Ancaman Mogok Bermain

Saturday, August 31, 2013

InfoSriwijayaFC - Kabar mengejutkan kembali muncul dari dapur tim Sriwijaya FC (SFC). Dilansir laman Sriwijaya Post (31/08), pelatih dan pemain SFC dikabarkan mengirimkan surat pernyataan akan melakukan mogok bermain jika gaji dan sisa uang muka kontrak mereka belum dibayarkan. Hal tersebut terjadi karena pemain takut gaji mereka yang belum dibayarkan tidak dibayarkan, apalagi kompetisi akan segera selesai.

Menurut Kas Hartadi, jajaran pelatih dan pemain SFC sudah sepakat meminta manajemen SFC untuk membayarkan hak mereka, yakni sisa uang muka sebanyak 30% dari uang kontrak dan sebulan gaji mereka yang belum dibayarkan.

Kas Hartadi menambahkan jika mulai kemarin (30/08) ia dan anak asuhnya akan mogok latihan dan mogok bermain jika hak mereka belum dilunasi oleh manajemen SFC. "Jika sampai 10 September belum dibayarkan, berarti sudah masuk dua bulan gaji," ujar Kas Hartadi dilansir Sriwijaya Post.

Manajer SFC, Robert Heri menjelaskan memang ada sekitar 40% dari total pemain SFC yang belum menerima pelunasan uang muka kontrak. Namun menurutnya, uang muka tersebut akan segera dibayarkan sebelum kompetisi berakhir.

Sepakbola Memang Kejam

Friday, August 30, 2013

InfoSriwijayaFC - Sepakbola memang kejam, tidak peduli apa yang pernah dilakukan. Prestasi dimasa lalu terkadang tidak cukup untuk menebus kesalahan yang sekarang diperbuat. Gelar juara dan permainan gemilang dimasa lalu tidak mampu untuk menepis rasa sakit kegagalan yang sedang terjadi.

Sudah banyak contoh dan bukti jika sepakbola memang kejam dan terkadang tidak tahu terimakasih dengan jasa yang telah dilakukan. Di luar negeri kita bisa melihat salah satunya adalah Jose Mourinho sebagai contoh. Sekarang ia berada di Chelsea, kembali mencoba mengukir nostalgia indah. Sebelumnya ia pernah dipecat di Chelsea karena tidak bisa mempersembahkan gelar juara Liga Champions, padahal banyak gelar juara yang sudah ia persembahkan untuk Chelsea. Salah satunya adalah gelar juara Liga Inggris tahun 2004 untuk pertama kalinya bagi Chelsea dalam kurun waktu 50 tahun terakhir.

Contoh lainnya di Chelsea adalah Roberto Di Matteo yang juga dipecat, padahal belum setahun ia mempersembahkan gelar Liga Champion bagi Chelsea. Gelar yang begitu diimpikan oleh Roman Abramovic, sang empunya Chelsea. Roberto Mancini di Manchester City dan Kenny Daglish di Liverpool menjadi contoh lain yang dipecat usai meraih gelar juara.

Di Liga Indonesia kita bisa melihat Suimin Diharja di Sriwijaya FC (SFC) yang berhasil menyelamatkan SFC dari jurang degradasi. Demikian pula Rahmad Darmawan, pelatih legendaris di SFC yang berhasil mempersembahkan Double Winners bagi SFC dan tentu saja hattrick Piala Indonesia. Rahmad juga "dilepas" oleh SFC, padahal jika melihat prestasi menterengnya, tidak ada alasan teknis yang kuat untuk melepas pelatih yang kerap disapa RD tersebut.

Sepakbola memang kejam, tidak tahu terimakasih untuk sebuah alasan profesional. Kemenangan beruntun sepuluh kali akan hilang tak berarti ketika terjadi satu kali kekalahan memalukan dan menyakitkan itu terjadi. Pujian yang selalu terucap dengan manis bisa berubah seketika menjadi caci maki dan hinaan yang sadis. Sepakbola memang tidak akan pernah sempurna dan tidak menuntut sebuah kesempurnaan, tetapi sepakbola selalu menuntut yang terbaik.

