Transfer: Dari Ambrizal Hingga Lee Kwan Jee

Wednesday, March 28, 2012

Ambrizal (Internet)
Kabar mengejutkan datang dari manajemen Sriwijaya FC, setelah dalam beberapa hari terakhir beberapa nama seperti Kenji Adachihara, Shohei Matsunaga, dan Jerry Boima Karpeh menjadi daftar puncak calon pemain Sriwijaya FC yang akan direkrut pada putaran kedua Indonesia Super League (ISL), kini muncul nama Lee Kwan Jee yang disebutkan oleh Direktur Teknik dan SDM PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Hendri Zainuddin sebagai pemain Sriwijaya FC pada putaran ISL nanti.

Misteriusnya Transfer Pemain Sriwijaya FC

Monday, March 26, 2012

Logo Sriwijaya FC (Internet)
Manajemen Sriwijaya FC (SFC) masih tutup mulut mengenai pemain depan asing Asia yang dikabarkan sudah deal dengan SFC. Alasan manajemen SFC belum ingin memberikan identitas pemain baru tersebut karena manajemen belajar dari pengalaman transfer musim lalu. Diantaranya kasus Muhammad Ridhuan dan Noh Alamsyah musim lalu yang padahal sudah diberikan uang kontrak bahkan sudah berada di Palembang, ternyata gagal berbaju SFC.

Catatan ( 3 ): Perdamaian Itu Akhirnya Datang

Sunday, March 25, 2012

Bedulur
Singa - Beladas (Alex Putra)
Cikal bakal dari seluruh supporter Sriwijaya FC saat ini adalah Sriwijaya Mania (S-Man) yang berdiri pada tahun 2005, karena ada perbedaan pendapat, S-Man yang saat itu dipimpin oleh Masyhiril pecah menjadi dua. Terbentuklah kelompok supporter baru yang didirikan oleh 8 orang dan diberi nama Sriwijaya Ngamuk atau yang saat ini kita kenal dengan nama Singa Mania. Perpecahan dikubu supporter Sriwijaya FC tidak berhenti, setelah muncul Singa Mania muncullah Sriwijaya Mania Sumsel (SMS) pada tahun 2007 yang juga hasil perpecahan dari Sriwijaya Mania. Sriwijaya Mania Sumsel muncul setelah terjadi perpecahan suara dalam pengurus S-Man.

Namun lambat laun karena sering terjadi perpecahan, S-Man menghilang dari dunia supporter Sriwijaya FC dan tersisalah Singa Mania dan SMS. Hingga akhirnya muncullah Sriwijaya Mandiri Supporter (Simanis) yang merupakan perpecahan dari Singa Mania. Saat ini SMS dipimpin oleh Eddy Ismail, Simanis dipimpin oleh Qusoy, dan Singa Mania dipimpin oleh Deddy Pranata.

Berawal dari banyaknya masyarakat yang menginginkan penyatuan kelompok suporter Sriwijaya FC menjadi satu, seperti Viking dan Bomber (Bobotoh Maung Bersatu) di Bandung yang menyatu dan membiru di stadion menjadi “BOBOTOH”, yang dalam bahasa Indonesia berarti “Keluarga Besar”, YSS (Yayasan Suporter Surabaya) yang membawahi ribuan Bonek, Jak Mania yang mengorens di Jakarta, Aremania yang membiru di Kota Malang, dan Pasoepati (Pasoekan Suporter Solo Sejati) yang memerah di Solo. Suatu keinginan yang sama dengan Sriwijaya Mania Sumsel, cita-cita yang sejak lama didambakan, bersatu, bernyanyi bersama, dan menguningkan Stadion Jakabaring saat mendukung tim kesayangan Sriwijaya FC berlaga. Layaknya suporter besar seperti Jak Mania, YSS, Aremania dan sebagainya.

