung tim nasional Indonesia bertanding, maka sepantasnya mereka yang mengeluarkan pernyataan tersebut, introspeksi terlebih dahulu. Berarti mereka juga tidak nasionalis karena hanya mendukung tim nasional sepakbola Indonesia bertanding, melalui siaran langsung di televisi.

Ketika kita mencoba mengajukan pernyataan yang sama, maka sangat besar kemungkinan bahwa mereka tidak mau disalahkan. Mereka akan mengeluarkan pernyataan tentang alasan-alasan mengapa mereka tidak berada di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, ketika tim nasional sepakbola Indonesia bertanding. Intinya, mereka hanya mau menyalahkan orang lain tanpa mau disalahkan. Padahal, dalam kenyataannya, mereka sama dengan kami masyarakat Kota Palembang yang disalahkan. Ironis sekali.

Saya meyakini bahwa masyarakat Kota Palembang, mempunyai keinginan untuk mendukung tim nasional sepakbola Indonesia. Tetapi tentunya perlu kita ketahui bahwa, tidak semua masyarakat Kota Palembang menyukai cabang olahraga sepakbola. Masyarakat Kota Palembang, menyukai berbagai macam cabang olahraga, mulai dari bulu tangkis, bola basket, tenis, dan cabang olahraga yang lainnya. Tentunya, masing-masing cabang olahraga membawa nama baik Indonesia dan masyarakat Kota Palembang mendukung tim nasional dari cabang olahraga tersebut.

Selain memiliki kesukaan terhadap cabang olahraga yang berbeda-beda, dipercaya menjadi panitia pelaksana Islamic Solidarity Games yang ketiga pada tahun 2013 ini, juga turut menjadi salah satu faktor mengapa Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, tidak terlalu ramai ketika tim nasional sepakbola Indonesia bertanding.

Masyarakat Kota Palembang dan daerah lainnya yang menjadi panitia pelaksana Islamic Solidarity Games, tentunya mempunyai tanggung jawab yang besar dan membawa nama baik Indonesia. Mereka mulai bekerja sejak jam enam pagi, sampai dengan jam sepuluh malam atau bahkan lebih. Mereka membawa nama baik Indonesia. Mereka merupakan Pahlawan Indonesia. Mereka adalah Pahlawan Tersembunyi, namun hasil kerja mereka dalam menyukseskan Islamic Solidarity Games, sangat membuat bangga utusan dari berbagai negara yang hadir di Kota Palembang.

Saya sempat berbincang dengan utusan dari negara Turki, Palestina, dan Mesir. Mereka semua menyatakan sebuah pendapat yang sama, mereka puas atas pelaksanaan Islamic Solidarity Games pada cabang olahraga yang mereka ikuti. Masyarakat Indonesia dipandang oleh mereka sebagai manusia yang sangat ramah, sopan, dan baik hati. Sedangkan dalam kategori tim nasional, pimpinan utusan Turki menyatakan bahwa permainan bola basket Indonesia dan terkhusus tim putri, bermain sangat luar biasa. Medali emas yang didapatkan, memang sangat pantas untuk didapatkan.

Tentunya, tidak pantas bagi kita untuk mengeluarkan pernyataan tanpa menganalisis berbagai informasi terlebih dahulu dan kemudian mengolah berbagai informasi tersebut. Mari, mulai saat ini kita cerdas dalam mengeluarkan pernyataan. Sangat disayangkan kalau kita menyatakan orang lain tidak nasionalis, padahal kita tidak mengerti arti dari nasionalis. Sementara orang yang kita tuduh atau kita pertanyakan nasionalisme mereka, ternyata sejak pagi hingga malam hari, bekerja untuk menjaga nama baik Indonesia.

Oleh : Oyong Sikumbang
*) Pengamat olahraga Sumatera Selatan

Subangkit dan Solahudin Masuk Bursa Calon Pelatih SFC

Sunday, September 22, 2013

InfoSriwijayaFC - Baru saja kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2012/2013, Sriwijaya FC (SFC) langsung mewacanakan evaluasi besar-besaran. Penurunan performa tim berjuluk Laskar Wong Kito tersebut menjadi salah satu indikasi kuat akan dilaksanakan evaluasi besar-besaran oleh manajemen SFC.

Evaluasi yang rencananya akan dipimpin langsung oleh Presiden Klub SFC, Dodi Reza Alex tersebut akan menentukan siapa saja pemain yang akan dipertahankan dan dilepas. Selain pemain yang akan dievaluasi, tim pelatih SFC pun akan dievaluasi. Namun begitu belum ada keputusan mengenai siapa pelatih SFC musim depan.

