Sang Juara Dihempaskan PSPS

Thursday, June 28, 2012

Jamie Coyne (Internet)
Usai takluk dari tuan rumah Persija Jakarta (24/06) dengan skor 3-0, Sriwijaya FC kembali takluk dalam lawatan ke kandang PSPS Pekanbaru dengan skor tipis 1-0. Dengan ini Sriwijaya FC gagal memetik satu poin dalam dua partai tandang terakhirnya di Indonesia Super League 2011/12. Pencapaian yang cukup buruk, mengingat Sriwijaya FC selalu bermain trengginas baik di kandang maupun tandang.

Dalam partai yang digelar di Stadion Kuantan Singinggi Sport Center Pekanbaru tersebut, Sriwijaya FC turun dengan pemain intinya minus penjaga gawang Ferry Rotinsulu yang digantikan oleh Rifky Mokodompit, serta Hilton Moreira yang masih dalam proses penyembuhan cederanya di Jakarta.

Sejak menit pertama Sriwijaya FC langsung mengurung pertahanan PSPS yang dikomandoi oleh Ambrizal. Namun peluang pertama Sriwijaya FC justru tercipta pada menit ke-6' melalui Risky Nopriansyah namun usahanya masih dapat digagalkan oleh pemain belakang tuan rumah. Tiga menit berselang giliran pemain belakang Sriwijaya FC, Jamie Coyne yang memperoleh peluang memanfaatkan tendangan bebas yang dieksekusi oleh Firman Utina.

Terus menyerang PSPS, Sriwijaya FC terlena dan petaka datang pada menit ke-31' setelah penyerang PSPS, Zaenal Arif berhasil lolos dari perangkap offside yang dibuat oleh pemain belakang Sriwijaya FC. Dengan tendangan keras kaki kiri yang terarah, Zaenal Arif berhasil membobol gawang Sriwijaya FC yang dijaga oleh Rifky. Skor 1-0 untuk keunggulan PSPS.

Unggul 1-0 membuat skuad asuhan Mundari Karya semakin bernafsu menyerang dan giliran Sriwijaya FC yang tertekan. Pada menit ke-33' Zaenal Arif kembali mengancam, namun sepakan kerasnya masih tepat dipelukan Rifky. Zaenal Arif yang tampil sebagai penyerang tunggal kembali menebar ancaman pada menit ke-37' namun kembali Rifky berhasil menggagalkan peluang mantan penyerang Persib Bandung tersebut. Hingga peluit istirahat dibunyikan skor 1-0 untuk keunggulan PSPS tetap bertahan.

Babak kedua dimulai, Sriwijaya FC langsung menekan PSPS. Tertinggal defisit satu gol membuat anak asuh Kas Hartadi tersebut semakin bernafsu menyarangkan bola ke gawang PSPS yang dijaga oleh Fance Harianto. Peluang pertama pada babak kedua hadir melalu Thierry Gathuessy, namun tandukannya masih melambung tipis dari gawang Fance.

Menit ke-62' Kas Hartadi memasukkan pemain sayap energik, Siswanto untuk menggantikan Risky Nopriansyah. Masuknya Siswanto menambah daya gedor Sriwijaya FC. Terbukti menit ke-66' umpan dari Siswanto hampir saja berbuah gol andai bisa dimaksimalkan oleh Keith Jerome Gumbs. Lagi pada menit ke-77' tendangan Kayamba masih melambung tipis dari gawang Fance. Demikian juga tendangan Siswanto pada menit ke-80' masih terlalu lemah sehingga dengan mudah diantisipasi oleh pemain PSPS. Tendangan Supardi pada menit ke-85' masih belum berhasil menembus kokohnya barisan pertahanan PSPS.

 Hingga peluit akhir dibunyikan, skor 1-0 untuk PSPS tetap bertahan. Kekalahan ini merupakan yang kekalahan Sriwijaya FC musim ini. Selanjutnya Sriwijaya FC akan menjalani dua laga kandang terakhirnya dimusim ini menghadapi Pelita Jaya pada tanggal 05 Juli 2012, dan menghadapi Persib Bandung 11 Juli 2012.

