Opini: Tidak Dapat Tiket Salah Siapa?

Saturday, May 26, 2012

Ilustrasi (Dok. Pribadi)
Laga Sriwijaya FC vs Persipura (27/05), mendatang di Stadion Gelora Sriwijaya yang sarat emosi dan gengsi begitu menyedot perhatian para pecinta Sriwijaya FC dimanapun berada. Ribuan tiket telah disiapkan oleh manajemen Sriwijaya FC untuk laga yang diprediksi bakal ketat dan diberi tajuk "Super Big Match" tersebut. Selain penuh emosi dan gengsi, laga lawan Persipura nanti sedikit banyak akan mempengaruhi perjuangan Sriwijaya FC dalam meniti tahta juara Indonesia Super League untuk pertama kalinya.

Dari 40.000 kapasitas Stadion Gelora Sriwijaya, manajemen Sriwijaya FC mencetak sekitar 21.000 ribu tiket. Tentu saja jumlah tersebut tidaklah mencukupi untuk menampung animo yang begitu tinggi dari publik Sriwijaya FC. Sepekan sebelum pertandingan digelar bahkan manajemen Sriwijaya FC telah membuka pemesanan tiket yang bisa dipesan langsung di Sekretariat Sriwijaya FC di Palembang Square Mall, pemesanan melalui online baik melalui media sosial facebook maupun twitter.

Tidak mendapatkan tiket masuk membuat banyak pendukung yang kecewa dan mempertanyakan kinerja manajemen Sriwijaya FC yang dianggap mempersulit pembelian (pemesanan-red) tiket hingga dianggap tidak becus dalam mengurusi tiket pertandingan Sriwijaya FC. Banyaknya calo juga menjadi keluhan para pendukung Sriwijaya FC, harga tiket yang dijual oleh calo dengan harga yang melambung tinggi tentu saja memberatkan para pendukung Sriwijaya FC yang animonya terus meningkat.

Dalam hal ini banyaknya pendukung Sriwijaya FC yang tidak mendapatkan tiket bukan sepenuhnya salah manajemen Sriwijaya FC. Tidak ada indikasi manajemen Sriwijaya FC untuk mempersulit pembelian/pemesanan tiket, terbukti dibukanya juga pemesanan tiket melalui akun sosial media facebook dan twitter, bahkan beberapa akun sosial media telah menginformasikannya. Dibukanya pemesananan tiket seminggu sebelum pertandingan juga tidak mengindikasikan mempersulit, namun justru mempermudah karena dengan begitu menghindari antrian dalam pemesanan tiket.

Alasan lain dari pendukung Sriwijaya FC yang tidak mendapatkan tiket diantaranya sedikitnya jumlah tiket yang dicetak oleh manajemen Sriwijaya, yakni berkisar diangka 21.000-an padahal jumlah kapasitas Stadion Gelora Sriwijaya tempat digelarnya pertandingan berjumlah 40.000 orang penonton.

Dalam hal ini manajemen Sriwijaya FC melalui Sekretaris Umum PT Sriwijaya Optimis Mandiri (PT SOM), Faisal Mursyid seperti yang dilansir dari Sriwijaya Post mengatakan alasan manajemen Sriwijaya FC mencetak tiket hanya separuh kapasitas stadion karena demi kenyamanan para penonton sendiri.

Dalam pertandingan Sriwijaya FC, manajemen Sriwijaya FC pernah mencetak banyak tiket namun kenyamanan penonton menjadi taruhannya karena banyaknya penonton yang tidak mendapatkan tempat duduk. Hal ini tentu juga membuat kecewa penonton yang tidak mendapatkan tempat duduk, padahal telah membeli tiket. Belum lagi resiko keselamatan penonton akan menjadi taruhan jika manajemen Sriwijaya FC mencetak tiket sesuai dengan jumlah kapasitas stadion.

Alasan klasik lainnya adalah banyaknya calo tiket menjadi keluhan para calon penonton. Dalam hal ini banyak yang mempertanyakan dari mana para calo tersebut mendapatkan tiket. Dalam hal ini jika melihat kasus calo-calo saat pertandingan Tim Nasional di Jakarta. Para calo juga ikut antri dalam memesan tiket namun dengan memanfaatkan beberapa orang bayaran. Sehingga misalnya kouta pemesanan tiket satu orang yaitu 5 tiket/orang maka calo akan memanfaatkan banyak orang untuk mendapatkan tiket dengan jumlah yang banyak juga. Misalnya, jika calo membayar 10 orang untuk ikut antri memesan tiket dan setiap orang memesan 5 tiket maka akan ada 50 tiket yang ditangan calo.

Terlepas dari alasan tersebut memang sudah selayaknya kita berusaha dalam mendapatkan tiket, bukan hanya bertanya dan diam saja. Namun butuh aksi konkret, orang yang mendapatkan tiket juga itu usaha. Dalam hal ini berlomba-lomba dan rela antri panjang demi tiket pertandingan. Jadi rasanya tidak layak jika mencari kambing hitam atas kegagalan mendapatkan tiket, manajemen Sriwijaya FC juga telah memperhitungkan baik buruknya demi kenyamanan penonton juga.

Namun begitu, bukan berarti manajemen Sriwijaya FC lepas dari evaluasi. Manajemen Sriwijaya FC juga sudah selayaknya memperhatikan dan menomorsatukan kenyamanan penonton. Dalam hal ini pemberantasan calo tiket dan pemberian efek jera bagi para calo harus menjadi perhatian khusus bagi manajemen Sriwijaya FC karena jika dibiarkan akan membuat pendukung Sriwijaya FC menjadi malas menonton Sriwijaya FC.
 

© 2014 INFO SRIWIJAYA FC - All Rights Reserved | Supported by : Blogger | Presented by : Info Sriwijaya FC | Desain by : Andrean Wahyu Effendy