Sriwijaya FC Libas PSMS di Jakabaring

Saturday, April 28, 2012

Sriwijaya FC vs PSMS (Dok. Pribadi)
Sriwijaya FC berhasil membungkam PSMS Medan dengan skor 2-0 di depan ribuan pendukungnya yang memadati Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang (28/04). Sepasang gol Sriwijaya FC dicetak oleh duet Keith Jerome Gumbs pada menit ke-3' dan Hilton Moreira pada menit ke-51. Pertandingan terbuka yang diperagakan oleh kedua tim dalam laga bertajuk Derby Sumatera berlangsung sengit dan dalam tempo tinggi.

Sriwijaya FC yang mengandalkan duet Gumbs dan Hilton unggul cepat pada menit ke-3' lewat gol Gumbs setelah Gumbs lolos dari jebakan offside pemain belakang PSMS yang dijaga oleh pemain asing asal Serbia, Sasa Zecevic dan Novi Hendrawan. Dan dengan sekali sontekan manis, Gumbs berhasil memperdaya penjaga gawang PSMS, Edy Kurnia.

Tertinggal 1-0 membuat tensi pertandingan meninggi, sebuah akselerasi dari Hilton digagalkan oleh Sasa dengan menjatuhkan Hilton. Namun sebuah gerakan provokatif dari Hilton berhasil membuat emosi Sasa. Dan tanpa kompromi wasit, Suharto memberikan kartu kuning untuk kedua pemain asing tersebut. Kartu kuning yang didapat oleh Hilton membuat Hilton absen pada pertandingan Sriwijaya FC melawan PSAP Sigli (06/05), mendatang.

Beberapa peluang didapat oleh kedua tim. Pada menit ke-13', playmaker PSMS asal Slovenia, Nastjah Cehc berhasil merepotkan penjaga gawang Sriwijaya FC, Ferry Rotinsulu. Namun tendangan mantan pemain Tim Nasional Slovenia pada Piala Dunia 2002 ini masih dapat digagalkan oleh Ferry. Sriwijaya FC tidak tinggal diam, akselerasi Thierry Gatuessy ke pertahanan PSMS terapaksa dihentikan dengan tarikan oleh Ledi Utomo. Hadiah tendangan bebas untuk Sriwijaya FC dan kartu kuning untuk Ledi Utomo. Tendangan bebas yang tidak jauh dari gawang PSMS dieksekusi oleh Firman Utina, namun umpan Firman kepada Thierry yang berada di depan gawang PSMS masih belum bisa dimaksimalkan oleh Thierry.

PSMS Medan terus menggepur pertahanan Sriwijaya FC yang dijaga oleh duet raksasa, Thierry Gatuessy dan Jamie Coyne, namun upaya pemain depan PSMS yang dikomandoi oleh Osas Marvelous masih membentur tembok kokok pertahanan Sriwijaya FC. Beberapa pelauang PSMS diantaranya pada menit ke-27' melalui Osas yang masih mentah ditangan Ferry, kemudian pada menit ke-31' sebuah tendangan akurat dari Nastja Cehs masih bisa digagalkan oleh kiper bejuluk Ferry "The Spider" Rotinsulu tersebut.

Tidak mau malu di depan ribuan pendukungnnya, Sriwijaya FC melancarkan serangan balik kepada PSMS. Sebuah penetrasi dari Thierry Gatuessy gagal dihentikan PSMS, namun umpan Thierry kepada Kayamba yang berdiri di depan gawang PSMS masih digagalkan kiper Edy Kurnia, bola muntah hasil sapuan Edy masih belum dimanfaatkan dengan maksimal oleh Muhammad Ridwan. Pada menit akhir pertandingan, Sriwijaya FC mendapat peluang emas mencetak gol setelah kesalahan komunikasi dilakukan oleh pemain belakang PSMS, namun tendangan Hilton masih diblok oleh Sasa. Hingga wasit Suharto meniup peluit istirahat, skor 1-0 untuk keunggulan Sriwijaya FC tetap bertahan.

Pada babak kedua, Sriwijaya FC menambah keunggulan pada menit ke-51' setelah Hilton berhasil memanfaatkan tendangan bebas yang diberikan oleh wasit. Tendangan bebsa diberikan setelah Hilton dijatuhkan oleh Sasa didepan kota penalti PSMS. Dan dengan sebuah sepakan terukur Hilton berhasil memperdaya kiper Edy Kurnia. Belum puas dengan keunggulan 2-0 memperoleh peluang mencetak gol melalui Ridwan, namun tendangan winger Tim Nasional Indonesia tersebut masih diblok oleh pertahanan PSMS. Menit ke-58', pelatih PSMS, Suharto memasukkan Arif Priyatna yang berposisi sebagai striker untuk menggantikan pemain tengah asal Korea Selatan, Shin Hyon Joon yang terlihat kurang maksimal.

Permainan yang berlangsung dalam tempo tinggi membuat para pemain kedua tim terlihat mudah terpancing emosinya. Pada menit ke-61' sebuah gerakan tangan Lim Joon Sik kepada pemain PSMS, Anton Samba berbuah kartu kuning yang harus membuat gelandang enerjik asal Korea Selatan tersebut absen saat Sriwijaya FC menjamu PSAP Sigli (06/05), mendatang.