Persija Patahkan Rekor Sriwijaya FC

Sunday, June 24, 2012

Logo ISL (ligaindonesia.co.id)
Sriwijaya FC gagal memperpanjang rekor tidak pernah kalahnya selama 20 pertandingan setelah takluk dari tuan rumah Persija Jakarta (24/06), dengan skor telah 3-0 tanpa balas. Kekalahan yang diderita oleh Sriwijaya FC kali ini merupakan yang pertama dalam 21 pertandingan terakhir yang telah dijalani Sriwijaya FC. Sriwijaya FC sendiri belum pernah kalah sejak kalah dari Persipura (28/01). Saat itu Sriwijaya FC terpaksa takluk dengan skor 2-1 dari Persipura.

Pertandingan antara Sriwijaya FC menghadapi tuan rumah Persija digelar di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta. Persija langsung tampil menggebrak sejak menit pertama melalui akselerasi pemain asing mereka, Jeon Kwan Sik tetapi masih digagalkan oleh Supardi Nasir. Berikutnya pada menit ke-3' Pedro Javier yang mengancam gawang Ferry Rotinsulu namun tendangan volinya masih melambung tinggi.

Sriwijaya FC tidak tinggal diam, Keith Jerome Gumbs yang tampil sebagai ujung tombak langsung menebar ancaman pada menit ke-9' namun usahanya memanfaatkan umpan dari Siswanto masih belum berhasil membobol gawang Andry Tany.

Justru Sriwijaya FC kebobolan melalui gol Pedro pada menit ke-14' setelah memanfaatkan umpan Jeon Kwan Sik dan kurang koordinasinya lini belakang Sriwijaya FC yang digawangi Jamie Coyne dan Thierry Gathuessy. Tiga menit berselang pada menit ke-17' giliran Rahmad Affandi yang memperdaya Ferry setelah bola sontekannya memanfaatkan kelengahan lini belakang Sriwijaya FC berhasil memperdaya Ferry. Persija unggul 2-0.

Tertinggal dua gol Sriwijaya FC tersentak, beberapa peluang didapat pemain Sriwijaya FC. Pada menit ke-21' tendangan terarah Firman Utina ke gawang Persija masih diblok pemain belakang Persija. Sedangkan tendangan bebas Gumbs pada menit ke-32' masih melambung tinggi. Peluang emas kembali didapat pada menit ke-37', melalui serangan balik sebuah sekelimit terjadi dilini belakng Persija tidak bisa dimanfaatkan trio penyerang Sriwijaya FC, Gumbs, Siswanto, dan Ridwan. Hingga waktu istirahat skor tetap 2-0.

Babak kedua dimulai Sriwijaya FC kembali menggebrak, sebuah tendangan bebas terarah Firman masih dapat diblok pemain Persija. Namun kembali Sriwijaya FC kecolongan melalui gol Rahmad Affandi pada menit ke-63' melalui proses serangan balik cepat.

Sriwijaya FC belum putus asa, serangan terus dibangun oleh skuad asuhan Kas Hartadi tersebut. Menit ke-67' peluang emas dari Risky Nopriansyah masih gagal. Melihat Andri Tany yang terlalu maju dari gawangnya, Risky melakukan sontekan tetapi masih ditepis oleh Andry Tany dengan susah payah.

Satu menit berselang giliran tendangan keras Ridwan yang masih diblok lini belakang Persija yang dikomandoi oleh duet Nanak dan Fabiano. Demikian juga tendangan Gumbs memanfaatkan tendangan bebas masih bisa diblok oleh pagar hidup Persija.

Hingga peluit akhir dibunyikan wasit Thoriq m. Alkatiri, skor 3-0 untuk kemenangan Persija tetap bertahan. Dengan hasil ini rekor tidak pernah kalah Sriwijaya FC dalam 20 pertandingan patah. Sriwijaya FC akan kembali berlaga 28 Juni 2012 menghadapi tim satu Pulau Sumatera, PSPS Pekanbaru.

Sriwijaya FC vs Persela (Foto)

Friday, June 22, 2012



Akhirnya Juara!!