Hilangnya Motivasi

Thursday, August 29, 2013

InfoSriwijayaFC - Sriwijaya FC (SFC) kembali menelan kekalahan di kandang sendiri ketika menjamu Persisam Samarinda, Kamis (29/08). Dihadapan ribuan pendukung setianya, SFC harus menelan pil pahit dikalahkan oleh Persisam dengan skor telak 1-3. Rentetan hasil negatif tersebut memperpanjang rekor buruk SFC dimusim ini, sebelumnya SFC juga pernah dipermalukan Persepam di kandang sendiri dengan skor telak 0-4.

Banyak yang perlu dievaluasi ditubuh SFC saat ini, salah satunya motivasi bermain punggawa SFC. Dalam beberapa pertandingan terakhir SFC, motivasi bermain punggawa SFC terlihat sangat rendah. Belum lagi permainan SFC yang terlihat tidak mempunyai pola yang jelas, layaknya SFC pada musim lalu dengan ciri khas satu dua sentuhan. 

Kembali ke motivasi bermain punggawa SFC, tentu mengundang misteri apa yang penyebab begitu rendahnya motivasi punggawa SFC. Manajemen SFC cenderung menutup diri mengenai permasalahan apa yang terjadi di dalam tubuh SFC. Entah itu masalah keuangan atau masalah lain kita hanya bisa menerka-nerka.

Salah satu contoh masalah ditubuh SFC adalah masalah keuangan seperti yang banyak diberitakan media seperti Sriwijaya Post dan Palembang Pos, terjadi mogok kerja para official tim SFC yang ternyata gajinya belum dibayarkan selama enam bulan. Kabar terakhir yang beredar, seperti dilansir laman Sriwijaya Post (28/08), gaji official tim SFC tersebut telah dibayarkan separuh.

Mogok kerja yang dilakukan oleh official SFC tersebut jelas sangat mengindikasikan jika saat ini SFC sedang mengalami krisis keuangan. Kalau tidak mengalami krisis keuangan mana mungkin menunggak gaji official selama enam bulan lamanya.

Belum lagi banyaknya koar-koar dari jajaran manajemen tim SFC, yang ingin melakukan perombakan pemain dan menyebutkan nama pemain yang akan direkrut. Saya sendiri sebagai pribadi jika berada dalam posisi pemain tentu akan tidak nyaman, apalagi jika pemain yang akan direkrut tersebut mempunyai posisi bermain dengan saya. 

Kesimpulannya menurut saya ada baiknya manajemen SFC menjalin komunikasi yang baik dengan jajaran tim SFC, dimulai dari jajaran pelatih, pemain, hingga official. Keterbukaan antar elemen tentu akan menghasilkan kesepahaman bersama dan kesepakatan untuk kebaikan bersama.

Manajemen SFC hendaknya mengurangi terlalu banyak berbicara melalui media mengenai perekrutan dan perombakan tim SFC karena dapat mengganggu situasi kondusif dalam tim. Sudah banyak bukti banyak pemain yang diklaim akan direkrut malah gagal berseragam SFC karena ditelikung tim lain, seperti Beto, Greg Nwokolo, Hasyim Kipuw, Noh Alamsyah, dan Muhammad Ridhuan.

Masih ada dua laga sisa untuk membuktikan jika SFC bisa bangkit dan belajar dari kesalahan. Sebagai pendukung SFC pun kita harus tetap mendukung SFC. Bagaimanapun ceritanya, kita pernah merasakan kebanggaan bersama SFC. Bukankah begitu? Bravo SFC!

Official SFC Mogok Latihan

Tuesday, August 27, 2013

InfoSriwijayaFC - Peristiwa cukup mengejutkan terjadi dalam latihan Sriwijaya FC (SFC) Senin (26/08), yakni official tim SFC melakukan mogok dalam latihan. Hal tersebut menyebabkan sedikit kendala dalam latihan persiapan SFC menghadapi Persisam Jumat (29/08 nanti.

Dilansir laman Palembang Pos (27/08), acara mogok latihan yang dilakukan oleh official SFC tersebut terjadi karena gaji mereka selama enam bulan masih belum dibayarkan oleh manajemen SFC. Mogok latihan yang dilakukan oleh official tim membuat pemain SFC harus menyiapkan peralatan latihan sendiri tanpa didampingi official tim, baik dari bagian umu, bagian perlengkapan, maupun meassure.