Mendengar opini dari publik sepakbola Sumsel, manajemen Sriwijaya FC pada musim kompetisi ISL 2010/2011 membuat wacana penggabungan kelompok suporter Sriwijaya FC ke dalam suatu wadah yang awalnya diberi nama Gangster (Gabungan Suporter Sriwijaya). Dalam hal ini mantan Manajer Sriwijaya FC pada saat merebut Double Winners, yang juga Ketua Pengda PSSI Sumsel, H. MC. Bariyadi, sangat ingin sekali kelompok suporter Sriwijaya FC bersatu. Oleh karena itu beliau berembuk dengan para ketua kelompok Sriwijaya FC pada saat itu, Eddy Ismail dari Sriwijaya Mania Sumsel, Qusoy dari Sriwijaya Mandiri Suporter, dan Deddy Pranata dari Singa Mania mengenai penggabungan suporter Sriwijaya FC kedalam suatu wadah.

Dalam perjalanannya menuju penyatuan H. MC. Bariyadi setuju menggelontorkan dana segar sebesar 1 Miliar rupiah untuk menebus tender tiket yang saat itu dipegang oleh CV Yulimas. Maksud H. MC. Bariyadi, setelah tender tiket ditebus dan diambil alih, suporterlah yang mengelola tiket dan keuntungan dari tiket tersebut dibagi tiga untuk para kelompok suporter. H. MC. Bariyadi berharap para suporter bisa mandiri, sehingga tidak perlu meminta kemana-mana dana, seperti untuk tur, penyewaan sekretariat dan sebagainya.

Sebelum ditebus tender tiket tersebut, H. MC.  Bariyadi menginginkan kelompok suporter mempunyai badan hukum, sehingga uang 1 Miliar yang ia gelontorkan ada yang bertanggung jawab jika uang tersebut “hilang”. Ketika H. MC. Bariyadi, Eddy Ismail (Ketum Sriwijaya Mania Sumsel), Qusoy (Ketum Simanis), Augie Bunyamin (Direktur Keuangan Sriwijaya FC) telah siap untuk membentuk badan hukum/yayasan kelompok suporter Sriwijaya FC ke notaris, beredar kabar dimedia massa jika salah satu kelompok suporter Sriwijaya FC menyatakan tidak jadi bergabung menjadi satu. Padahal sebelumnya dimedia massa ketiga pihak sudah deal untuk bersatu dan telah banyak usulan nama untuk Yayasan Suporter tersebut. Gagallah usaha dari H. MC. Bariyadi untuk menyatukan suporter Sriwijaya FC. Kegagalan seperti yang dinyatakan di atas tidaklah membuat kelompok suporter Sriwijaya FC, S-Man Sumsel dan Simanis patah arang untuk bersatu.

Setelah melewati masa-masa sulit, akhirnya terbentuklah suatu wadah suporter Sriwijaya FC yang atas usul salah satu rekan media, diberi nama Beladas (Bela Armada Sriwijaya). Beladas juga merupakan bahasa daerah yang berarti bersenang-senang. Diharapkan, para suporter Sriwijaya FC dapat bersatu dan bersenang-senang dalam satu wadah kekeluargaan saat mendukung tim Sriwijaya FC. Setelah S-Man Sumsel dan Simanis bergabung, diangkatlah Augie Bunyamin sebagai ketua harian dari Beladas. Dan akhirnya mau tidak mau S-Man Sumsel dan Simanis “ turun pangkat” menjadi Kordinator Wilayah dan para Korwil harus “turun pangkat” juga menjadi Sub Korwil.

Bergabungnya SMS dan Simanis menjadi Beladas ternyata tidak membuat perdamaian antar supporter semakin erat. Yang terjadi malah sering terjadi bentrokan berdarah antar supporter yang membuat penonton umum menjadi was-was untuk datang menonton langsung. Puncaknya pada putaran pertama ISL 2011/2012 sempat terjadi bentrokan berdarah yang berakibat korban jiwa dari supporter yang berseteru.

Dari sinilah kisah kelam berakhir, gerah wilayahnya sering terjadi bentrokan Kapolresta Palembang, Kombes (Pol) Sabaruddin Ginting mempertemukan ketiga petinggi supporter Sriwijaya FC (Singa Mania, SMS, dan Simanis) untuk mendamaikan supporter Sriwijaya FC. Kapolresta Palembang juga memberikan peringatan keras dan ancaman akan mencabut izin bertanding Sriwijaya FC di Palembang.