Tertinggal 2-0, PSMS belum menyerah dan terus melancarkan serangan kejantung pertahanan Sriwijaya FC. Sebuah sepakan pemain tengah PSMS pada menit ke-70', Rahmad yang mengarah ke gawang Sriwijaya FC masih bisa ditangkap dengan sempurna oleh Ferry. Tidak tingal diam, Sriwijaya FC yang mengandalkan serangan dari sisi lapangan kembali memperoleh peluang melalui Ridwan, namun permainan apik dari Novi Hendrawan masih bisa menggalkan upaya kesekian kali dari Ridwan.

Menit ke-75', Suharto memasukkan Nico Malau untuk mengantikan Nastjah  Cehc yang terlihat kehabisan tenaga. Namun rapatnya pertahanan lini tengah Sriwijaya FC yang dijaga oleh Ponaryo Astaman dan Lim Joon membuat serangan PSMS gagal di lini tengah Sriwijaya FC. Pada menit ke-80', pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi memasukkan Ahmad Jufriyanto untuk menggantikan Lim Joon Sik, dan memasukkan striker muda Risky Nopriansyah ntuk menggantikan Kapten Tim Nasional Indonesia, Firman Utina.

Masukknya Siswanto membuat serangan Sriwijaya FC kembali bertenaga, sebuah akselerasi Siswanto pada menit akhir pertandingan membuat pertahanan PSMS harus bekerja keras. Namun hingga wasit Suharto meniup peluit tanda akhir pertandingan Sriwijaya FC tetap unggul 2-0.

Dengan kemenangan ini Sriwijaya FC makin kokoh di puncak klasemen sementara Indonesia Super League (ISL) dengan poin 48 dari 21 pertandingan, unggul tiga poin dari Persipura dengan jumlah pertandingan sama. Sriwijaya FC akan kembali bertanding pada 06 Mei 2012, menghadapi PSAP Sigli di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring.

Sriwijaya FC Waspadai PSMS Medan

Friday, April 27, 2012

Sriwijaya FC vs PSMS (Dok. Pribadi)
Sriwijaya FC akan melakoni partai kandang pertamanya di putaran kedua Indonesia Super League (ISL) menghadapi PSMS Medan (28/04), besok. Setelah meraih hasil postif dalam tiga laga tandangnya, Sriwijaya FC diliputi oleh kepercayaan diri yang tinggi. Laga bertajuk Derby Andalas ini diprediksi akan berlangsung sengit karena menentukan "penguasa" Pulau Sumatera. Apalagi persaingan antara kedua tim sudah berlangsung sejak Sriwijaya FC berdiri pada tahun 2004. Puncaknya persaingan kedua tim beda generasi ini terjadi pada tahun 2008 ketika keduanya bertemu difinal Liga Indonesia.

Sriwijaya FC akan bermain dengan kekuatan penuh dan dukungan penuh dari publik Sriwijaya FC yang akan memenuhi Stadion Gelora Jakabaring yang berkapasitas 40.000 orang. Duet Jamie Coyne dan Thierry Gatuessy yang bermain apik saat laga tandang Sriwijaya FC beberapa waktu lalu kemungkinan akan tetap mengisi lini belakang Sriwijaya FC dan akan menjadi andalan dalam menahan gempuran Ayam Kinantan (Julukan PSMS).

Walaupun posisi PSMS jauh di bawah Sriwijaya FC, pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi tetap mengingatkan para anak asuhnya untuk tetap waspada karena PSMS Medan yang saat ini bukan lah PSMS Medan yang dahulu mereka tahan imbang 0-0 di Medan. Menurut Kas Hartadi permainan cantik dan kolektif PSMS ditambah permainan rap-rap ala Medan harus diwaspadai. Untuk pemain PSMS, Kas Hartadi menghimbau anak asuhnya untuk waspada pada pergerakan duo pemain asing PSMS, Osas Marvelous dan Nastjhah Ceh. Belum lagi ditambah pemain anyar PSMS macam Toni Cussel dan Ruben Waranaban.

"Mereka bisa saja membuat kejutan-kejutan di Jakabaring. Maka seluruh pemain harus bekerja keras memenangkan pertandingan," ujar Kas Hartadi seperti yang dikutip dari Sriwijaya Post.

Sedangkan pemain Sriwijaya FC yang juga pernah berbaju PSMS Medan, Supardi Nasir mengatakan jika tidak hanya Osas Marvelous yang berbahaya dan harus diwaspadai, namun juga para pemain lokal PSMS yang asli Medan perlu diwaspadai dan bakal menjadi ancaman skuad asuhan Kas Hartadi. Supardi tahu betul jika para pemain asal Medan mempunyai motivasi yang tinggi dan semangat pantang menyerah.

"Itulah yang harus diwaspadai, motivasi mereka akan berlipat ganda ketika melawan SFC," ujar Supardi,  dikutip dari Sriwijaya Post.

Dikubu tim tamu, pelatih PSMS Medan, Suharto AD yakin anak asuhnya dapat menahan Sriwijaya FC di Jakabaring. Menurut suksesor Raja Isa ini, timnya akan mencuri satu poin dari Palembang. Mengenai permaianan kolektif yang selama ini diperagakan Sriwijaya FC, Suharto mengatakan jika selama ini timnya juga bermain kolektif dan terbukti timnya bisa menahan Sriwijaya FC di Medan pada putaran pertama ISL.

"Sejauh ini anak-anak bermain baik dan menunjukkan tren permainan positif dan ini menjadi modal bagi kami untuk menghadapi permainan SFC di kandang mereka," jelas Suharto, seprti yang dikutip dari Sriwijaya Post.