Wednesday, June 20, 2012

Ilustrasi (Dokumen Pribadi)
Sriwijaya FC kembali mencatatkan prestasi di dunia sepakbola tanah air setelah mengukuhkan diri sebagai juara Indonesia Super League edisi 2011/2012 usai pertandingan melawan tim tamu Persela Lamongan (20/06) di Stadion Gelora Sriwijaya yang berakhir dengan kemenangan tiga gol tanpa balas untuk Sriwijaya FC. Dengan ini Sriwijaya FC berhasil menjadi juara ISL untuk pertama kalinya dan kemungkinan merupakan juara ISL yang terakhir karena mulai musim depan sesuai dengan MoU yang ditandatangani pengelola ISL dan PSSI, ISL akan dibubarkan.

Tampil di depan publiknya sendiri Sriwijaya FC membutuhkan kemenangan untuk mengunci gelar ISL musim ini. Selain itu untuk memperpanjang rekor belum pernah kalah Sriwijaya FC, sejak dikalahkan oleh Persipura di Jayapura (28/01) Sriwijaya FC belum pernah kalah. Bahkan pada musim ini Sriwijaya FC belum terkalahkan di kandangnya sendiri.

Sriwijaya FC vs Arema Indonesia (Foto)

Monday, June 18, 2012


Deritamu Deritaku Juga

Sunday, June 17, 2012

Ponaryo Astaman (Billy Budi Azhar)
Sebelum pertandingan Sriwijaya FC vs Arema Indonesia, kemarin (16/06) di Stadion Gelora Sriwijaya diadakan aksi solidaritas oleh para pemain kedua klub yang bertanding, yakni menggunakan kaus bertuliskan "Deritamu Deritaku Juga" yang menunjukkan aksi solidaritas terhadap sesama pemain sepakbola di Indonesia karena banyak pemain yang belum mendapatkan hak-haknya dari klub yang mengontraknya.

Aksi yang digagas oleh Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) ini telah beberapa kali dilakukan dalam pertandingan Indonesia Super League  (ISL) dan salah satunya adalah saat Sriwijaya FC menjamu Arema kemarin.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, banyak klub di ISL dan IPL (Indonesia Premier League) yang belum memenuhi hak para pemainnya. Bahkan beberapa klub seperti PSPS Pekan Baru di ISL dan Bontang FC di IPL belum memenuhi hak gaji pemainnya selama enam bulan gaji. Ini belum termasuk hak pemain yang lainnya seperti bonus kemenangan.

Lebih miris lagi ada beberapa klub yang untuk kebutuhan konsumsi pemain saja tidak memenuhi standar, misalnya makanan yang dikonsumsi oleh pemain ala kadarnya seperti makan nasi bungkus. Jelas standar gizi tidak memenuhi standar untuk pemain sepakbola profesional yang membutuhkan energi yang lebih.

Sebelumnya Sriwijaya FC masuk dalam daftar nama klub yang belum memenuhi gaji pemain selama dua bulan. Hal ini terjadi karena keterlambatan dana dari sponsor yang belum cair. Namun dengan cepat tanggap manajemen Sriwijaya FC bergerak cepat memenuhi hak pemain, gaji selama dua bulan plus bonus kemenangan melawan Persipura Jayapura. Tidak kurang lagi, bahkan Presiden klub Sriwijaya FC, Dodi Reza Alex langsung turun tangan dengan menggadaikan rumahnya yang di Jakarta untuk menutupi pembayaran gaji dan bonus pemain.

Seperti yang dikutip dari Kompas, Wakil Presiden APPI, Bambang Pamungkas menegaskan jika APPI akan melakukan aksi solidaritas jika sampai tanggal 15 Juni 2012 klub belum memenuhi hak pemain. Aksi ini dilakukan untuk memberikan sebuah "kejutan" untuk klub-klub yang dianggap membandel belum memenuhi hak pemain.

"Kita siapkan 3 opsi solidaritas. Dalam seminggu ini kita akan siapkan. Kami akan bikin "surprise". Yang pasti akan ada yang dilakukan," jelas Bambang seperti yang dikutip dari Kompas.