Puncaknya perdamaian yang selama ini diimpikan oleh supporter Sriwijaya FC terjadi pada tanggal 17 Maret 2012 saat Sriwijaya FC bertanding melawan Persiram Raja Ampat dipertandingan terakhir Sriwijaya FC diputaran pertama ISL 2011/2012. Diawali dengan kelilingnya para petinggi supporter Sriwijaya FC untuk memberikan salam perdamaian, kemudian dirigen Beladas, Qusoy yang naik ke tribun utara Singa Mania untuk memberikan salam perdamaian. Hingga akhirnya saat usai pertandingan ribuan Singa Mania berhamburan ke tribun timur untuk memberikan salam perdamaian kepada Beladas dan saling bersahutan menyanyikan yel-yel perdamaian. Begitu mengharukan ketika pertikaian yang selama ini begitu kental berubah menjadi pekik perdamaian.

Kuning hijau sama saja..
Sama-sama dukung... Dukung Sriwijaya...

Disini Beladas.. di sana Singa..
Dimana-mana kita sodara..

Disini Singa.. disana Beladas..
Dimana-mana kita sodara..

Catatan ( 2 ): Beberapa Masalah Sriwijaya FC di Putaran 1

Saturday, March 24, 2012

Logo Sriwijaya FC (Internet)
Sriwijaya FC pada ISL 2011/2012 mengalami beberapa masalah yang cukup menyedot perhatian publik. Dimulai dari gonjang-ganjing mengenai kompetisi yang akan diikuti oleh Sriwijaya FC hingga ancaman deportasi kepada top skor Sriwijaya FC, Keith Jerome Gumbs.

Awalnya instruksi dari Dewan Pembina Sriwijaya FC, Alex Noerdin yang juga Gubernur Sumatera Selatan mengintruksikan kepada manajemen Sriwijaya FC agar mengikuti kompetisi resmi PSSI, dalam hal ini Indonesia Premier League (IPL).

Catatan ( 1 ): Fakta Menarik Sriwijaya FC di Putaran I

Tuesday, March 20, 2012

Fakta Menarik dan Statistik Sriwijaya FC di Putaran Pertama ISL:
  1. Dalam 17 kali bermain, Sriwijaya FC menang 11 kali, seri 3 kali, dan 3 kali kalah. Diantaranya adalah 9 kali menang di kandang, 2 kali menang di tandang, 3 kali seri di tandang, dan 3 kali kalah di tandang.
  2. Selama 17 kali laga, Sriwijaya FC memasukkan 39 gol dan kemasukkan 16 gol. Sebanyak 26 gol diantaranya dicetak duet Kayamba dan Hilton.
  3. Dalam rataan Sriwijaya FC rata-rata memasukkan 2,2 gol dan kemasukkan 0,94 gol per pertandingan.
  4. Dalam 17 laga, Sriwijaya FC hanya empat pertandingan tidak kebobolan. Yaitu saat melawan Gresik United (3-0), Persidafon (5-0), PSMS Medan (0-0), dan Persiram (1-0).
  5. Dalam laga kandang Sriwijaya FC pada putaran pertama ISL, mencetak 28 gol dan kebobolan 8 gol dari 9 pertandingan. Dengan rataan memasukkan 3,11 gol dan 0,88 gol per partai kandang.

Bongkar Pasang Pemain Sriwijaya FC

Monday, March 19, 2012

Bahtiar (Palembang Ekspres)
Melalui website pribadinya Direktur Teknik dan SDM PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Hendri Zainuddin menumumkan hasil rapat evaluasi menajemen dan tim pelatih Sriwijaya FC pada 18 Maret 2012. Hasilnya adalah lima pemain Sriwijaya FC resmi dilepas oleh manajemen Sriwijaya FC. Mereka adalah Rahmat "Phoci" Rivai, Ilham Jaya Kusuma, Jeki Arisandi, Muhammad Markus Bahtiar dan Rendy Siregar.

