Ilustrasi (Dokumen Pribadi) |
Sriwijaya FC kembali mencatatkan prestasi di dunia sepakbola tanah air setelah mengukuhkan diri sebagai juara Indonesia Super League edisi 2011/2012 usai pertandingan melawan tim tamu Persela Lamongan (20/06) di Stadion Gelora Sriwijaya yang berakhir dengan kemenangan tiga gol tanpa balas untuk Sriwijaya FC. Dengan ini Sriwijaya FC berhasil menjadi juara ISL untuk pertama kalinya dan kemungkinan merupakan juara ISL yang terakhir karena mulai musim depan sesuai dengan MoU yang ditandatangani pengelola ISL dan PSSI, ISL akan dibubarkan.
Tampil di depan publiknya sendiri Sriwijaya FC membutuhkan kemenangan untuk mengunci gelar ISL musim ini. Selain itu untuk memperpanjang rekor belum pernah kalah Sriwijaya FC, sejak dikalahkan oleh Persipura di Jayapura (28/01) Sriwijaya FC belum pernah kalah. Bahkan pada musim ini Sriwijaya FC belum terkalahkan di kandangnya sendiri.
Sejak peluit tanda pertandingan dimulai dibunyikan oleh wasit Thoriq M. Al Katiri, kedua tim yang bertanding cenderung bermain hati-hati. Sriwijaya FC yang kali ini kembali kehilangan Hilton Moreira karena sakit baru mengancam pada menit ke-14' melalui sundulan striker berpengalaman, Keith Jerome Gumbs, namun sundulan Gumbs masih melambung dari gawang Persela yang dijaga oleh Khoirul Huda. Semenit berselang giliran pemain sayap andalan Sriwijaya FC, Muhammad Ridwan yang mengancam melalui tendangan kerasnya namun kembali gagal.
Persela yang kehilangan beberapa pemain kunci seperti, Gustavo Lopez, Gangga Mudana, dan Oh In Kyun hanya mengandalkan serangan balik yang dikomandoi oleh Jimi Suparno dan Mario Costas. Pada menit ke-16' kelengahan barisan pertahanan Sriwijaya FC yang dijaga oleh Thierry Gathuessy dan Jamie COyne hampir saja berbuah gol untuk Persela, namun Costas yang sudah berhadapan langsung dengan penjaga gawang Sriwijaya FC Ferry Rotinsulu tidak berhasil memaksimalkan peluangnya.
Petaka bagi tim tamu datang ketika kesalahan pemain belakang Persela, Suroso dalam mengantisipasi umpan Lim Joon Sik berhasil dimanfaatkan oleh Gumbs untuk mencetak gol pda menit ke-19'. Dengan ketenangannya Gumbs berhasil memperdaya Huda, 1-0 untuk Sriwijaya FC.
Pada menit ke-25' giliran Ridwan yang memperdaya Huda setelah umpan matang dari Gumbs bisa diselesaikan dengan mudah oleh Ridwan. Sebenarnya Gumbs bisa melakukan shooting sendiri, tetapi Gumbs lebih memilih memberi bola kepada Ridwan yang posisinya lebih baik. Hingga peluit istirahat babak pertama, skor 2-0 untuk keunggulan Sriwijaya FC tetap bertahan.
Babak kedua berjalan, Sriwijaya FC langsung mendapatkan peluang pertama dari Ridwan pada menit ke-49', Supardi Nasir yang membantu serangan berhasil memperdaya lini belakang Persela yang dikomandoi oleh Roman Golian, dengan satu sentuhan Supardi memberikan umpan kepada RIdwan yang berdiri bebas. Namun tendangan kaki kiri Ridwan masih melambung di atas gawang Huda.
Tertinggal defisit dua gol, Persela meningkat serangan dan hasilnya Persela mendapatkan peluang tiga kali berurutan melalui Jimi Suparno dan Mario Costas namun masih dapat dijinakkan oleh Ferry.
Terus menyerang Persela lengah dan berakibat kebobolan oleh Ridwan pada menit ke-73' setelah memanfaatkan umpan crossing dari Seftia Hadi yang sebelumnya masuk menggantikan Siswanto pada menit ke-71'. Dengan sekali kontrol, Ridwan langsung melepaskan tembakan keras yang menghujam gawang Persela. Skor 3-0 untuk Sriwijaya FC.
Unggul tiga gol, pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi menurunkan tempo permainan dengan memasukkan pemain bertahan Ahmad Jufriyanto pada menit ke 81' untuk digantikan oleh Lim Joon Sik dan Nova Arianto pada menit ke-85' untuk menggantikan Firman Utina.
Peluang terakhir Perslea pada pertandingan kali ini diperoleh dari kaki Costas, namun kembali masih melambung dari gawang Ferry. Hingga peluit akhir dibunyikan wasit Thoriq Sriwijaya FC tetap unggul 3-0 dan berhasil mengunci gelar juara ISL. Dipastikan pesaing terdekat Sriwijaya FC, Persipura tidak akan bisa melewati poin Sriwijaya FC.Sriwijaya FC akan kembali bermain pada tanggal 24 Juni 2012 menghadapi tuan rumah Persija Jakarta di Stadion Gelora Bung Karno.