Bahkan aksi para pemain Indonesia yang digawangi oleh APPI juga didukung oleh anggota FIFPro Legal Asia Comitte, Takuya Kamakazhi dan Wakil Presiden Asosiasi Sepak Bola Australia, Simon Colosimo. Seperti yang dikutip dari Kompas, keduanya sepakat dengan aksi pemain Indonesia dan mendukung aksi pemain Indonesia untuk mendapatkan hak pemain.

Aroma Juara Semakin Menyengat

Saturday, June 16, 2012

Kayamba (Sripo)
Sriwijaya FC berhasil memperpanjang trend positifnya belum terkalahkan dalam 19 partai yang telah dijalani. Selain itu Sriwijaya FC juga memperpanjang rekor selalu menang di partai kandang setelah menaklukkan perlawanan tim tamu Arema Indonesia (16/06), di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring dalam lanjutan kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2011/2012. Dengan kemenangan ini Sriwijaya FC hanya membutuhkan dua poin lagi untuk menjadi mengunci gelar kampiun ISL musim ini.

Sriwijaya FC yang turun dengan kekuatan penuh, minum Hilton Moreira yang terkena sakit Hernia dan digantikan oleh winger energik Siswanto langsung berinisiatif menyerang sejak peluit tanda dimulainya pertandingan dibunyikan oleh wasit Oki Dwi Putra. Namun peluang pertama mencetak gol justru didapat oleh tim tamu Arema pada menit ke-3' setelah sepakan keras pemain asing Arema, Herman Dzumafo masih melambung tinggi dari gawang Sriwijaya FC, Ferry Rotinsulu.

Terus menerus diancam oleh duet Herman Dzumafo dan Dendi Santoso, Sriwijaya FC balik menekan melalu itrio Keith Jerome Gumbs, Siswanto, dan Muhammad Ridwan. Pertarungan ketat yang terjadi di lini tengah antara Ponaryo Astaman, Firman Utina, dan Lim Joon Sik dari Sriwijaya FC berhadapan dengan Feri Aman Saragih, Sunarto, dan Muhammad Ridhuan di kubu Arema.

Jual beli kedua tim akhirnya berbuah gol untuk Sriwijaya FC, sebuah serangan cepat yang dibangun Sriwijaya FC berhasil maksimalkan oleh Muhammad Ridwan untuk mencetak gol pada menit ke-15' setelah memanfaatkan bola muntah dari Keith Jerome Gumbs. Dengan sepakan kaki kirinya Ridwan berhasil memperdaya kiper Arema, Kurnia Meiga Hermansyah. Kebobolan satu gol sempat membuat Arema kehilangan konsentrasi dan frustasi menembus pertahanan Sriwijaya FC yang dijaga kuartet Thierry Gathuessy, Jamie Coyne, Supardi, dan Mahyadi Panggabean. Hingga peluit akhir babak pertama berbunyi, skor 1-0 untuk Sriwijaya FC tetap bertahan.

Babak kedua dimulai, Arema langsung menekan Sriwijaya FC untuk mengejar defisit satu gol . Sebuah peluang kembali tercipta melalui Dzumafo pada menit ke-51', namun tendangannya belum membahayakan gawang Ferry. Menit ke-59' gawang Ferry benar-benar kebobolan setelah Dzumafo yang lepas dari kawalan pemain Sriwijaya FC berhasil membawa bola sendirian berhadapan dengan Ferry dan berhasil menaklukkan Ferry. Skor 1-1 untuk Sriwijaya FC dan Arema.

Kegembiraan skuad Arema tidak begitu lama, 10 menit berselang pelanggaran di dalam kotak penalti oleh pemain belakang Arema, Munhar kepada Keith Jerome Gumbs berbuah penalti. Gumbs yang mengambil sendiri tendangan penalti tersebut berhasil menaklukkan Kurnia Meiga. Skor 2-1 untuk keunggulan Sriwijaya FC.

Menit ke-70' Sriwijaya FC memperoleh peluang emas untuk menambah angka, namun tandukan Gumbs yang mengarah ke gawang Arema masih diselamatkan oleh pemain belakang Arema Johan Ibo. Disisa waktu pertandingan Sriwijaya FC terus menekan Arema dan memperoleh beberapa peluang mencetak gol melalui Risky Nopriansyah yang masuk menggantikan Siswanto. Namun upayanya masih belum membuahkan hasil.