Menurut Presiden Sriwijaya FC, Dodi Reza Alex pengumuman pemain yang dilepas dilakukan secepatnya agar para pemain yang dilepas dapat segera mencari klub baru ketika jendela bursa transfer dibuka. Ditambahkan oleh Dodi, jika evaluasi yang dilakukan bertujuan untuk mencapai target empat besar Indonesia Super League (ISL). Dengan dilepasnya kelima pemain tersebut, maka Sriwijaya FC akan segera bergerak mencari pengganti lima pemain yang dilepas. Sejauh ini Sriwijaya FC membutuhkan satu pemain depan dan satu pemain belakang.

Perdamaian Untuk Sekarang dan Selamanya

Perdamaian  (Sumatera Ekspres)
Setelah menutup putaran pertama Indonesia Super League (ISL) dengan kemenangan setelah mengalahkan Persiram Raja Ampat dengan skor 1-0 dan mempertahankan 100% kemenangan kandang, kebahagian publik Sriwijaya FC bertambah setelah akhirnya perdamaian antar supporter yang selama ini diimpikan akhirnay terwujud kembali setelah tiga kelompok supporter Sriwijaya FC, Sriwijaya Mania Sumsel (SMS), Sriwijaya Optimis Mandiri (Simanis), dan Singa Mania melakukan ikrar perdamaian di depan publik Sriwijaya FC sebelum dan sesudah pertandingan Sriwijaya FC vs Persiram (17/03).

Perdamaian antara supporter Sriwijaya FC difasilitasi oleh pihak Kepolisian dari Polresta Palembang. Setelah terjadi perdebatan alot dan diskusi akhirnya ketiga kelompok supporter dengan berbesar hati berdamai demi Sriwijaya FC, karena Kapolresta Palembang Kombes (Pol) Sabaruddin Ginting memberikan peringatan keras dan mengancam tidak memberikan izin pertandingan kepada Sriwijaya FC.

Kemenangan untuk Kesempurnaan Kandang

Logo ISL (www.ligaindonesia.co.id)
Sriwijaya FC berhasil mempertahankan rekor selalu menang di kandang setelah mengandaskan perlawanan tim tamu Persiram Raja Ampat di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (17/03) dengan skor 1-0 melalui gol semata wayang yang diciptakan oleh striker Hilton Moreira setelah memanfaatkan umpan silang dari Supardi.

Pertandingan berlangsung dengan tempo sedang, banyak peluang yang tercipta, namun masalah penyelesaian akhir menjadi momok kedua tim. Persiram yang dimotori Oktovianus Maniani langsung menggebrak pertahanan Sriwijaya FC. Beberapa kali Okto Maniani, Jean Boumsong, dan Pello Benson berhasil menembus pertahanan Sriwijaya FC yang dikomandoi oleh Thierry Gatuessy.

Laga Pamungkas Putaran Pertama, Wajib Menang

Saturday, March 17, 2012

Kas Hartadi (Palembang Ekspres)
Laga terakhir Sriwijaya FC diputaran pertama Indonesia Super League (ISL) akan mempertemukan Sriwijaya FC dengan klub asal Papua, Persiram Raja Ampat malam ini (17/03) di STadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang. Duel beda kelas ini secara logika akan dengan mudah dimenangkan Sriwijaya FC, di atas kertas Sriwijaya FC unggul, Sriwijaya FC saat ini berada dipuncak klasemen sementara ISL, sedangkan Persiram saat ini berada di dasar klasemen ISL. Jika Sriwijaya FC memenangkan pertandingan maka peluang menjadi juara paruh musim semakin terbuka lebar sambil berharap Persipura "terjatuh".

Namun begitu, pelatih Kas Hartadi tidak ingin meremehkan Persiram karena bagaimanapun banyak pemain berkualitas yang bercokol di Persiram, diantaranya adalah eks pemain Sriwijaya FC musim lalu, Oktovianus Maniani. Kas Hartadi pantas untuk waspada karena sedikit banyak Okto mengetahui isi dapur Sriwijaya FC, selain itu permainan kolektif yang diperagakan oleh anak asuh Bambang Nurdiansyah tersebut bisa membuat Sriwijaya FC terjungkal.

