InfoSriwijayaFC - Musim kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2012/2013 akan segera berakhir. Sriwijaya FC (SFC) sebagai salah satu kontestan ISL musim ini menyisakan empat laga sisa, dua di kandang dan dua di tandang. Empat laga diakhir musim ini akan menjadi pertaruhan SFC untuk merebut posisi runner up ISL 2012/2013 setelah posisi puncak telah diraih oleh Persipura dan tidak mungkin mampu dikejar lagi dengan laga yang tersisa.
Selain menjadi pertaruhan untuk merebut posisi runner up, empat laga tersisa tersebut akan menjadi sarana evaluasi bagi manajemen SFC untuk menentukan pemain mana saja yang layak dipertahankan dan mana yang harus dilepas. Beberapa kali komentar dari Manajer SFC, Robert Heri maupun Presiden SFC, Dodi Reza Alex dimedia mengisyaratkan hal tersebut. Bahkan dalam laman Sriwijaya Post dan Palembang Pos, Robert Heri berani menyebut beberapa nama pemain yang diklaim telah menjalin komunikasi dengan SFC dan menjadi bidikan SFC musim depan.
Upaya cepat yang strategis dari manajemen SFC untuk menentukan komposisi pemain SFC musim depan. Hal tersebut tidak lain dan tidak bukan untuk mempersiapkan kekuatan SFC dimusim depan untuk membentuk tim yang tangguh.
Namun, hal tersebut bisa menjadi bumerang bagi SFC sendiri ketika manajemen SFC terlalu mengumbar pernyataan mengenai evaluasi dan perekrutan pemain dimedia karena dapat mengganggu kondisi kondusif pada tim SFC. Pemain akan merasa tidak nyaman karena merasa posisinya tidak aman lagi di SFC dan bisa merusak rencana SFC untuk meraih posisi kedua ISL 2012/2013.
Belum lagi klaim yang dilakukan oleh manajemen SFC terhadap pemain tertentu juga terkadang bertolak belakang dengan komentar pemain yang dimaksud. Pemain yang diklaim oleh SFC terkadang malah membantah pernyataan pihak SFC dan pemain tersebut malah bergabung dengan tim lain yang notabenya rival SFC. Dari beberapa musim lalu sudah banyak contoh, seperti Beto Goncalves, Osas Saha, Agu Casmir, Noh Alamsyah, Muhammad Ridhuan, dan Alexander Duric yang diklaim akan bergabung dengan SFC malah tidak jadi.
Manajemen SFC sepertinya tidak belajar dari kesalahan yang pernah terjadi dan tetap memilih mengumbar pernyataan kepada media. Diharapkan manajemen SFC belajar dari masa lalu dan tidak terlalu mengumbar pernyataan ke media, apalagi menyangkut kondisi internal tim yang bisa mengganggu kondusifitas tim yang berujung terganggunya performa SFC dipertandingan. Biarlah pendukung SFC penasaran dan menerima kejutan yang manis, dari pada diberi harapan indah namun palsu. Sangat menyakitkan tentunya.