Sriwijaya FC Tutup Pintu Transfer Pemain

Tuesday, April 24, 2012

Dodi Reza Alex (Facebook)
Melalui Presiden Klub, Dodi Reza Alex Sriwijaya FC tidak kan melakukan perekrutan pemain lagi untuk putaran kedua Indonesia Super League (ISL). Menurut Dodi, skuad Sriwijaya FC yang ada saat ini sudah cukup untuk mengarungi kompetisi hingga akhir musim. Dengan ini Sriwijaya FC mau tidak harus memaksimalkan pemain yang ada saat ini untuk mengarungi ketatnya ISL.

"Kita tidak akan merekrut pemain lagi, mengingat tim yang ada saat ini sudah cukup bagus," ujar Dodi Reza seperti yang dilansir dari Sriwijaya Post.

Seperti yang dilansir dari Sriwijaya Post Dodi Reza menambahkan jika kualitas skuad Sriwijaya FC saat ini antara pemain cadangan dan pemain inti sama baiknya dan diharapkan pada musim ini Sriwijaya FC dapat meraih juara ISL. Dodi Reza mengatakan prestasi Sriwijaya FC saat ini cukup membanggakan apalagi Sriwijaya FC saat ini tidak lagi mempergunakan APBD untuk mendanai klub berjuluk Laskar Wong Kito tersebut.

Dengan ditutupnya pintu masuk untuk pemain baru, maka upaya Sriwijaya untuk mendatangkan pemain tengah asal Persebaya Surabaya versi PT Liga Indonesia, Cucu Hidayat, hampir dipastikan batal. Sebelumnya Cucu Hidayat dipersiapkan untuk menggantikan Syamsul Chaeruddin yang memilih hengkang ke PSM Makassar pada pertengahan musim.

Dilansir dari Sumatera Ekspres pelatih Sriwijaya FC,  Kas Hartadi menyebutkan jika Cucu Hidayat tidak dilepas oleh klubnya karena perannya yang begitu vital di Persebaya Divisi Utama PT Liga Indonesia. Batalnya perekrutan Cucu Hidayat tidak membuat Sriwijaya FC pusing untuk mencari Syamsul Chaeruddin. Kas Hartadi mengatakan jika tidak perlu dipaksakan jika tidak ada pemain yang mau bergabung dengan Sriwijaya FC pada putaran kedua ini. Apalagi rata-rata pemain terikat kontrak dan dipertahankan oleh klubnya masing-masing.

"Tak perlu dipaksakan. Kalau ada yang bagus dan mau bergabung dengan kami tak masalah," ujar pelatih asal Solo tersebut kepada Sumatera Ekspres.

Kas Hartadi menambahkan jika timnya saat ini sudah maksimal dan dalam performa terbaik, terbukti dalam tiga laga tandang bisa menyapu bersih 9 poin.  Menurut Kas Hartadi, ia tidak ingin mempunyai banyak pemain tetapi tidak bisa dimaksimalkan.

"Untuk apa banyak-banyak pemain pemain tetapi gak bisa dimaksimalkan. Lebih baik pemain sedikit, tetapi bisa lebih efektif," ujar Kas Hartadi sesuai yang dikutip dari Sumatera Ekspres.

Hajar Mitra Kukar, Sriwijaya FC Tancap Gas

Sunday, April 22, 2012

Hilton dan Kayamba (Sripo)
Sriwijaya FC menunjukkan kelasnya dan membuktikan diri sebagai calon kuat juara Indonesia Super league (ISL) 2011/2012 setelah menaklukkan tuan rumah Mitra Kukar FC di Stadion Aji Imbut Tenggarong (28/04). Bermain dengan kepercayaan diri yang tinggi, skuad asuhan Kas Hartadi menargetkan tiga poin dalam lawatan terakhir dalam tiga pertandingan tandang Sriwijaya FC. Dalam partai tandang sebelumnya Sriwijaya FC juga menaklukkan Deltras (13/04) dan Persisam (22/04), keduanya dengan skor 0-1.

Pada babak pertama Sriwijaya FC kehilangan determinasinya, sehingga permainan berjalan monoton dan tidak banyak tercipta peluang. Serangan Sriwijaya FC yang dibangun oleh Ponaryo Astaman dan Firman Utina masih terbentur oleh tembok kokoh pertahanan Persisam yang dikawal oleh Hamka Hamzah dan pemain anyar mereka, Gustafo Bahoken. Begitu juga upaya dari pemain sayap Sriwijaya FC, Hilton Moreira dan Muhammad Ridwan yang berkali-kali gagal memberikan umpan kepada Keith Jerome Gumbs yang berperan sebagai penyerang tunggal.

Pertandingan berjalan monoton menyebabkan pemain beberapa kali melakukan pelanggaran. Pada menit ke-26' Keith Jerome Gumbs mendapatkan kartu kuning karena dianggap melakukan pelanggaran berbahaya. Padahal terlihat Kayamba, demikian sapaan akrab Gumbs, tidak sengaja tersandung kaki Hamka Hamzah yang menyebabkan Hamka terjatuh.