Ikrar Damai Supporter Sriwijaya FC

Friday, March 16, 2012

Supporter Sriwijaya FC (Sriwijaya Post)
Setelah sempat terjadi bentrokan antar supporter Sriwijaya FC dalam dua pertandingan kandang terakhir Sriwijaya FC ketika menjamu Persisam Samarinda dan Mitra Kukar FC. Pihak keamanan pertandingan, dalam hal ini Polresta Palembang memanggil manajemen Sriwijaya FC dan para petinggi tiga kelompok supporter Sriwijaya FC (Sriwijaya Mania Sumsel, Sriwijaya Mandiri Supporter, dan Singa Mania) pada hari Kamis kemarin (15/03).

Menurut Kapolresta Palembang, Kombes (Pol) Sabaruddin Ginting para ketua supporter diharapkan dapat memberi contoh dan memberikan peringatan tegas kepada para anggotanya agar bentrok antar supporter dapat dihindari karena rata-rata yang tertangkap ketika bentrok adalah anak-anak. Sedangkan untuk meminimalisir terjadinya bentrok akan diterjunkan 365 orang personel pengamanan, jumlah ini mengalahkan jumlah personel pengamanan sepakbola di luar negeri.

Sriwijaya FC Waspadai Persiram

Wednesday, March 14, 2012

Logo Sriwijaya FC (Internet)
Posisi Sriwijaya FC kini bertengger di puncak klasemen sementara Indonesia Super League (ISL), sedangkan Persiram Raja Ampat saat ini berada di dasar klasemen ISL. Walaupun begitu pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi tetap mewaspadai Persiram. Terdapat nama macam Oktovianus Maniani yang berada di skuad Persiram, Okto sendiri bukanlah orang asing bagi Sriwijaya FC karena pernah menghuni skuad Sriwijaya FC musim lalu.

"Okto adalah pemain yang mempunyai skill individu yang baik, namun Persiram mempunyai pemain lain yang berkualitas dan perlu diwaspadai, sehingga pemain harus disiplin dan bermain kolektif" ceplos Kas Hartadi.

Sriwijaya FC Cuci Gudang

Tuesday, March 13, 2012

Logo Sriwijaya FC ( Internet )
Jajaran pelatih dan manajemen Sriwijaya FC telah melakukan rapat evaluasi dan sepakat akan mengeluarkan lima pemain pada putaran kedua nanti. Namun, sampai saat ini manajemen dan pelatih masih belum buka mulut mengenai siapa lima pemain tersebut dengan alasan demi menjaga situasi kondusif dalam tim. Nama pemain yang didepak akan diumumkan seusai laga terakhir Sriwijaya FC melawan Persiram Raja Ampat (17/03).

"Menurut hasil rapat dengan manajemen Sriwijaya FC, akan ada lima pemain yang dievaluasi dan kemungkinan dilepas", ujar Kas Hartadi.

Opini : Pemain Juga Manusia

Monday, March 12, 2012

Rifky Mokodompit (www.okezone.com)
Sore itu 08 Maret 2012, tersaji pertandingan yang bisa dikatakan pertandingan “Super Big Match” antara Sriwijaya FC vs Mitra Kukar. Dimana hasil akhir skor 4-3 untuk kemenangan Sriwijaya FC. Disini saya akan membahas penampilan dari Rifky Mokodompit. Walaupun hasil akhir dimenangkan Sriwijaya FC, tidak banyak orang yang puas terhadap permainan kiper Sriwijaya FC Rifky Mokodompit, banyak yang menilai bahwa penampilan Rifky saat itu tidak baik atau bahkan sangat mengecewakan. Bagaimana tidak Rifky beberapa kali melakukan blunder yang mengakibatkan pemain Mitra Kukar berhasil menjebol gawang dari Sriwijaya FC. Lemahnya lini belakang Sriwijaya FC juga dinilai kurang maksimal, mereka sering kali salah koordinasi baik sesama pemain belakang maupun terhadap kiper.

