Laga diputaran pertama (Internet) |
Kekalahan pesaing terdekat Sriwijaya FC klasemen sementara Indonesia Super League (ISL), Persipura Jayapura yang takluk dari Pelita Jaya Karawang dengan skor 3-2 membuka asa untuk menjauh dari tim berjuluk Mutiara Hitam tersebut. Kesempatan yang begitu besar untuk menjauh datang ketika Sriwijaya FC akan menjamu PSAP Sigli di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (06/05), mendatang.
Walaupun PSAP Sigli saat ini masih berkutat di papan bawah klasemen sementara ISL, pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi tetap mengingatkan anak asuhnya untuk tidak jumawa dan menganggap remeh musuh. Pola pertahanan berlapis yang sepertinya akan diterapkan oleh PSAP Sigli telah diantisipasi oleh Kas Hartadi dengan memberikan intruksi kepada anak asuhnya untuk bermain lebih sabar dan lebih kreatif dalam membangun serangan ke jantung pertahanan lawan.
Pola permainan 2-7-1 yang sepertinya akan dimainkan oleh PSAP Sigli, menurut Kas Hartadi merupakan salah satu upaya PSAP Sigli untuk mematikan kreativitas para pemain tengah Sriwijaya FC yang terkenal akan ketangguhan dan kreativitasnya.
Seperti yang dilansir dari Seputar Indonesia, Kas Hartadi mengatakan jika serangan balik dari PSA Sigli begitu berbahaya. Seperti yang diketahui, PSAP Sigli bermain dengan mengandalkan koletivitas tim yang mayoritas pemain muda dan juga mengandalkan kecepatan pemain seperti Sekou Camara dan Sayuti. Sayuti sendiri pernah mengejutkan Sriwijaya FC melalui gol cepatnya pada menit ke-2 pertandingan PSAP Sigli melawan Sriwijaya FC diputaran pertama ISL.
"Pada pertemuan pertama di Aceh, Sayuti sering merepotkan pertahanan kami. Saya lihat dia memiliki pergerakan yang cepat. Namun, saya sudah antisipasi ini dengan menyiapkan Thierry Gathuessy untuk menjaga pergerakannya. Saya rasa Thierry sudah siap mematikan pergerakannya," kata Kas Hartadi seperti yang dilansir dari Seputar Indonesia.
Selain meminta asuhnya bersabar dan lebih kreatif dalam membongkar pertahan berlapis PSAP Sigli, Kas Hartadi juga telah menginstruksikan kepada anak asuhnya untuk saling menutupi celah yang ditinggalkan oleh para pemain lain. Misalnya ketika dua bek sayap, Mahyadi Panggabean dan Supardi ikut membantu serangan, maka harus ada pemain lain yang menutupi posisi yang ditinggalkan Mahyadi dan Supardi.