Hingga peluit akhir dibunyikan, skor 2-1 untuk kemenangan Sriwijaya FC membuat Sriwijaya FC semakin kokoh di puncak klasemen ISL dan hanya membutuhkan dua poin lagi untuk mecatatkan diri sebagai juara ISL. Laga Sriwijaya FC selanjutnya akan digelar pada 20 Juni 2012 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, menghadapi Persela Lamongan.

Enam Poin Lagi SFC!

Friday, June 15, 2012

Logo Sriwijaya FC (Internet)
Sebelumnya Sriwijaya FC membutuhkan tujuh poin untuk mengunci gelar juara Indonesia Super League (ISL) musim ini. Namun, karena pesaing terdekat Sriwijaya FC, Persipura bermain imbang 0-0 dengan tuan rumah Persiram Raja Ampat maka peluang Sriwijaya FC untuk mengunci gelar semakin terbuka dan kini hanya membutuhkan enam poin untuk mengunci gelar.

Enam poin yang krusial untuk memastikan gelar juara ISL untuk pertama kali dan mungkin untuk terakhir kalinya bagi Sriwijaya FC karena sesuai dengan MoU yang ditandatangani Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) dan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) pada musim depan ISL akan dibubarkan dan digantikan kompetisi baru. Enam poin tersebut berpeluang besar dapat disapu bersih saat Sriwijaya FC melakoni dua laga kandang di Stadion Gelora Sriwijaya menghadapi dua tamu dari Jawa Timur, Arema Indonesia (16/06) dan Persela Lamongan (20/06). Apalagi trend positif Sriwijaya FC terus berlanjut, sejak kalah 2-1 dari tuan rumah Persipura (28/01) Sriwijaya FC belum pernah kalah. Bahkan Sriwijaya FC selalu meraup poin penuh saat berlaga di kandangnya.

Walaupun berpeluang menyapu bersih enam poin di kandang, Sriwijaya FC pantang untuk mengangap remeh lawan. Apalagi dua lawan Sriwijaya FC mendatang bukan tim sembarangan. Arema Indonesia walaupun pada putaran pertama terseok-seok di zona degradasi dan sempat dikalahkan 1-5 oleh Sriwijaya FC kini telah bangkit dan belum terkalahkan dalam enam pertandingan terakhirnya. Begitu juga Persela Lamongan merupakan salah satu tim papan atas ISL dan selalu masuk dalam lima besar klasemen sementara ISL.

Seperti yang dilansir dari Sriwijaya Post, pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi mengaku jika ia tidak begitu mengetahui secara detail kekuatan baru Arema Indonesia, namun menurutnya ada perubahan yang signifikan ditubuh Arema. Kemenangan 1-5 di kandang Arema pada musim lalu tidak lah menjamin Sriwijaya FC dapat mengulang sukses seperti pada pertemuan putaran pertama di Malang.

"Dalam sepakbola kita tidak ada yang tahu hasil akhirnya. Semua bisa saja terjadi di lapangan," jelas Kas Hartadi seperti yang dikutip dari Sriwijaya Post.

Ungkapan senada juga dilontarkan oleh Direktur Teknik dan SDM PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Hendri Zainuddin yang mengingatkan agar para pemain Sriwijaya FC tetap mewaspadai Arema Indonesia dan tidak boleh meremehkan lawan. Hendri tidak ingin Sriwijaya FC terjegal di Jakabaring, apalagi kini performa Sriwijaya FC sedang bagus-bagusnya.

"Harus waspada dan tidak boleh meremehkan lawan," ujar Hendri kepada Sriwijaya Post.