Direktur Keuangan PT SOM, Augie Bunyamin menjelaskan jika sudah ada kesepakatan antara official SFC dengan manajemen SFC tentang pembayaran gaji yang belum dibayarkan. Rencananya hari ini (27/08), gaji official SFC tersebut akan segera dibayarkan. Menurut Augie, keuangan SFC sekarang dalam kondisi sulit, apalagi sekarang SFC U-21 dalam persiapan Training Center (TC) dan membutuhkan biaya yang besar. "Butuh biaya besar, jadi harap dimaklumi. Kita semua keluarga besar dan sudah saling memaafkan," ungkap Augie.

Kejadian mogok latihan yang dilakukan oleh official tim SFC ini merupakan indikasi puncak kekesalan official SFC karena gaji selama enam bulan belum dibayarkan. Padahal selama ini manajemen SFC sering kali menggembar-gemborkan jika kondisi keuangan SFC sehat. Namun yang terjadi justru tidak jarang muncul berita gaji terlambat, jika sebelumnya gaji pemain, kini gaji official tim.

Asisten Pelatih Mitra Kukar Dipatuk Cobra

Thursday, August 22, 2013

InfoSriwijayaFC - Kejadian cukup mengejutkan terjadi dalam latihan perdana tim Mitra Kukar, Rabu (21/08) di Stadion Patra Jaya Palembang. Asisten pelatih Mitra Kukar, Sukardi Kadok diserang oleh ular cobra sehingga ia harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Dilansir laman Sriwijaya Post (21/08), awalnya Sukardi akan mengambil gawang yang terletak di bagian selatan stadion. Namun tiba-tiba Sukardi berlari keluar stadion dan mengalami muntah-muntah. Hal tersebut membuat orang yang berada di sekitarnya terkejut. Bahkan menurut seorang warga, Said, mengira Sukardi mengalami kesurupan karena di daerah sekitar stadion memang sering terjadi kesurupan.

Usai mendapatkan pertolongan pertama dengan cara bagian paha diikat dengan kain seadanya, Sukardi dibawa ke rumah sakit Muhammadiyah Palembang untuk mendapatkan perawatan yang lebih lanjut.

Seperti yang diketahui, Mitra Kukar akan menghadapi tuan rumah Sriwijaya FC (SFC) pada Sabtu (24/08) nanti di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring pada pukul 15:30 WIB. SFC sendiri dipastikan akan berjuang mati-matian untuk mengalahkan Mitra Kukar demi menggeser posisi Mitra Kukar yang kini berada di atas SFC, yakni di posisi 4 klasemen sementara ISL 2013.

Menanti Komitmen Serius SFC

Monday, August 12, 2013

InfoSriwijayaFC - Manajemen Sriwijaya FC (SFC) kembali mewacanakan akan memaksimalkan potensi pemain lokal asal Sumatera Selatan (Sumsel) untuk memperkuat SFC dimusim kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2013/2014. Dilansir laman Sriwijaya Post (11/08), Manajer SFC, Robert Heri mengungkapkan jika musim depan SFC akan memberdayakan pemain lokal Sumsel seperti Fauzi Toldo, Amirul Mukminin, dan Septarianto yang kini sukses bermain di klub lain.

Pernyataan yang dikeluarkan oleh Robert Heri tersebut sedikit banyak memberikan angin segar bagi pemain sepakbola asal Sumsel untuk meniti karir bermain diklub kebanggaan Sumsel tersebut. Namun, kenyataannya hingga kini masih sulit merealisasikan keinginan positif dari SFC tersebut, padahal keinginan tersebut sudah beberapa musim diwacanakan. Sedikitnya dalam dua musim terakhir SFC telah mewacanakan hal tersebut, namun belum ada realisasinya.

Terbukti dari beberapa pemain muda yang ada diskuad SFC, praktis hanya Khoirul Huda dan Rivan Nahumarury yang bisa dikatakan berkembang positif dan beberapa kali mendapatkan kesempatan bermain. Tercatat hingga pertandingan ke-30 SFC di ISL musim 2012/2013, Huda telah bermain sebanyak 214 menit, sedangkan Rivan 36 menit. Menit bermain yang cukup banyak untuk ukuran pemain muda.