Bermain monoton dan minim peluang, bukan berarti kedua tim tidak ada peluang sama sekali. Beberapa kali duet penyerang Mitra Kukar, Jajang Mulyana dan Kevin Oliveira mendapat peluang, begitu juga Sriwijaya FC mendapat peluang melalui tendangan Lim Joon Sik pada menit ke-27' yang masih melambung di atas gawang Mitra Kukar yang dijaga oleh Joice Sorongan. Mitra Kukar tidak tinggal diam, dua peluang dari kedua pemain sayapnya Lee Sang Min dan Arif Suyono cukup membahayakan gawang Sriwijaya FC yang dijaga oleh Ferry Rotinsulu. Pada akhir babak pertama, menit ke-42' Sriwijaya FC mendapat peluang emas untuk mencetak gol, namun tendangan keras Firman Utina masih tepat dipelukan Joice Sorongan.

Pada babak kedua, Sriwijaya FC langsung menggebrak dan melakukan tekanan kepada tuan rumah. Sebuah tendangan bebas dari Seftia Hadi pada menit ke-52' juga masih gagal, demikian juga tendangan bebas dari Hilton Moreira yang masih dapat diamankan oleh Joice.

Pada menit ke-72', pelatih Sriwijaya FC Kas Hartadi memasukkan Siswanto dan menarik keluar Muhammad Ridwan. Perubahan yang dilakukan Kas Hartadi langsung menghasilkan gol pada menit ke-73' melalui Hilton Moreira setelah memanfaatkan umpan Firman Utina yang gagal diamankan oleh Gustafo Bahoken.

Tersentak oleh gol Hilton Moreira, pelatih anyar Naga Mekes (Julukan Mitra Kukar), Steffan Harrson memasukkan Zulham Zamrun dan Saktiawan Sinaga untuk menggantikan Arif Suyono dan Jajang Mulyana. Frustasi tidak bisa menembus pertahanan Sriwijaya FC yang dijaga dua tembok kokoh, Thierry Gatuessy dan Michael Jamie Coyne, Mitra Kukar mulai melakukan tendangan jarak jauh yang ternyata masih melenceng dari sasaran.

Untuk mempertahankan keunggulan, Kas Hartadi memasukkan pemain bertahan Ahmad Jufriyanto untuk menggantikan Firman Utina pada menit ke-82'. Disisa waktu pemain Mitra Kukar terus membombardir gawang Ferry Rotinsulu melalui Nemanja Obric dan Ahmad Bustomi. Menit ke-87' pertandingan sempat dihentikan sementara karena ada gangguan teknis pada penerangan lapangan. Namun hingga peluit akhir dibunyikan, skor 0-1 untuk Sriwijaya FC tetap bertahan.

Dengan ini Sriwijaya FC berhasil menyapu bersih poin dalam pertandingan tandangnya dan kokoh di puncak klasemen ISL dengan poin 45 dari hasil 20 kali main. Sriwijaya FC akan kembali berlaga tanggal 28 April 2012 di Jakabaring menghadapi PSMS Medan dalam Derby Sumatera.

Bukti Militansi Supporter Sriwijaya FC

Friday, April 20, 2012

(Facebook)
Dalam tiga partai tandang Sriwijaya FC menghadapi Deltras Sidoarjo dan duo Kalimantan Timur, Persisam Samarinda dan Mitra Kukar FC, Sriwijaya FC tidak sendirian meladeni para tuan rumah tersebut.

Tiga kelompok supporter Sriwijaya FC, Sriwijaya Mania Sumsel (SMS), Sriwijaya Mandiri Supporter (Simanis), dan Singa Mania bahu membahu memberikan dukungan kepada tim Laskar Wong Kito (Julukan Sriwijaya FC) dengan cara mengirimkan perwakilannya untuk menemani Sriwijaya FC. Dimulai dari partai tandang melawan tuan rumah Deltras Sidoarjo (13/04), kemarin SMS dan Singa Mania mengirimkan utusannya dari Palembang untuk mendukung langsung Sriwijaya FC ke Sidoarjo.

Selanjutnya laga tandang melawan Persisam Samarinda (18/04), kemarin Singa Mania, SMS, dan Simanis bahu membahu memberikan dukungan kepada Sriwijaya FC langsung ke Samarinda. Dan partai terakhir Sriwijaya FC dalam tiga lawatan tandangnya akan bertamu ke Stadion Aji Imbut Tenggarong menghadapi tuan rumah Mitra Kukar FC, tentu Sriwijaya FC tidak akan sendirian juga karena para supporter yang mendukung Sriwijaya FC ke Samarinda akan kembali datang ke memberikan dukungan langsung ke Stadion Aji Imbut.

Jarak yang jauh melintasi lautan, pengorbanan waktu dan dana bukan lah masalah bagi tiga kelompok supporter Sriwijaya FC tersebut. Dilansir dari Sriwijaya Post, para ketua supporter mengakui jika tur ke Kalimantan merupakan hal yang pertama kali dan sebuah pemecahan rekor karena belum sekalipun para supporter Sriwijaya FC tur ke Kalimantan sejak Sriwijaya FC didirikan tujuh tahun lalu. Jarak yang jauh dan biaya yang besar menjadi pertimbangan bagi para supporter.

Namun kini rekor tersebut telah dipecahkan oleh beberapa orang supporter Singa Mania (Areif, Ujang, dan Sansan), kemudian Simanis mengirimkan Erlan, dan SMS mengirimkan Eko dan Andra untuk mendukung langsung Sriwijaya FC di Kalimantan. Diharapkan dengan dukungan langsung para supporter yang telah berkorban jauh datang dari Palembang dapat menjadi motivasi para pemain Sriwijaya FC untuk meraih kemenangan. Dan terbukti dua dari tiga partai tandang yang telah dijalani Sriwijaya FC berhasil menyapu bersih 6 poin.