Dilansir laman Palembang Pos (20/09), asisten manajer SFC, Muchendi Mahzareki menyebutkan jika nama pelatih tim SFC U21, Subangkit masuk dalam salah satu pertimbangan nahkoda tim SFC musim depan. Selain Subangkit, Muchendi juga menyebutkan nama Solahudin, Pelatih Barito Putera, juga masuk dalam bursa calon pelatih SFC musim depan. ”Ada juga nama Solahudin, serta yang lainnya. Nanti pokoknya akan kita umumkan secara luas kepada masyarakat," ungkap Muchendi.

Prestasi kedua pelatih tersebut menjadi pertimbangan bagi manajemen SFC untuk memasukkan keduanya ke dalam bursa calon pelatih SFC musim depan. Prestasi Solahudin yang berhasil menjadikan Barito Putera sebagai salah satu tim papan atas di ISL menjadi daya pikat bagi manajemen SFC untuk merekrutnya. Demikian juga Subangkit yang berhasil mengantarkan SFC U21 meraih trofi ISL U21. Subangkit juga pernah membawa Persekabpas Pasuruan ke semifinal Liga Indonesia dan mengorbitkan beberapa pemain muda, diantara Zah Rahan dan Siswanto.

Muchendi menambahkan jika SFC musim depan akan merekrut pemain yang berkualitas, yakni dua asing non Asia dan satu pemain asing Asia sesuai regulasi PT Liga Indonesia selaku regulator ISL. Musim depan SFC juga akan mencoba memaksimalkan potensi pemain muda yang ada di SFC sebagai bagian tim untuk mengarungi kompetisi musim depan.

Beberapa nama pemain SFC U21 yang kemungkinan besar akan masuk dalam bagian tim SFC, diantaranya adalah Teja Paku Alam, Hapit Ibrahim, Dere Malman, Rivan Nahumarury, Makhrus Avif, Riszki Dwi Ramadhan, Novri Setiawan, Ichsan Kurniawan, dan Alan Martha. Pemain tersebut kerap menjadi andalan Subangkit dalam menyelesaikan dua laga terakhir SFC di ISL dan dalam turnamen Menpora Cup.

Amunisi Tambahan SFC Untuk Hadapi Menpora Cup

Friday, September 20, 2013

InfoSriwijayaFC - Skuad Sriwijaya FC (SFC) yang sebelumnya sempat dipandang sebelah mata karena diisi oleh mayoritas pemain SFC U-21 kini tidak bisa diremehkan. Empat pemain “anyar” disebutkan akan memperkuat barisan pemain SFC. Dua diantaranya adalah pemain yang pernah memperkuat SFC, yakni Ambrizal Ammar (Gresik United) dan Isnan Ali (Mitra Kukar). Keduanya akan memperkuat SFC diajang Menpora Cup bersama dua pemain lainnya, yakni Mijo Dadic (Pelita Bandung Raya) dan Hendry Njobi (Barito Putera). Keempat pemain “anyar” tersebut berstatuskan sebagai pemain seleksi. 

Dilansir laman Sriwijaya Post (19/09), Manajer SFC, Robert Heri menyebutkan jika Ambrizal kini dalam posisi free transfer, sehingga bisa dimainkan oleh SFC saat SFC bertanding dalam ajang Menpora Cup. Robert Heri menambahkan jika pihaknya berinisiatif menghubungi pemain-pemain yang pernah memperkuat SFC untuk bermain memperkuat SFC pada ajang Menpora Cup. 

Masuknya empat pemain tambahan tersebut tentu akan menambah kekuatan dan kepercayaan diri pemain lainnya. Sebelumnya diketahui jika SFC saat ini dalam kondisi babak belur usai dibantai oleh dua tim asal Kalimantan, Persiba Balikpapan dan Barito Putera. 

Pemain senior SFC yang juga siap bermain diajang Menpora Cup adalah Rivki Mokodompit, Ponaryo Astaman, dan Herman Dzumafo Epandi. Sedangkan Hilton Moreira yang masih berstatuskan pemain pinjaman di SFC lebih memilih bermain bersama Persib dibandingkan bermain untuk SFC.