Setelah pertandingan selesai pun, di media sosial seperti jejaring twitter banyak yang berkomentar tentang penampilan Rifky. Berbagai komentar pun menghampiri Rifky mulai dari komentar positif hingga komentar negatif. Banyak yang bilang Rifky main tidak bagus, ada yang bilang Rifky bodoh, dan kata-kata kasar lainnya. Menyikapi hal itu saya merasa perjuangan mereka (pemain. red) terutama perjuangan Rifky tidak dihargai sama sekali. Seharusnya mereka yang berkomentar itu bisa berpikir, kalo Rifky baru dimainkan 3 kali bagaimana mungkin dia bisa langsung sehebat Ferry Rotinsulu, Rifky juga manusia. Dia sama halnya dengan pemain lain, yang masih butuh jam terbang.

Sriwijaya FC Hajar Mitra Kukar

Friday, March 9, 2012

(www.ligaindonesia.com)
Hujan gol terjadi di Stadion Gelora Jakabaring Palembang, kemarin (08/03) saat pertandingan antara tuan rumah Sriwijaya FC berhadapan dengan Mitra Kukar FC. Tercatat tujuh gol tercipta, masing empat ke gawang Mitra Kukar dan tiga ke gawang Sriwijaya FC. Pertandingan yang berlangsung panas ini berlangsung seru sejak menit pertama ketika Mitra Kuakar yang mengandalkan Jajang Mulyana sebagai ujung tombak, dibantu oleh Arif Suyono dan ulham Zamrun langsung mengambil inisiatif serangan pada menit pertama, namun serangan tersebut masih mentah dihadang oleh barisan pertahanan Sriwijaya FC yang dijaga oleh duet Thierry Gatuessy dan Nova Arianto, serta dibantu dua bek sayap Mahyadi Panggabean dan Supardi Nasir.

Petaka terjadi pada menit 9', Mitra Kukar yang mendapatkan serangan balik dari Sriwijaya FC kebobolan melalui gol Muhammad Ridwan setelah menuntaskan bola liar penetrasi Kayamba. Unggul 1-0 Sriwijaya FC terus menekan melalui kedua sayap yang diisi oleh Siswanto dan Muhammad Ridwan. Pada menit 12' Siswanto dengan kecepatannya melakukan crossing mengarah ke Kayamba, namun berhasil dibuang keluar oleh Piere Njanka. Sriwijaya FC sempat unggul melalui Kayamba, namun golnya dimenit 13' dianulir karena Kayamba terlebih dahulu offside.

Sriwijaya FC vs Mitra Kukar: Penuh Emosi dan Gengsi

Wednesday, March 7, 2012

(www.ligaindonesia.co.id)
Laga menarik akan terjadi di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring besok (08/03). Dalam laga lanjutan Indonesia Super League (ISL) tersebut akan mempertemukan tuan rumah Sriwijaya FC yang akan ditantang oleh tim promosi bertabur bintang Mitra Kukar FC. Walaupun berlabel tim promosi, didaftar pemain Mitra Kukar tertera banyak pemain bintang yang berkualitas dan berlabel timnas, macam Hamka Hamzah, Arif Suyono, Dirga Lasut, hingga Hendro Kartiko. Sedangkan dijajaran pemain asingnya juga cukup mumpuni, ada Marcus Bent yang merupakan eks pemain Everton dan Piere Njaka eks kapten timnas Kamerun.

Namun begitu, tim tuan rumah Sriwijaya FC bertekad untuk meneruskan trend positif di kandang sendiri dengan menyapu bersih tiga poin di kandang. Bahkan pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi telah memperingatkan anak asuhnya untuk mewaspadai Mitra Kukar dan jangan sampai kehilangan poin. Pernyataan Kas Hartadi tersebut cukup beralasan karena jika lengah sedikit maka pupus sudah harapan Sriwijaya FC untuk menjadi juara paruh musim ISL.