Hantam Persisam, Sriwijaya FC Kudeta Persipura

Wednesday, April 18, 2012

Logo Sriwijaya FC (Internet)
Sriwijaya FC secara mengejutkan kembali meraih poin penuh dalam lawatannya ke kandang Persisam Samarinda di Stadion Segiri Samarinda, Rabu (18/04) sore. Sriwijaya FC berhasil membungkam Persisam dihadapan pendukung tuan rumah dengan skor 0-1 melalui gol yang dicetak oleh striker muda Risky Nopriansyah pada menit ke-59'. Dengan poin penuh dari kandang Persisam, Sriwijaya FC kembali ke puncak klasemen sementara Indonesia Super League (ISL) dan mengkudeta Persipura Jayapura.

Sejak peluit tanda pertandingan dimulai dibunyikan oleh wasit, tuan rumah langsung mengambil inisiatif serangan. Pada menit ke-6', tuan rumah mendapat peluang untuk mencetak gol melalui pemain anyar asal Korea Selatan, Kim Do Chang namun tendangannya masih melambung di atas mistar gawang Sriwijaya FC yang dijaga oleh Ferry Rotinsulu. Persisam terus menyerang, bahkan pada menit ke-13' peluang kembali didapat oleh tuan rumah melalui Akbar Rasyid namun masih melenceng di sisi kanan gawang Ferry.

Waspada Kebangkitan Persisam

Tuesday, April 17, 2012

(Alex Putra)
Walaupun bermain di kandang lawan, pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi akan tetap mengusung permainan menyerang yang merupakan karakter dan ciri khas Sriwijaya FC ketika meladeni tuan rumah Persisam Samarinda, besok (18/04) di Stadion Segiri Samarinda. Menurut Kas Hartadi, Sriwijaya FC akan bermain seperti pertandingan-pertandingan yang sebelumnya.

"Kami bermain normal seperti biasa kami lakukan dipertandingan sebelumnya. Memang kami berstatus tim tamu, namun itu tak lantas kami bermain bertahan," ujar Kas Hartadi seperti yang dikutip dari Sumatera Ekspres.

Meski bermain menyerang, Kas Hartadi juga menyimpang kekhawatiran karena bermain menyerang tentu akan berpotensi besar kebobolan. Namun Kas Hartadi tetap yakin dengan kemampuan anak asuhnya. Selain itu Kas Hartadi juga sudah mengantisipasi dengan pertahanan yang kokoh. Rencananya Kas Hartadi akan menurunkan duet anyar pemain belakang, Thierry Gatuessy dan Michael Jamie Coyne. Diharapkan keduanya dapat menjadi tembok kokoh untuk mengantisipasi serangan tuan rumah yang akan dikomandoi oleh Jerry Boima Karpeh.

Kondisi Persisam yang pada laga terakhirnya ditahan imbang tim papan bawah, Persiram Raja Ampat bukan jaminan bagi Sriwijaya FC dapat memetik poin dengan mudah di depan Pusa Mania (Supporter Persisam). Justru Sriwijaya FC harus waspada, karena bisa saja laga besok merupakan laga kebangkitan Persisam, apalagi Persisam banyak dihuni pemain berkualitas.

"Pasti mereka tak ingin kembali mendapat hasil yang sama saat lawan Persiram. Otomatis mereka pasti menggebu-gebu. Dan itu akan menguntungkan kami. Lantaran mereka bermain over," ujar Kas Hartadi kepada Sumatera Ekspres

Dilain pihak Persisam sudah mulai melupakan hasil buruk yang mereka terima saat ditahan imbang oleh Persiram Raja Ampat di kandang sendiri. Skuad besutan Hendri Susilo tersebut berambisi untuk merebut poin penuh saat menjamu Persisam untuk memperbaiki posisi diklasemen sementara ISL.

"Hasil imbang melawan Persiram merupakan hal yang sulit bagi kami. Namun kami sudah melupakan itu. Saya dan pemain mencoba bangkit untuk menatap laga selanjutnya. Kami tidak mau hasil itu terulang lagi ketika lawan Sriwijaya nanti," ujar Pelatih Persisam, Hendri Susilo kepada Sumatera Ekspres.

Sriwijaya FC Harus Sabar!

Monday, April 16, 2012

Logo Sriwijaya FC (Internet)
Absennya pemain depan sekaligus top skor sementara Indonesia Super League (ISL), Keith Jerome Gumbs sedikit banyak akan berpengaruh terhadap kekuatan Sriwijaya FC. Sebagai pengganti Gumbs, pelatih Sriwijaya FC Kas Hartadi telah menyiapkan Risky Nopriansyah sebagai juru gedor Sriwijaya FC. Menurut Kas Hartadi beberapa kali Risky mengambil peran menggantikan Gumbs dan dapat bermain dengan baik.

Seperti yang dilansir dari Sripoku.com Kas Hartadi akan memainkan pola 4-3-2-1 saat menghadapi tuan rumah Persisam Samarinda (18/04) mendatang. Risky Nopriansyah rencananya akan ditempatkan sendirian di depan dan didukung oleh para pemain tengah yang dalam kondisi bugar dan siap dimainkan.

Kehilangan Gumbs sempat membuat khawatir Kas Hartadi lini depan klub berjuluk Laskar Wong Kito ini akan tumpul, namun Kas Hartadi berharap dan yakin kepada determinasi lini belakang yang dimilikinya akan menutupi kekurangan kekuatan dilini depan. Terbebasnya Thierry Gatuessy dan Ahmad Jufriyanto dari skorsing akumulasi kartu kuning semakin membuat pelatih kelahiran Solo tersebut percaya diri dengan kekuatan lini belakang timnya.