Daftar Pemain Timnas U23 Indonesia

Tuesday, September 17, 2013

InfoSriwijayaFC - Tim Nasional Indonesia U-23 yang akan bertarung diajang Islamic Solidarity Games (ISG) 2013 telah tiba di Palembang dan mulai berlatih bersama di Lapangan Pusri Palembang. Dalam daftar rilis pemain yang dikeluarkan oleh PT Liga Indonesia, terdapat dua nama punggawa Sriwijaya FC (SFC), yakni Ramdhani Lestaluhu dan Diego Michiels. Berikut daftar pemain Timnas U-23:

Penjaga Gawang:
Andritany Ardhiyasa, Kurnia Meiga Hermansyah, Shahar Ginanjar,

Pemain Belakang:
Manahati Lestusen, Syahrizal, Johan Ahmat Farizi, Diego Robbie Michiels, Seftia Hadi, Alfin Ismail Tuasalamony, Andri Ibo,

Pemain Tengah:
Oktovianus Maniani, Bayu Gatra Sanggiawan, David Laly, Fandi Eko Utomo, Rizki Ramdani Lestaluhu, Rasyid Assahid Bakri, Syahroni, Dedi Kusnandar,

Pemain Depan:
Syamsir Alam, Aldaier Makatindu, Agung Supriyanto, Sunarto, Andik Vermansah,

Pelatih Kepala:
Rahmad Darmawan

Asisten Pelatih:
Yeyen Tumena, Aji Santoso, Eddy Harto (Pelatih Kiper)

Persembahan Dari Rizski

Sunday, September 8, 2013

InfoSriwijayaFC - Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh Sriwijaya FC (SFC) U21 yang berhasil meraih gelar juara Indonesia Super League (ISL) U21 musim 2012/2013. Pada partai final yang digelar di Stadion Kanjuruhan Malang, anak asuh Subangkit tersebut berhasil menaklukkan Mitra Kukar U21 dengan skor tipis 2-1. Dua gol SFC U21 dipersembahkan oleh Alan Martha dan Novri Setiawan.

Selain meraih gelar juara tim, SFC U21 juga meraih gelar pemain terbaik dan top skor ISL U21 atas nama pemain Rizski Dwi Ramadhan. Pemain depan SFC yang menggunakan nomor punggung 37 ini berhasil menyabet sepatu emas dengan torehan 9 gol yang ia lesakkan. Permainannya yang dianggap kontributif terhadap tim dan terus stabil membuatnya juga meraih gelar pemain terbaik ISL U21.

Dilansir lama PT Liga Indonesia, Rizski mengaku senang bisa meraih gelar juara bersama timnya, tambahan gelar individu sebagai pemain terbaik dan top skor menurutnya merupakan tambahan dan ia sangat bersyukur. "Ini gelar pertama dan terakhir saya bersama SFC U21, tahun depan saya sudah berusia 22 tahun," ungkap alumni Sekolah Olahraga Sriwijaya (SOS) ini.

Menurutnya keberhasilnya meraih gelar top skor dan pemain terbaik merupakan kerja sama dari pemain lain, pelatih, dan tentunya keseimbangan manajemen SFC. "Gelar ini untuk keluarga dan pendukung setia Laskar Wong Kito," ucap Rizski.

Rizski merupakan salah satu produk binaan SFC yang bersinar. Lima tahun berseragam SFC U21 dan dua tahun bergabung bersama SFC senior membuatnya makin matang. Rizski mengungkapkan jika ia akan tetap memprioritaskan SFC jika SFC membutuhkannya.

Bersama pemain asal Sumatera Selatan lainnya, macam Dere Malman dan Hapit Ibrahim. Rizski berhasil membuktikan jika Sumatera Selatan masih memiliki banyak potensi disepakbola nasional. Kelak pemain dengan postur 170 cm tersebut bermimpi bisa bermain bersama Tim Nasional Indonesia. Bukan tidak mungkin dengan usaha, tekad, dan kerja keras Rizski akan menjadi The Next Ilham Jayakusuma, salah satu penyerang legendaris Indonesiayang berasal dari Sumatera Selatan.

Pemain SFC Merasa Tidak Dihargai

Saturday, September 7, 2013

InfoSriwijayaFC - Situasi rumit yang menerpa Sriwijaya FC (SFC) kembali berbuntut panjang. Jatah makan para pemain yang selalu diberikan lewat catering terancam akan distop. Sebelumnya pemain SFC memutuskan untuk melakukan mogok bermain karena sisa uang down payment (DP) dan gaji selama dua bulan belum dibayarkan oleh manajemen SFC.

Dilansir laman Sriwijaya Post (06/09), salah seorang pemain SFC yang enggan disebutkan namanya mengatakan jika manajemen SFC seolah tidak menghargai pemain SFC karena menelantarkan pemain. Menurut pemain tersebut, ia dan rekannya maklum jika yang dibelum dibayarkan hanya gaji, namun yang terjadi adalah DP yang belum dibayarkan, padahal DP seharusnya dibayarkan pada awal musim, bukan diakhir musim.