Gresik United vs Sriwijaya FC (Foto)

Tuesday, June 12, 2012


PSSI dan KPSI Berdamai

Friday, June 8, 2012

Logo PSSI (Internet)
Akhirnya setelah lama berkutat dengan konflik, sepakbola Indonesia mulai menemui titik terang untuk kembali damai. Pertemuan antara pihak PSSI dan KPSI di markas AFC di Kuala Lumpur kemarin (07/06), yang difasilitasi langsung oleh AFC dan FIFA menghasilkan beberapa hasil, diantaranya ditandatanganinya MoU (Nota Kesepahaman) antar kedua pihak yang berkonflik (PSSI dan KPSI-red). Dikutip dari the-afc.com, kedua kubu yang berkonflik bersedia berdamai demi kepentingan yang lebih besar lagi, yakni kepentingan nasional sepakbola Indonesia.

Dikutip dari portal berita online Berita Satu, nota kesepahaman yang dibuat terdiri dari lima poin yang ditandatangani langsung oleh Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, Ketua Umum KPSI, La Nyalla Mattalitti, dan Ketua Eksekutif PT Liga Indonesia selaku pengelola Indonesia Super League, Djoko Driyono.

Isi nota kesepahaman yang ditandatangani adalah;

1. Mengenai kembalinya anggota eksekutif PSSI yang dipecat, yakni Robeto Rouw, Erwin Dwi Budiawan, Tony Apriliani, dan La Nyalla Mattaliti ketubuh PSSI setelah keputusan pemecatan kepada empat anggota eksekutif PSSI tersebut dianggap tidak sah oleh FIFA dan AFC. Mekanisme dan prosedur kembalinya keempat orang tersebut akan ditentukan oleh Komite Bersama.

2. Indonesia Super League (ISL) yang sebelumnya dianggap liga ilegal dan tidak diakui oleh PSSI kini berada di bawah payung hukum PSSI. Mulai dari administrasi pemain, pengaturan perangkat pertandingan, dan disiplin kompetisi. Hingga akhirnya akan dibentuk satu-satunya liga profesional tertinggi.

3. Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) setuju untuk membubarkan diri secepatnya hingga kongres PSSI yang selanjutnya. Selain itu KPSI akan segera menghentikan keberadaannya sebagai pengelola sepakbola nasional.

4. Kedua kubu (PSSI dan KPSI) setuju untuk membentuk Komite Bersama yang berisi perwakilan PSSI dan KPSI. Komite Bersama bertanggung jawab langsung dengan AFC dan FIFA. Komite bersama bertugas untuk memeriksa statuta PSSI dan masalah organisasi lainnya.

Komite Bersama terdiri dari Ketua yang ditunjuk oleh PSSI, Wakil Ketua yang ditunjuk oleh KPSI/ISL, sedangkan anggota Komite Bersama terdiri dari enam orang, masing-masing tiga orang dari PSSI dan KPSI/ISL.

5. Kedua kubu sepakat untuk mengadakan kongres PSSI pada akhir tahun 2012, termasuk mengadopsi statuta yang terbaru. Agenda kongres PSSI harus disetujui oleh gugus tugas AFC dan komposisi akan sama dengan Kongres di Solo 9 Juli 2011, termasuk akan dihadiri oleh perwakilan FIFA dan AFC. Untuk voter/peserta kongres akan diverifikasi oleh Komite Bersama untuk menghindari peserta yang tidak sah.

Gaji Lunas, Sriwijaya FC Beringas

Friday, June 1, 2012

Gumbs (Sripo)
Sriwijaya FC berhasil mempermalukan tuan rumah Persiba Balikpapan di Stadion Parikesit Kompleks Pertamina Balikpapan dengan skor akhir 2-3. Kemenangan ini memperpanjang tren positif Sriwijaya FC menjadi 16 laga belum terkalahkan. Ketiga gol Sriwijaya FC dicetak oleh winger andalan Sriwijaya FC, Muhammad Ridwan yang mencetak dua gol pada menit ke-16' dan ke-19', sedangkan satu gol lagi dicetak oleh Keith Jerome Gumbs melalui titik putih penalti pada menit ke-28'.

Saat peluit tanda pertandingan dimulai ditiupkan oleh wasit Jumadi Effendi, Sriwijaya FC yang minus Ferry Rotinsulu karena menemani istrinya yang usai melahirkan serta Kapten Ponaryo Astaman yang terkena akumulasi kartu kuning langsung menggebrak pertahanan Persiba Balikpapan yang dikomandoi oleh Rahmat Latif.