Namun, Kas Hartadi mengingatkan agar anak asuhnya tetap sabar dan jangan terpancing emosi karena dapat merusak permainan tim. Kas Hartadi mencontohkan ketika melawan Mitra Kukar FC beberapa waktu lalu Thierry seperti tidak sabar dalam membantu kerja lini depan dan akhirnya berakibat fatal kebobolan lewat serangan balik.

"Syaratnya, pemain jangan sampai terpancing emosi, karena jika sudah terpancing emosi akan merusak permaina," ujar Kas Hartadi seperti yang dikutip dari Sripoku.com.

Senada dengan Kas Hartadi, Direktur Teknik dan SDM PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Hendri Zainuddin juga mengatakan jika para pemain jangan tinggi hati dalam bermain dan waspada. Hendri menilai sekarang Sriwijaya FC berbeda dengan dulu, para pemain depan Sriwijaya FC juga produktif dalam mencetak gol.

"Tetapi jangan meremehkan lawan dan bermain serius seperti ketika melawan Deltras," ujar Hendri kepada Sripoku.com.

Libas Deltras, Sriwijaya FC Kokoh Di Puncak

Friday, April 13, 2012

Hilton Moreira (Palembang Ekspres)
Sriwijaya FC berhasil memperpanjang tren positifnya setelah mengandaskan  perlawanan tuan rumah Deltras Sidoarjo dengan skor tipis 0-1 melalui gol yang dicetak oleh pemain depan asal Brasil Hilton Moreira.

Permainan kedua klub berlangsung monoton sejak awal pertandingan. Tercatat hanya satu peluang emas dari Sriwijaya FC melalui Hilton Moreira yang tercipta pada babak pertama. Sriwijaya FC yang datang ke Sidoarjo dengan misi memetik poin penuh terus menekan pertahanan Deltras yang dikomandoi oleh Mijo Dadic dan Purwaka Yudhi. Namun usaha anak asuh Kas Hartadi masih belum berhasil. Demikian juga serangan Deltras yang dimotori pemain anyar James Koko Lomel dan Sean Dean Rooney, namun usaha Deltras juga masih patah di lini tengah Sriwijaya FC akibat kesalahan elementer pemain Deltras sendiri dan tangguhnya Ponaryo Astaman dan Lim Joon Sik.

Cuaca yang cukup panas turut berperan dalam permainan kedua tim. Para pemain kedua tim terlihat kedodoran staminanya sehingga kerap melakukan kesalahan sendiri. Hingga peluit akhir babak pertama berbunyi skor tetap 0-0.

Pada awal babak kedua Sriwijaya FC langsung menekan tuan rumah Deltras dan terbukti pada menit 55' umpan matang dari Firman Utina kepada Keith Jerome Gumbs hampir saja berbuah gol jika saja tendangan Gumbs tidak membentur tiang gawang Deltras yang dijaga oleh Wahyudi.

Menit 62' pergantian penjaga gawang dilakukan oleh Kas Hartadi dengan memasukkan Rifky Mokodompit setelah Ferry Rotinsulu mengalami masalah pada lututnya. Belum puas dengan kinerja anak asuhnya, Kas Hartadi memasukkan Risky Nopriansyah pada menit 68' untuk menggantikan Firman Utina. Baru beberapa menit berada di lapangan, Risky nyaris membobol gawang Wahyudi jika saja sundulannya tidak melenceng.

Menit 77' Siswanto masuk menggantikan Muhammad Ridwan. Masuknya Siswanto menambah daya dobrak Sriwijaya FC. Dan akhirnya gol yang di tunggu publik Sriwijaya FC tercipta pada menit 83' setelah Hilton Moreira memanfaatkan sekelimit di depan gawang Deltras. Pada menit 88' Deltras memperoleh hadiah penalti dari wasit setelah M. Fakhrudin dianggap oleh wasit dijatuhkan oleh Mahyadi Panggabean. Namun berkat insting dari Rifky Mokodompit, tendangan Fakhrudin dapat ditepis. Hingga peluit akhir dibunyikan skor tetap 0-1 untuk Sriwijaya FC. Dengan ini Sriwijaya FC kokoh di puncak klasemen sementara ISL dengan 39 poin, diikuti Persipura dengan poin 39.

Pada pertandingan ini empat pemain Sriwijaya FC menerima kartu kuning, yaitu Nova Arianto (42'), Risky Nopriansyah (77'), Mahyadi Panggabean (88'), dan Keith Jerome Gumbs (90'). Dengan kartu kuning yang diterimanya pada pertandingan tadi, Nova dan Gumbs harus absen saat Sriwijaya FC bertamu ke Persisam Samarinda (18/04).

Sriwijaya FC Tidak Sendirian Ladeni Deltras

Thursday, April 12, 2012

Eddy Ismail (Dokumen Pribadi)
Sriwijaya FC dipastikan tidak sendirian saat meladeni tuan rumah Deltras Sidoarjo (13/04) mendatang. Ketua Umum Bela Armada Sriwijaya FC (Beladas) Korwil Sriwijaya Mania SUmsel (SMS), Eddy Ismail mengatakan jika SMS mengirimkan anggotanya untuk mendampingi Sriwijaya FC dalam pertandingan perdana Sriwijaya FC diputaran kedua Indonesia Super League (ISL). Menurut Eddy Ismail, diharapkan dengan adanya dukungan langsung dari supporter, Sriwijaya FC dapat bermain maksimal dan meraih poin penuh walaupun bermain di kandang lawan.