Lain dengan Khoirul Huda dan Rivan, beberapa pemain asal Sumsel maupun dari SFC-U21 seperti Muhammad Shobran, Rizki Dwi Ramadhan, Cristian Rotinsulu, Rizki Noval Al Katiri dan Makhrus Avif kurang mendapatkan kesempatan bermain ditim senior SFC. Belum lagi nama-nama pemain muda lainnya yang sejak beberapa musim terakhir digadang-gadang akan menjadi penerus pemain senior SFC, namun akhirnya hilang ditengah hingar bingar euforia juara SFC musim lalu. Ntah kualitas yang belum memadai atau memang pelatih belum percaya, tetapi memang sudah seharusnya mereka diberikan kesempatan untuk membuktikan jika mereka bisa.

Jika memang ingin SFC ingin agar skuad SFC diisi pemain muda dan pemain lokal Sumsel, manajemen SFC harus siap membuktikan jika dengan pemain muda dan lokal, SFC masih bisa berprestasi. Jangan sampai wacana pemakaian pemain muda dan lokal Sumsel hanya pemanis diawal dan akhir kompetisi, namun tidak ada upaya serius SFC untuk mewujudkannya. Bagaimanapun warga Sumatera Selatan akan terus menanti ikon SFC yang merupakan putera asli Sumatera Selatan.

Banyaknya pemain senior berkualitas diskuad SFC menjadi salah satu penyebab pemain tersebut kurang termaksimalkan. Namun begitu, walaupun kurang maksimal ditim senior, Rizki Dwi Ramadhan dkk berhasil membuktikan diri diskuad SFC U-21 dengan menembus delapan besar ISL U-21. Potensi yang sangat mubazir jika tidak dimaksimalkan. Bisa saja pemain SFC-U21 kini sudah menjadi incaran klub lain. Jangan sampai SFC gigit jari, karena pemain yang susah payah dibina malah menjadi tulang punggung tim rival. Menyakitkan!

SFC Ingin Datangkan Leo dan Taufik

Saturday, August 10, 2013

InfoSriwijayaFC - Menjelang berakhirnya musim kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2012/2013, Sriwijaya FC (SFC) mulai membidik beberapa nama pemain untuk direkrut. Sebelumnya beberapa nama macam Syamsir Alam dan Victor Iqbonefo sempat muncul sebagai pemain bidikan SFC. Kini manajemen SFC menyebutkan dua nama lagi, yakni Leo Saputra dan Taufik sebagai dua nama selanjutnya yang diminati SFC.

Dilansir lama Sriwijaya Post (09/08), manajemen SFC melalui Direktur Teknik dan SDM PT SOM, Hendri Zainuddin menyebutkan jika SFC tertarik memboyong dua pemain yang kini memperkuat Persita Tangerang dan Persebaya 1927 tersebut. "Baru sebatas ketertarikan dan belum ada pembicaraan khusus dengan keduanya," ujar Hendri.

Munculnya nama Leo dan Taufik sebagai pemain bidikan SFC sedikit banyak akan membuat ruang ganti pemain SFC menjadi gusar. Seperti yang diketahui, Leo mempunyai kesamaan posisi dengan Fandy Mochtar, Mahyadi Panggabean, dan Diego Michiels sebagai bek sayap. Sedangkan Taufik berposisi sebagai gelandang bertahan, sama dengan Ahmad Jufriyanto, Ponaryo Astaman, dan Dodok Anang Zuanto yang juga kerap dipasang sebagai gelandang bertahan.

Mengenai ketertarikan terhadap Leo dan Taufik, Hendri menambahkan jika keduanya memang akan direkrut oleh SFC, maka tujuannya adalah menambah kekuatan tim, bukan untuk merombak tim. Perekrutan Leo dan Taufik sendiri masih belum jelas dan baru sebatas wacana karena menyesuaikan dengan kebutuhan tim SFC untuk menghadapi musim depan.

SFC Klaim Pernah "Deal" Dengan Pires

InfoSriwijayaFC - Pengakuan cukup mengejutkan keluar dari seorang sumber rahasia yang dekat dengan manajemen Sriwijaya FC (SFC). Dilansir lama Sriwijaya Post (06/08), sumber yang enggan disebutkan identitasnya tersebut menyebutkan jika salah satu bintang sepakbola dunia, Robert Pires pernah hampir bergabung dengan SFC pada bulan Februari 2013.