Pemain SFC sendiri tetap konsisten akan melakukan mogok bermain jika DP dan gaji belum dibayarkan. Hal tersebut tentu akan mempersulit SFC, karena dua pertandingan sisa SFC di ISL semakin dekat. Jika SFC tidak bisa bertanding, maka hampir dapat dipastikan SFC akan dikenai sanksi oleh PSSI melalui Komisi Disiplin PSSI. Salah satu sanksi yang mengancam SFC adalah pengurangan poin.

Dilain pihak, Manajer SFC, Robert Heri membantah jika SFC akan menyetop jatah pemain. Dilansir Palembang Pos (07/09), Robert Heri menyebutkan jika jatah makan yang distop hanya untuk pemain yang sudah habis masa kontraknya. Sedangkan pemain yang masih dalam kontrak akan tetap diberi jatah makan.

Politik dan Sepakbola

Sunday, September 1, 2013

InfoSriwijayaFC - Berbicara sepakbola dan politik memang tidak ada habisnya. Sepakbola dan politik merupakan dua hal yang berbeda namun sulit untuk dilepaskan. Sepakbola merupakan suatu permainan paling populer di bumi. Tidak mengenal suku bangsa, warna kulit, agama, kaya miskin, tingkat pendidikan maupun jabatan, sepakbola telah mewabah ke penjuru dunia.

Politik sendiri jika diartikan dalam bahasa awam merupakan suatu strategi untuk mencapai tujuan tertentu. Dapat dipastikan jika semua orang di dunia ini melakukan politik dalam kehidupannya. Contoh jika manusia melakukan politik diantaranya adalah ketika manusia ingin mencari simpati dari lawan jenisnya. Banyak hal yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut dan cara itulah yang disebut politik.

Di Indonesia politik selalu diidentikan dan memang identik dengan partai politik, pilkada, ataupun cara kotor. Padahal tidak sepenuhnya benar persepsi yang terbentuk dalam masyarakat. Kembali kepada sepakbola dan politik, jika politik adalah suatu cara, maka sepakbola adalah salah satu caranya. Sepakbola yang banyak disukai oleh banyak orang tentu menjadi hal yang seksi untuk dapat mencari massa untuk mencapai tujuan yang diinginkan, dalam hal ini adalah kekuasaan.

Di belahan dunia banyak contoh yang bisa lihat bagaimana politik dan sepakbola terkait. Pada Piala Dunia tahun 1934 dan 1938 bagaimana Benito Mussolini menjadikan sepakbola sebagai tunggangan politiknya. Hasilnya adalah Italia merengkuh Piala Dunia 1938 setelah menaklukkan Hunggaria. Kisah menariknya adalah ketika pada istirahat babak pertama Mussolini mengirimkan pesan yang berisi "Menang atau Mati" untuk pemain Italia. Hal tersebut membuat pemain Italia bermain kesetanan pada babak kedua dan berhasil menang 4-2.

Demikian juga dengan Silvio Berlusconi yang menggunakan klub miliknya AC Milan untuk mengkampanyekan dirinya sebagai Perdana Menteri. Hasilnya pada dekade 1980an AC Mila begitu digdaya di daratan Eropa dengan pemain bintangnya macam Marco Van Basten, Frank Rijkaard, Ruud Gulit.

Pada tahun 1938 Jenderal Franco di Spanyol yang beberapa kali mengintervensi pertandingan Real Madrid vs Barcelona untuk kepentingan politiknya. Bahkan akibatnya sampai menyebabkan jatuhnya korban jiwa. Jenderal Franco sendiri memiliki hubungan emosional yang erat dengan Madrid. Franco merupakan pendukung fanatik Real Madrid.

Socrates, salah satu legenda Tim Nasional Brasil pada era 1980an sebelum meninggal dunia pada tahun 2011 pernah mengungkapkan jika politik adalah alat untuk menyampaikan pesan. Dalam hal ini Socrates menggunakan politik sebagai penyampai pesan demokrasi dan kemanusiaan. Hal tersebut tidak terlepas begitu banyaknya manusia yang menyukai sepakbola.

Sepakbola dapat menyampaikan pesan politik untuk mempengaruhi orang banyaknya, seperti halnya sepakbola untuk menyampaikan pesan kemanusiaan dari Palestina yang pernah dilakukan oleh Frederic Kanoute melalui selebrasi golnya ketika berkostum Sevilla.

Seperti halnya pisau yang tajam, politik dapat menjadi hal yang baik jika digunakan untuk tujuan yang baik pula. Namun bisa menjadi senjata pembunuh yang bisa membahayakan diri sendiri dan orang banyak jika digunakan dengan cara yang salah.
 

© 2014 INFO SRIWIJAYA FC - All Rights Reserved | Supported by : Blogger | Presented by : Info Sriwijaya FC | Desain by : Andrean Wahyu Effendy