"Kami mengirim 7 anggota dari Palembang dan 4 orang dari Korda di Jawa. Diharapkan Sriwijaya FC dapat meraih tiga poin," ucap Eddy Ismail.

Perwakilan Beladas Korwil SMS berangkat menuju Sidoarjo dengan menggunakan kereta api, atau yang biasa disebut kalangan supporter dengan sebutan "ngeteng".

Absennya dua pilar lini belakang Sriwijaya FC, Ahmad Jufriyanto dan Thierry Gatuessy karena skorsing akumulasi kartu kuning menurut Eddy sedikit banyak akan mempengaruhi kekuatan lini belakang Sriwijaya FC. Namun, dengan datangnya pemain anyar asal Australia, Michael Jamie Coyne yang berposisi sebagai pemain belakang akan menutupi absennya Ahmad Jufriyanto dan Thierry.

"Jamie Coyne akan menutupi kekurangan lini belakang Sriwijaya FC dan menjadi pengganti yang sepadan bagi Jufe dan Thierry," sebut Eddy.

Selain Beladas SMS, kelompok supporter Sriwijaya FC lainnya Singa Mania juga mengirimkan lima orang perwakilannya untuk mendukung langsung Sriwijaya FC ke Kota Sidoarjo. Demikian yang kami lansir dari akun twitter Singa Mania (@SingaManiaSFC).

Hadirnya kelompok supporter Sriwijaya FC, Beladas dan Singa Mania selain menjadi motivasi bagi para pemain Sriwijaya FC untuk menuntaskan misi tiga poin, hadirnya supporter Sriwijaya FC ke Stadion Gelora Delta Sidoarjo (kandang Deltras-red) juga sebagai sarana silaturahmi kepada Delta Mania (kelompok supporter Deltras) karena selama ini silaturahmi antara supporter Sriwijaya FC dan Deltras sudah lama terjalin baik. Contohnya ketika Sriwijaya FC bermain di Sidoarjo ketika Semifinal Piala Indonesia 2010, pihak supporter Deltras menjamu supporter Sriwijaya FC, begitu juga ketika Deltras bermain di Palembang, supporter Sriwijaya FC juga menjamu Delta Mania.

Kesempatan Rully dan Huda

Wednesday, April 11, 2012


Logo Sriwijaya FC (Internet)
Krisis pemain yang melanda Sriwijaya FC membuat jajaran pelatih Sriwijaya FC memutuskan untuk membawa dua pemain magang Sriwijaya FC, Khoirul Huda dan Rully Saputra. Keduanya adalah pemain magang Sriwijaya FC yang didapat ketika Sriwijaya FC mengikuti turnamen Babel Cup saat pra musim. Dengan dibawanya kedua pemain magang tersebut diharapkan dapat menambah amunisi Sriwijaya FC dalam melakoni tiga laga away Sriwijaya FC. Tentu ini menjadi kesempatan bagi keduanya untuk membuktikan kualitas mereka dan membuktikan jika mereka memang layak memperkuat Sriwijaya FC.

Khoirul Huda dan Rully Saputra bisa dimainkan sebagai pemain tengah maupun pemain belakang. Saat Babel Cup kedua pemain yang baru berusia 21 tahun ini cukup merepotkan pemain Sriwijaya FC, bahkan Rully Saputra mencetak satu gol ke gawang Sriwijaya FC yang saat itu dijaga oleh Andi Irawan.

Meski berstatuskan pemain magang, keduanya bisa diturunkan dalam pertandingan Sriwijaya FC karena telah didaftarkan ke PT Liga Indonesia. Bahkan kedua pemain tersebut beserta pemain magang lainnya, seperti Tri Hamdani Goentara, Darwin, dan Risky Dwi Ramadhana digaji bulanan. Dan jika kemampuan mereka terus meningkat tidak menutup kemungkinan  mereka menjadi pemain reguler di Sriwijaya FC.

Masuknya Rully dan Huda diharapkan dapat menambah amunisi Sriwijaya FC ditengah krisis pemain yang melanda Sriwijaya FC. Seperti yang diketahui Rully dan Huda merupakan eks pemain Bintang Babel FC saat turnamen Babel Cup saat pra musim beberapa waktu lalu. Bahkan Huda sempat dipinjamkan ke PS Bangka saat putaran pertama lalu, namun karena krisis pemain membuat manajemen Sriwijaya FC memanggil pulang Huda.

Menanggapi diikut sertakannya Huda dan Rully dalam tiga lawatan tandang Sriwijaya FC ke Deltras, Persisam dan Mitra Kukar pelatih Sriwijaya FC Kas Hartadi mengatakan jika Huda dan Rully sengaja dibawa karena tenaga mereka dibutuhkan, selain itu perkembangan pesat mereka dalam latihan juga menjadi pertimbangan tim pelatih Sriwjaya FC. Walaupun nanti keduanya belum tentu dimainkan, paling tidak dengan dibawanya keduanya dalam tiga lawatan tandang Sriwijaya FC menjadi penghargaan atas kerja keras mereka selama ini.

"Mereka berdua memang sengaja kami bawa karena memang saya lihat keduanya sudah siap. Selain itu tenaga keduanya memang kami butuhkan mengingat mereka mengalami perkembangan pesat dalam latihan dan layak diberikan kesempatan," jelas Kas Hartadi kepada Seputar Indonesia.

