Real Derby Andalas!

Saturday, February 18, 2012

Final Liga Indonesia 2007 (Internet)
Selama ini banyak orang kerap menjadikan PSPS Pekanbaru sebagai lawan Sriwijaya FC dalam Derby Andalas (Andalas merupakan nama lain dari Pulau Sumatera. red). Hal tersebut lebih dikarenakan perseteruan antar pendukung kedua tim, bukanlah persaingan positif secara prestasi. Namun kini "pesaing" Sriwijaya FC di Sumatera dalam memperebutkan julukan raja Sumatera yang sesungguhnya telah datang kembali, yaitu PSMS Medan. Pertandingan yang berlandaskan persaingan prestasi, sehingga layak untuk dijadikan sebagai derby Pulau Sumatera yang sesungguhnya.

Dahulu PSMS Medan bisa dikatakan sebagai raja Sumatera, karena saat itu belum ada pesaing yang dapat mengimbangi kekuatan PSMS Medan. Bahkan tim Semen Padang, PS Padang, Persiraja Banda Aceh saat itu juga kesulitan untuk mengimbangi PSMS. Namun semuanya berubah ketika Pemerintah Sumatera Selatan pada 2004 membeli Persijatim dan merubah namanya menjadi Sriwijaya FC, sehingga bertambalah pesaing PSMS dikancah sepakbola Sumatera yang saat itu begitu didominasi oleh tim asal Sumatera Barat dan Sumatera Utara.

Awalnya Sriwijaya FC yang saat itu masih bisa dikatakan "anak bawang" belum bisa mengimbangi kekuatan tim lain dikompetisi. Bahkan Sriwijaya FC hampir terdegradasi, andai saja saat tahun 2006 tidak terjadi gempa di Yogyakarta, yang memaksa PSSI untuk menghapus degradasi karena tim dari Yogyakarta (PSIM Yogyakarta dan PSS Sleman) tidak bisa melanjutkan kompetisi.

Puncaknya pada tahun 2007 persaingan Sriwijaya FC dan PSMS terjadi, Sriwijaya FC yang melakukan perombakan besar dan mendatangkan Rahmad Darmawan untuk menahkodai pemain Sriwijaya FC yang juga saat itu dirombak total. Pada putaran pertama Liga Indonesia 2007 Sriwijaya FC menang dengan skor 2-0 dan saat bermain di markas Ayam Kinantan, julukan PSMS, Sriwijaya FC menahan imbang tuan rumah dengan skor 0-0.

Namun pertemuan antara dua klub yang lahir di era yang berbeda ini juga terjadi di Copa Dji Sam Soe 2007 (CDSS, sekarang Piala Indonesia), saat itu Sriwijaya FC dan PSMS bentrok di perempat final, yang akhirnya  dimenangkan oleh Sriwijaya FC dengan agregat 5-2 setelah pada leg pertama yang berlangsung keras sehingga keluarnya kartu merah untuk Anoure Obiora berakhir dengan skor 2-1. Sedangkan pada leg kedua yang diwarnai aksi mogok PSMS Medan di Stadion Jakabaring Sriwijaya FC menang dengan skor meyakinkan 4-0 yang membuat Sriwijaya FC melenggang ke semifinal CDSS 2007 untuk menantang Pelita Jaya dan berakhir dengan gelar juara CDSS setelah mengalahkan Persipura melalui adu penalti.

Puncak dari segala pertandingan kedua klub akhirnya terjadi ketika Sriwijaya FC dan PSMS bertemu di final Liga Djarum Indonesia 2007 (LDI 2007). Pertandingan yang berlangsung tanpa penonton setelah insiden meninggalnya supporter Persija, Fathul Mulyadin di Gelora Bung Karno berlangsung seru, Sriwijaya FC yang diperkuat oleh  beberapa pemain macam Ferry Rotinsulu, Renato Elias, Charis Yulianto, Ambrizal, C. Worabay, Slamet Riyadi, Isnan Ali, Ben Ben Berlian,  Zah Rahan, Wijay, Zah Rahan, Kayamba, Anoure Obiora berhasil mengalahkan skuad asuhan Fredy Mulli dengan skor 1-3.

Istimewanya gelar juara yang diraih Sriwijaya FC merupakan gelar juara pertama LDI setelah 14 tahun tidak singgah ke Pulau Sumatera dan Sriwijaya FC berhasil menjadi klub pertama yang meraih Double Winners ( Liga+Copa). Selain itu dengan gelar juara LDI 2007 Sriwijaya FC mencatatkan diri sebagai juara baru LDI, setelah biasanya LDI didominasi tim asal Pulau Jawa, Sulawesi, dan Papua. Beberapa tim yang pernah menjadi juara LDI adalah, Persipura Jayapura, Persib Bandung, Persebaya Surabaya, PSIS Semarang, Persija Jakarta, Persik Kediri, dan PSM Makassar.

Bravo Laskar Wong Kito!

 

© 2014 INFO SRIWIJAYA FC - All Rights Reserved | Supported by : Blogger | Presented by : Info Sriwijaya FC | Desain by : Andrean Wahyu Effendy