Hadapi Mitra Kukar Tanpa Ferry Rotinsulu

Tuesday, March 6, 2012

Ferry Rotinsulu (www.duniasoccer.com)
Sriwijaya FC dipastikan tidak diperkuat kiper utama Ferry Rotinsulu karena pelatih Kas Hartadi tidak ingin mengambil resiko, kondisi Ferry saat ini makin membaik usai mendapat lima jahitan didagu karena berbenturan dengan pemain belakang Sriwijaya FC, Ahmad Jufriyanto pada pertandingan melawan Persisam beberapa waktu lalu. Menurut Kas Hartadi, untuk makan dan ngomong saja sulit, beruntung Ferry tidak mengalami gangguan serius dirahangnya. Diharapkan Ferry pada saat Sriwijaya FC melakoni partai pamungkas putaran pertama ISL melawan Persiram sudah dapat dimainkan.

Kemungkinan besar posisi penjaga gawang akan diserahkan kepada pemain muda potensial, Rivky Mokodompit yang bermain cukup baik ketika melawan Persisam Samarinda. Absennya Hilton Moreira karena akumulasi kartu kuning tidak membuat gusar Kas Hartadi karena Siswanto akan dipasang untuk menggantikan Hilton. Kecepatan Siswanto akan diandalkan untuk merepotkan pemain belakang Mitra Kukar yang rata-rata berpostur besar.

Stop Provokasi, Stop Kerusuhan!

Monday, March 5, 2012

Supporter Sriwijaya FC (Internet)
Menyikapi gesekan antar supporter Sriwijaya FC yang tergabung dalam kelompok Bela Armada Sriwijaya (Beladas) dan Singa Mania yang terjadi usai pertandingan Sriwijaya FC vs Persisam Samarinda kemarin Beladas Korwil Sriwijaya Mania Sumsel (SMS) melalui Ketua Umum, Eddy Ismail menyerukan perdamaian antar supporter Sriwijaya FC karena yang akan rugi Sriwijaya FC sendiri.

Menurut Eddy Ismail, kelompoknya tidak pernah ada masalah dengan kelompok supporter lain termasuk Singa Mania. Namun kelompoknya selalu menjadi korban penusukan, bahkan bendera dan baju yang merupakan identitas SMS dibakar dan anggotanya ditelanjangi. Tetapi menurut Eddy biarlah yang sudah terjadi, diharapkan saat Sriwijaya FC menjamu Mitra Kukar nanti (08/03) tidak terjadi lagi kerusuhan dan diharapkan juga semua pihak dapat menahan diri.

Sriwijaya FC Hantam Persisam

Sunday, March 4, 2012

Logo ISL (www.ligaindonesia.co.id
Sriwijaya FC berhasil memperpanjang rekor kemenangan di kandang setelah menaklukan Persisam Samarinda dengan skor 3-1. Persisam Samarinda pada menit awal langsung mengambil inisiatif serangan dan sempat membuat tuan rumah terkejut. Namun Sriwijaya Fc tak tinggal diam dan melancarkan serangan balik yang dikomandoi oleh Keith Jerome Gumbs dibantu oleh kecepatan Rahmat Rivai dan Siswanto berhasil membuat pertahanan Persisam yang komandoi oleh Djayusman Triasdi pontang panting dan akhirnya sebuah penetrasi Siswanto membuat Supriyono terpaksa menjatuhkannya di dalam kotak penalti. Dan tanpa ragu wasit Thorik M. Al Katiri menunjuk titik putih. Kayamba yang menjadi eksekutor berhasil mencetak gol pertama Sriwijaya FC pada menit 12'.

Tidak lama berselang, Sriwijaya FC yang telah kehilangan tiga pilarnya Supardi, Firman Utina, dan Mahyadi Panggabean juga harus kehilangan Ferry Rotinsulu setelah kiper berjuluk "The Spiders" tersebut bertabrakan dengan Ahmad Jufriyanto pada menit 16'. Ahmad Jufriyanto sendiri kepalanya berdarah dan harus diperban, sedangkan Ferry langsung ke rumah sakit dan dagunya dijahit. Pada menit 19' Rivky Mokodopit masuk menggantikan Ferry.

Hantam Persisam!