Spirit meraih juara Indonesia Super League (ISL) untuk pertama kalinya dan spirit gajian, karena satu jam sebelum pertandingan gaji para pemain yang sebelumnya tertunda selama dua bulan telah dibayarkan oleh manajemen Sriwijaya FC beserta bonus kemenangan melawan Persipura (27/05), membuat punggawa Sriwijaya FC tampil beringas.

Pertandingan baru berjalan 2 menit Sriwijaya FC langsung memperoleh peluang emas mencetak gol melalui Gumbs namun upayanya untuk menyambut umpan dari Ridwan masih dapat digagalkan oleh kiper Persiba, I Made Wirawan. Dua menit berselang giliran tuan rumah Persiba melalui Kenji Adachihara yang mengancam pertahanan Sriwijaya FC yang dijaga dua algojo, Thierry Gathuessy dan Jamie Coyne namun upayanya masih belum berhasil memperdaya penjaga gawang Sriwijaya FC, Rifky Mokodompit.

Persiba terus menekan Sriwijaya FC, namun sebuah serangan balik cepat dari Sriwijaya FC berhasil merubah skor 0-1 untuk keunggulan Sriwijaya FC pada menit ke-16' setelah sepakan keras Ridwan tidak mampu ditepis oleh Made Wirawan. Selang tiga menit kemudian pada menit ke-19' Sriwijaya FC menambah keunggulan lagi melalui kaki Ridwan setelah memanfaatkan umpan terukur dari Hilton Moreira. Persiba tidak tinggal diam, semenit kemudian pada menit ke-20' penyerang andalannya Aldo Baretto mencetak gol setelah memanfaatkan bola liar hasil tangkapan Rifky yang gagal. Skor 1-2 untuk keunggulan Sriwijaya FC.

Jual beli serangan kedua tim terus berlanjut, Sriwijaya FC yang mengandalkan permainan cepat didukung oleh pemain tengah Firman Utina, Lim Joon Sik, Ahmad Jufriyanto benar-benar merepotkan barisan pertahanan Persiba. Namun begitu, Persiba juga tidak mau malu begitu saja di depan publiknya terus berusaha mengejar ketinggalan melalui trio maut Matsunaga Sohei, Kenji Adachihara, dan Aldo Baretto.

Terus menekan sebuah serangan balik datang ke jantung pertahanan Persiba, umpan lambung dari belakang menuju Hilton namun pemain belakang Persiba melakukan pelanggaran di dalam kotak penalti setelah tackle yang dilakukannya dianggap wasit pelanggaran dan penalti untuk Sriwijaya FC pada menit ke-28'. Gumbs yang menjadi algojo berhasil mengelabui Made Wirawan. Skor 1-3 untuk Sriwijaya FC bertahan hingga jeda istirahat.

Babak kedua dimulai Sriwijaya FC langsung kembali menekan, menit ke-48 sebuah usaha dari Hilton Moreira masih gagal. Untuk menambah daya gedornya, pelatih Persiba memasukkan pemain andalannya Asri Akbar untuk menggantikan Absor Fauzi. Terbukti beberapa kali tendangan dari Asri Akbar merepotkan Rifky. Terus ditekan pemain belakang Sriwijaya FC panik dan pada menit ke-51' Ahmad Jufriyanto mendapatkan kartu merah setelah sebelumnya mendapat kartu kuning.

Unggul jumlah pemain Persiba terus menyerang, menit ke-76' usaha Persiba membuahkan hasil. Sebuah sundulan Aldo Baretto yang memanfaatkan umpan Sultan Sama' berhasil memperdaya Rifky. Persiba terus mengurung pertahan Sriwijaya FC namun hingga peluit akhir dibunyikan Sriwijaya FC tetap unggul dengan skor 2-3.

Sriwijaya FC akan kembali ke Palembang dan libur selama tiga hari sebelum pada tanggal 10 Juni 2012 akan bertanding melawan tuan rumah Gresik United di Stadion Tri Dharma Gresik.
 

© 2014 INFO SRIWIJAYA FC - All Rights Reserved | Supported by : Blogger | Presented by : Info Sriwijaya FC | Desain by : Andrean Wahyu Effendy