Menurut pengakuan sumber tersebut, ketika itu negoisasi manajemen SFC dengan Pires sebenarnya sudah menemui kesepakatan untuk durasi kontrak selama setengah musim. Dalam kontrak tersebut juga disepakati fasilitas yang akan diberikan kepada Pires dan perjanjian tidak akan memberitahukan hasil negoisasi ke publik.

Dilain pihak, Presiden SFC, Dodi Reza membenarkan informasi yang beredar tersebut. Menurut Dodi, syarat yang diminta oleh mantan bintang Tim Nasional Perancis dan klub Arsenal tersebut telah disepakati oleh manajemen SFC, namun kemudian semuanya batal sehingga manajemen SFC merasa tidak perlu diberitahukan ke publik.

Dodi menambahkan kegagalan Pires bergabung dengan SFC ketika itu adalah karena Pires sedang terikat kontrak dengan pihak televisi asing. Dalam ikatan kontraknya tersebut, Pires dilarang memperkuat klub di luar Eropa, termasuk SFC.

Manajemen SFC Seperti Tidak Belajar Dari Masa Lalu

Wednesday, August 7, 2013

InfoSriwijayaFC - Musim kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2012/2013 akan segera berakhir. Sriwijaya FC (SFC) sebagai salah satu kontestan ISL musim ini menyisakan empat laga sisa, dua di kandang dan dua di tandang. Empat laga diakhir musim ini akan menjadi pertaruhan SFC untuk merebut posisi runner up ISL 2012/2013 setelah posisi puncak telah diraih oleh Persipura dan tidak mungkin mampu dikejar lagi dengan laga yang tersisa.

Selain menjadi pertaruhan untuk merebut posisi runner up, empat laga tersisa tersebut akan menjadi sarana evaluasi bagi manajemen SFC untuk menentukan pemain mana saja yang layak dipertahankan dan mana yang harus dilepas. Beberapa kali komentar dari Manajer SFC, Robert Heri maupun Presiden SFC, Dodi Reza Alex dimedia mengisyaratkan hal tersebut. Bahkan dalam laman Sriwijaya Post dan Palembang Pos, Robert Heri berani menyebut beberapa nama pemain yang diklaim telah menjalin komunikasi dengan SFC dan menjadi bidikan SFC musim depan.

Upaya cepat yang strategis dari manajemen SFC untuk menentukan komposisi pemain SFC musim depan. Hal tersebut tidak lain dan tidak bukan untuk mempersiapkan kekuatan SFC dimusim depan untuk membentuk tim yang tangguh.

Namun, hal tersebut bisa menjadi bumerang bagi SFC sendiri ketika manajemen SFC terlalu mengumbar pernyataan mengenai evaluasi dan perekrutan pemain dimedia karena dapat mengganggu kondisi kondusif pada tim SFC. Pemain akan merasa tidak nyaman karena merasa posisinya tidak aman lagi di SFC dan bisa merusak rencana SFC untuk meraih posisi kedua ISL 2012/2013.

Belum lagi klaim yang dilakukan oleh manajemen SFC terhadap pemain tertentu juga terkadang bertolak belakang dengan komentar pemain yang dimaksud. Pemain yang diklaim oleh SFC terkadang malah membantah pernyataan pihak SFC dan pemain tersebut malah bergabung dengan tim lain yang notabenya rival SFC. Dari beberapa musim lalu sudah banyak contoh, seperti Beto Goncalves, Osas Saha, Agu Casmir, Noh Alamsyah, Muhammad Ridhuan, dan Alexander Duric yang diklaim akan bergabung dengan SFC malah tidak jadi.

Manajemen SFC sepertinya tidak belajar dari kesalahan yang pernah terjadi dan tetap memilih mengumbar pernyataan kepada media. Diharapkan manajemen SFC belajar dari masa lalu dan tidak terlalu mengumbar pernyataan ke media, apalagi menyangkut kondisi internal tim yang bisa mengganggu kondusifitas tim yang berujung terganggunya performa SFC dipertandingan. Biarlah pendukung SFC penasaran dan menerima kejutan yang manis, dari pada diberi harapan indah namun palsu. Sangat menyakitkan tentunya.