Saturday, March 3, 2012

Hilton (Palembang Ekspres)
Laga lanjutan Indonesia Super League (ISL) hari ini (03/03) akan mempertemukan Sriwijaya FC melawan Persisam Samarinda di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang pada pukul 15:30 WIB dan rencananya akan disiarkan langsung oleh ANTV. Menang menjadi harga mati bagi Sriwijaya FC untuk merebut kembali tampuk pimpinan klasemen yang untuk sementara masih diduduki oleh Persiwa Wamena dengan selisih dua poin. Sementara itu Persipura Jayapura terus menguntit Sriwijaya FC dengan poin yang sama, tetapi Persipura selisih bermainnya lebih sedikit dari Sriwijaya FC.

Dipastikan Sriwijaya FC akan timpang dengan absennya tiga pilar sekaligus karena akumulasi kartu kuning, yaitu dua bek sayap Supardi Natsir dan Mahyadi Panggabean serta jenderal lini tengah Firman Utina. Hingga berita ini ditulis belum ada kepastian siapa yang akan turun untuk menggantikan ketiga pemain tersebut. Namun, pelatih Kas Hartadi memberikan sinyal akan menurunkan Syamsul Bachri Chaerudin untuk menggantikan posisi Firman Utina. Tidak usah diragukan lagi, Syamsul merupakan salah satu gelandang terbaik tanah air dan merupakan salah satu tulang punggung timnas Indonesia saat Piala Asia 2007. Sedangkan posisi Supardi Natsir kemungkinan akan ditempati oleh Rendy Siregar ataupun Muhammad Shobran, namun bisa juga Muhammad Ridawan ditarik ke belakang. Pemain timnas SEA Games 2011, Seftia Hadi akan disiapkan untuk menggantikan pemain idolanya, Mahyadi Panggabean.

Siap Tuntut Balik!

Friday, March 2, 2012

Konferensi Pers (Palembang Ekspres)
Setelah mendengarkan penjelasan Hilton Moreira secara langsung mengenai kasus yang sedang membelit Hilton, manajemen Sriwijaya FC melalui Direktur Teknik dan SDM PT Sriwijaya Optimis Mandiri (PT SOM), Hendri Zainuddim yakin Hilton tidak bersalah dan optimis Hilton akan bisa memperkuat Sriwijaya FC hingga akhir musim. Seperti yang diberitakan sebelumnya, melalui konferensi pers di Hotel Swarna Dwipa (01/03) Hilton membantah tuduhan mengenai pelecehann seksual yang dilakukan olehnya dan temannya Leandro. Bahkan Hilton mengaku jika ia menyentuh LS pun tidak.

Dengan penjelasan Hilton tersebut, manajemen Sriwijaya FC yang sebelumnya juga telah pasang badan dengan memberikan jaminan penangguhan tahanan untuk Hilton kini makin pasang badan untuk bomber asal Brasil tersebut. Rencananya Hilton akan didampingi pengacara Heri Mukti sebagai penasihat hukumnya dalam menghadapi kasus yang sedang membelitnya.

Hilton : Saya Anak Baik! (Klarifikasi Hilton)

Thursday, March 1, 2012

Hilton usai diperiksa (Sumatera Ekspress)
Setelah lama ditunggu dan membuat penasaran publik Sriwijaya FC dan pemerhati sepakbola nasional karena kasus dugaan pelecehan seksual terhadap seorang perempuan, Hilton Moreira akhirnya buka mulut mengenai kasus yang sedang melilitnya. Sebenarnya konferensi pers dilakukan kemarin (29/02), tetapi karena saat itu Direktur Keuangan PT Sriwijaya Optimis Mandiri, Augie Bunyamin yang mewakili manajemen Sriwijaya FC dalam mendampingi Hilton masih di Jakarta, konfernsi pers pun dilakukan baru bisa dilakukan tadi siang (01/03).

Kepada para wartawan, Hilton yang tampak akan menangis mengatakan dengan tegas jika ia tidak melakukan apaun kepada perempuan yang berinisial LS tersebut, bahkan Hilton mengaku tidak masuk kamar LS. Hilton juga mengungkap kepada publik jika keluarganya di Brasil dalam kondisi syok berat setelah mengetahui kasus yang sedang menimpanya tersebut.
 

© 2014 INFO SRIWIJAYA FC - All Rights Reserved | Supported by : Blogger | Presented by : Info Sriwijaya FC | Desain by : Andrean Wahyu Effendy