Dilain pihak, Dirtek dan SDM PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Hendri Zainuddin menjanjikan jika para pemain magang di Sriwjaya FC untuk naik pangkat menjadi pemain reguler di Sriwijaya FC. Selain itu Hendri mengungkapkan jika para pemain yang ada di Sriwijaya FC memang layak untuk memperkuat Sriwijaya FC.

"Tinggal bagaimana penilaian dari jajaran pelatih, kalau mereka memang bagus dan memang siap masuk ke dalam tim reguler, kenapa tidak. Apalagi kedua pemain tersbut (Rully dan Huda)  masih muda dan memiliki prospek yang masih panjang," ujar Hendri seperti yang dikutip dari Seputar Indonesia.

Sriwijaya FC Siap Hadapi Deltras

Tuesday, April 10, 2012

Kas Hartadi (Palembang Ekspres)
Tim Sriwijaya FC telah tiba di Kota Surabaya pada pukul 13:00 WIB tadi (10/04) untuk menghadapi tuan rumah Deltras Sidoarjo pada (13/04) mendatang di Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Sriwijaya FC sendiri membawa 20 pemain untuk lawatan dalam tiga partai tandang melawan Deltras (13/04), Persisam Samarinda (18/04), dan Mitra Kukar FC (22/04). Dua puluh pemain yang dibawa adalah Ferry Rotinsulu, Andi Irawan, Rifky Mokodompit, Ahmad Jufriyanto, Thierry Gatuessy, Nova Arianto, Mahyadi Panggabean, Supardi Nasir, Seftia Hadi, Ponaryo Astaman, Firman Utina, Rully Saputra, Khoerul Huda, Keith Jerome Gumbs, Risky Nopriansyah, Hilton Moreira, Muhammad Ridwan, Siswanto, Lim Joon Sik, dan pemain anyar Michael Jamie Coyne.

Hendri Zainuddin: Kami Tidak Hubungi Tibo!

Friday, April 6, 2012

Hendri Zainuddin (Facebook)
Spekulasi mengenai gonjang-ganjing kepindahan Titus Bonai ke Sriwijaya FC akhirnya berakhir mentah. Melalui akun facebook pribadinya, Direktur Teknik dan SDM PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Hendri Zainuddin menegaskan jika pihak Sriwijaya FC tidak pernah menghubungi Titus Bonai untuk memperkuat Sriwijaya FC pada putaran kedua ISL.

"Kami tegaskan Sriwijaya FC tidak pernah menghubungi Tibo", tulis Hendri di akun facebooknya.

Sriwijaya FC Dekati Tibo dan Padwa?

Thursday, April 5, 2012

Hendri Zainuddin (Palpres)
Setelah mendatangkan pemain belakang asal Australia, Michael Jamie Coyne. Kini manajemen Sriwijaya FC dikabarkan sedang mendekati duo pemain asal Papua, Titus Bonai dan Imanuel Padwa. Kedua pemain Persipura Jayapura tersebut dikabarkan keluar dari Persipura dan akan memperkuat klub luar Papua.

Sesuai yang dilansir dari berita Kompas.com, Titus Bonai dan Imanuel Padwa keluar dari Persipura. Sedangkan ketika dimintai keterangannya, pelatih Persipura Jackson F. Tiago membenarkan kabar keluarnya Titus Bonai dan Imanuel Padwa dari skuad "Mutiara Hitam", julukan Persipura. Jackson juga mengaku belum berkomunikasi dengan Titus Bonai dan Imanuel Padwa mengenai alasan keduanya keluar dari Persipura. Namun, menurut Jackson ia mengetahui jika kedua pemain tersebut akan memperkuat klub dari luar Papua.

Welcome da Sriwijaya FC Jamie Coyne

Tuesday, April 3, 2012

Jamie Coyne (twitter.com/alex_putra)
Setelah sempat terjadi tarik ulur dan ketidak jelasan siapa pemain yang akan direkrut pada putaran kedua Indonesia Super League (ISL), Sriwijaya FC akhirnya secara resmi mengumumkan telah deal dengan Michael Jamie Coyne, pemain belakang berkewarganegaraan Australia. Jamie Coyne sudah didaftarkan oleh manajemen Sriwijaya FC ke PT Liga Indonesia dan sudah bisa dimainkan saat Sriwijaya FC meladeni tuan rumah Deltras Sidoarjo (13/04) mendatang.

Tarik Ulur Transfer Pemain

Sunday, April 1, 2012

Lee Kwang Jae (twitter.com/InfoSriwijayaFC)
Dilepasnya 5 pemain Sriwijaya FC beberapa waktu lalu, membuat tim pelatih dan manajemen Sriwijaya FC harus mencari pengganti kelima pemain tersebut. Lini belakang dan lini depan menjadi lini yang mendapat perhatian khusus setelah dilepasnya pemain belakang Markus Bahtiar. Sedangkan lini depan walaupun tampil produktif pada putaran pertama, namun perlu tambahan pemain karena saat ini hanya tersisa nama Hilton Moreira, Keith Jerome Gumbs, Risky Nopriansyah, dan dua striker muda Risky Dwi Ramadhana dan Khoirul Huda.
 

© 2014 INFO SRIWIJAYA FC - All Rights Reserved | Supported by : Blogger | Presented by : Info Sriwijaya FC | Desain by : Andrean Wahyu Effendy