SFC Terjunkan Pemandu Bakat ke ISG

Monday, August 5, 2013

InfoSriwijayaFC - Pergelaran Islamic Solidarity Games (ISG) III pada 22 September hingga 1 Oktober mendatang akan dimanfaatkan oleh Sriwijaya FC (SFC) untuk mencari pemain yang berkualitas. Manajemen SFC akan menerjunkan pemandu bakat untuk memantau pemain yang ikut bertanding di ISG. Beberapa negara Timur Tengah menjadi bidikan manajemen SFC untuk mencari pemain.

Dilansir Palembang Pos (04/08), Manajer SFC, Robert Heri menegaskan manajemen SFC akan mencari pemain yang mempunyai kecepatan dan kekuatan. Robert juga menambahkan jika SFC juga mencari pemain yang mempunyai ambisi yang besar dan tentu saja loyal kepada SFC. "Kita akan mencari pemain yang sesuai dan skema tim musim depan di ISG nanti," ungkap Robert Heri.

Negara Turki merupakan salah satu yang menjadi target bidikan SFC untuk dipantau pemainnya. Hal ini dilatarbelakangi oleh perkembangan sepakbola Turki yang begitu maju. Seperti yang diketahui Turki telah beberapa kali mengikuti Piala Dunia. Selain itu klub sepakbola di Turki juga berhasil menelurkan pemain-pemain hebat yang bermain dikompetisi Eropa, misalnya Emre Belezoglu, Arda Turan, dan Hamit Altintop.

Upaya yang akan dilakukan oleh manajemen SFC merupakan upaya yang baik demi membentuk tim yang kuat untuk berlaga dikompetisi musim depan. Namun begitu diperlukan keseriusan dari manajemen SFC untuk memantau pemain yang berlaga di ISG III, karena jika tidak bisa saja SFC membeli "kucing dalam karung" dalam artian pemain yang kualitasnya belum teruji dan penampilannya belum konsisten, bahkan bisa saja mempunyai "simpanan" cedera kambuhan yang tentu saja akan merugikan SFC diwaktu mendatang.

SFC Incar Pemain Naturalisasi

Sunday, August 4, 2013

InfoSriwijayaFC - Regulasi pemain terbaru yang akan diterapkan di Indonesia Super League (ISL) musim depan, yakni hanya memperbolehkan klub maksimal menggunakan tiga pemain asing membuat manajemen Sriwijaya FC merubah target pemain. SFC rencananya akan merekrut pemain yang berstatuskan pemain naturalisasi.

Dilansir Palembang Pos (01/08), Manajer SFC, Robert Heri menyebutkan jika kini SFC telah memantau beberapa pemain untuk memperkuat SFC. Menurut Robert, dengan hanya menggunakan tiga pemain asing, diharapkan ketiga pemain tersebut benar-benar berkualitas. Robert sendiri menyebutkan jika salah satu pemain naturalisasi yang diincar adalah Victor Iqbonefo yang kini terikat kontrak dua musim bersama Arema. "Keberadaan pemain asing diharapkan dapat mengangkat performa tim," ujar Robert.

Patut ditunggu gebrakan manajemen SFC musim depan dengan hanya tiga pemain asing. Salah solusinya adalah menggunakan pemain naturalisasi, yang kualitasnya tentulah kualitas pemain asing, namun dengan paspor Indonesia sehingga tidak mengurangi kouta pemain asing SFC.

Tentunya harapan kita semua, SFC merekrut pemain sesuai kebutuhan tim dengan kualitas yang dapat dipertanggung jawabkan, sehingga tidak membeli kucing di dalam karung yang dapat merugikan tim sendiri karena tidak bisa maksimal digunakan. Selain itu perekrutan pemain haruslah menyesuaikan dengan keuangan tim agar tidak mengganggu perjalanan tim dikemudian hari, misalnya gaji yang tersendat yang bisa berujung merusak kondisi kondusif pada tim. Bravo SFC!
 

© 2014 INFO SRIWIJAYA FC - All Rights Reserved | Supported by : Blogger | Presented by : Info Sriwijaya FC | Desain by : Andrean Wahyu Effendy